Balapan?

882 61 7
                                    

Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's!!

"Mobil Lo mana?" tanya Axel saat Kevan tiba-tiba saja membuka pintu mobilnya dengan wajah datarnya

"Rusak," jawabnya santai. Axel mengerutkan dahinya sebentar, heran apa saja yang sudah Kevan lakukan lagi semalam diluar sana. Sialan nih Kevan emang serius banget kalau lagi emosi untung gak sampai baku hantam dengan dirinya. gumam batin Axel menggeleng samar.

"Terus ngapain Lo masih berdiri? Masuk aja, duduk dibelakang" suruh Axel cepat, tapi Kevan belum juga beranjak dan masih berdiri di pintu samping dimana gadis itu duduk didepan bersama Axel dalam mobil hitamnya.

Kevan berdehem cukup keras. Mea menelan ludahnya pelan. Ia paham maksud lelaki itu. Kevan ingin Mea segera berpindah tempat dari duduknya itu.

"Gue juga gak mau berangkat satu mobil sama Lo!!" bisik Kevan tajam sekilas saat Mea sudah berdiri didekatnya keluar dari mobil dan tertahan sebentar karena cowok dingin itu.

"Ta-tapi..."

"Lo mau lihat gue sama Axel musuhan lagi heh?!" sinis Kevan.

Mea menggelengkan kepalanya pelan dan menggigit bibirnya kuat untuk menahan rasa takutnya karena tatapan Kevan terusan menusuknya tanpa berubah sedikit pun. Tatapan yang menyiratkan kebencian tersendiri untuk dirinya.

"Mea Lo ngapain masih diluar?! Buruan masuk!" Axel melongoknya sebentar pada gadis itu, sedang Kevan sudah duduk di sampingnya. Lalu menutup pintu mobilnya begitu saja membuat pandangan Axel terhalang.

"Apa sih Lo?!" sengit Axel, Kevan terlihat santai saja menanggapinya. "Lo kan yang minta Mea gak ikut masuk?!"

"Lo nyalahin gue?! Udah jelas Mea sendiri yang gak mau masuk! Biarin aja dia disana,"

"Mea Lo beneran gak mau berangkat bareng?" tanya Axel setelah menurunkan kaca jendela mobilnya melihat gadis.

"I-iya, aku bisa jalan sendiri kok." jawab Mea kikuk. Lalu Kevan menaikkan kembali kaca mobil itu hingga tertutup rapat dan wajah gadis itu tidak terlihat lagi.

Axel mendengus, saudaranya yang duduk disampingnya itu benar-benar membuatnya kesal dan memaksanya untuk cepat menjalankan mobil hitamnya meninggalkan gadis itu yang masih diluar sana berdiri sedikit tertunduk.

"Lo keterlaluan tau gak Kev?!"

"Biasa aja!"

"Bagaimana pun juga dia udah jadi saudara kita, ingat itu Kev!!"

"Bagi gue dia tetap orang asing!!"

"Tapi Kev..."

Kevan pun langsung menyalakan musik di mobilnya Axel dengan volume cukup keras. Tapi dimatikan oleh Axel lagi dengan cepat.

"Gue belum selesai ngomong! Lo jangan bikin gue naik darah!!" kesal Axel. Kevan memutar matanya malas tanpa peduli dengan perkataan cowok gondrong itu seperti ingin menasehatinya. "Males gue dengarnya!!" ia pun langsung menyumpalkan headset ditelinganya. Axel sedikit menggeram melihat Kevan yang bersikap acuh tak acuh kali ini.

______

"Mea Lo kok jalan kaki sih berangkatnya?!" tanya Savero yang tidak sengaja bertemu gadis itu dipinggir jalan.

"Ah-hai! Iya nih, sekalian mau joging pagi," Mea sedikit terkejut dengan keberadaan cowok itu menghentikan sebentar langkahnya dan menjawabnya sedikit kebingungan.

"Iya kali joging, udah mau telat Lo! Buruan naik motor gue!!" ujar Savero.

"Engh... Tapi aku," jawab Mea ragu akan menaiki motor ninja besar milik Savero. Cowok kalem yang suka bermain game itu tumben sekali agak terlambat, biasanya dia lebih awal datang ke sekolah.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang