"Mea lo pulang juga harus bareng gue lagi. Titik gak ada penolakan!!" ajak Rendra tegas mencekal tangan gadis itu dengan cukup kuat. Membuat Mea tersentak dan langsung menghentikan langkahnya saat di koridor kelas pulang bersama Shinta.
"Ternyata pagi tadi itu beneran ya gosip lo berangkat sama dia, udah menyebar. Gue kira tadi boongan abis Lo nggak mau ngakuinnya!" Shinta mangut sedikit meangguk paham, setelah sempat membicarakan tentang Mea dengan Rendra yang saat pagi itu hampir saja datang terlambat ke sekolah. Ada beberapa siswa lain memperhatikannya lalu menjadikan perbincangan hangat dimulut mereka.
Mea mendelik ke arah Shinta. Bisa-bisanya menyimpulkan, padahal memang benar sih. Mea enggan untuk mengakui hingga akhirnya teman ceweknya itu mengetahuinya sendiri. Shinta sangat rewel jika berkaitan dengan salah satu the geng Axel seperti mengenai tentang Rendra. Dari tadi cewek itu terus membahasnya untuk konfirmasi berita gosip yang dia dengar dari anak lain ke Mea langsung.
Dan tiba-tiba saja sumber suara lain, menjadi jawaban atas pertanyaan Shinta. Sial kenapa sih Rendra datang disaat yang tidak tepat. Mea meringis tidak nyaman saat melihat mimik Shinta yang sedikit berubah.
"Apa sih?! Aku nggak mau pulang sama kamu!" Mea mencoba melepaskannya tangannya yang masih dipegang oleh Rendra.
"Nyokap lo nitipin Lo ke gua Mea! Gimana sih? Perginya sama gue pulangnya juga harus sama gue juga. Ntar Lo dimarahin mau?!" Mea melototkan matanya saat mendengar omongan Rendra. Sedangkan Shinta menganga lebar lalu menutupi mulutnya memperhatikan dua orang itu.
"Aku bilang nggak! Ya nggak!" desis Mea menghentakkan tangannya hingga terlepas dari genggaman Rendra.
"Mea lo kok nolak Rendra sih?! Kasihan dia, niatnya baik loh mau nganterin Lo! Lagian Dewo juga motornya kan juga rusak dibengkel. Rumah Lo juga jauh Mea. Pulang sampe jam berapa ke rumah?! Lumayan Lo hematin ongkos Lo yang nggak cukup itu nggak usah dipaksain dibuat bayar ntar malah ngutang lagi." bisik Shinta, memang diawal memberikan saran namun diakhir perkataannya malah sempatnya terkesan mengejek Mea dengan kata hutang ke tukang sopir taksi. Mea mendengus kasar memutar bola matanya ke arah lain dengan jengkel dengan sahabatnya itu.
"Ehm! Kalau Mea ngga mau biar Shinta aja yang gantiin diboncengin sama Rendra." ucap Shinta dengan malu-malu sambil berdiri lebih dekat disamping Rendra.
"Maaf ya Shinta, gue harus tanggung jawab sama Mea ke nyokapnya. Ntar kapan-kapan gue anterin Lo juga kok." senyum Rendra pada Shinta. Sesaat Shinta menatap tak percaya apa yang barusan yang dikatakan oleh cowok itu. Astaga! Rendra kapan kapan mau nganterin gue nanti dan demi apapun Shinta mendapatkan senyum itu dari wajah tampan Rendra?
Mea melihat aneh ke arah Shinta yang terlihat berlebihan ekspresi ketika cewek itu memekik kesenangan sendiri.
"Ayo Mea kita pulang." ujar Rendra kini menyambar tangan gadis itu lagi. Mea terkejut sesekali ia melirik ke arah Shinta sebentar. "Kita pulang duluan ya Shinta, maaf Meanya gue ambil dulu." pamit Rendra pada gadis berpipi chubby itu.
"Ta-tapi...?!" Mea menoleh ke arah Shinta yang masih terdiam. Rendra menyeret Mea dengan cepat.
"Eh?! Gue beneran ditinggalkan sendirian ya pulang...." gumam Shinta setelah keberadaan Rendra dan Mea benar-benar menghilang dalam pandangannya. Sepeninggal dua orang itu tadi. Shinta menatap kosong dengan perasaan sedih. Ya, Rendra adalah cowok yang dikagumi Shinta dengan perasaan berlebih. Walau tampang Rendra sangar, bengal dan seperti preman yang suka membuat keributan, tetap saja cowok itu tak mengurangi rasa Shinta padanya.
Entahlah suatu saat Shinta yakin akan bisa menarik perhatian lelaki itu. Ia harus bisa mendapatkan Rendra dari siapapun, karena ia sudah terlanjur menginginkan cowok itu sebagai pemilik hatinya. Tak lama senyum dibibir Shinta terukir miring. "Gue harap Mea nggak akan jatuh cinta sama dia, agar persahabatan kita tetap utuh." lirihnya dengan senyum pahit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Teen FictionDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...