Mea benar-benar sangat lelah setelah bergulat dengan tugas dari kedua saudara tirinya itu membuat Mea tak ada waktu beristirahat dengan sebentar. Yang penting ia sudah semaksimal mungkin mencarikan jawaban yang tepat untuk tugas mereka. Sedang dirinya, sudahlah Mea benar-benar tidak sanggup lagi mengerjakan tugas buku miliknya sendiri.
Mea melangkah gontai ke arah kamar saudaranya itu, jam menunjukkan pukul jam 3 lewat malam atau dini hari. Mea menguap beberapa kali. Ia yakin matanya sudah berair cukup memerah menahan kantuk terberatnya dan pinggang yang sedikit kaku kelamaan duduk dikursi meja belajarnya saat itu tadi.
Terlihat Axel tidur seranjang di kamar Kevan, padahal Kevan sudah mengusirnya tapi Axel balik lagi karena sedikit susah tidur. Mau tidak mau terpaksa Kevan mengizinkan saudaranya itu. Mea mulai membuka pintu kamar Kevan yang untungnya tidak terkunci kalau iya Mea harus mengetuknya beberapa kali sambil berteriak kesetanan begitu?
Axel mulai terbangun dengan mata sedikit setengah terbuka. Ia menggeliat saat ingin mengubah posisi tidurnya lagi namun tertahan saat melihat pintu kamar Kevan terbuka dan menampakan sesosok wanita malam melangkah kemari. Axel sedikit melotot kaget melihatnya. Cahaya lampu tidur di kamar ini sudah dimatikan sebelumnya ketika mereka tertidur jadi Axel tidak dapat memperhatikannya dengan jelas.
"Kev... I-itu siapa?" Axel mencoba membangunkan Kevan yang berada disebelah.
Kevan hanya bergumam tidak jelas dalam tidurnya lalu membalikkan badannya membelakangi Axel.
"Si-sialan..." Axel mulai sedikit tergagap sendiri saat orang itu berjalan melangkah dengan perlahan. Lalu tiba-tiba suara keras dari sambaran petir disertai cahaya kilatan terang menembus lewat jendala yang tidak tertutupi gorden membuat Axel terlonjak begitu kaget ketika ia dapat melihat sosok perempuan berdiri dengan wajah tertutupi oleh rambut panjangnya yang menunduk menggunakan baju daster putih.
Jantung Axel yang sempat berdebar kencang membuatnya mendadak berhenti berdetak. Seakan napasnya mulai terasa berat dan hampir hilang. Matanya yang juga nyaris ingin keluar saat melihat penampakan itu membuat badannya meluruh lemah.
"Hai-- Ha... Hantu...." detik berikutnya Axel pun langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri setelah mengucapkannya dengan terbata-bata. Mea baru mengangkat wajahnya setelah meletakkan buku tugas itu pada meja yang ada di kamar lelaki itu. Mea baru menolehkan pandangannya yang sayu sekilas ke arah Axel yang sekarang kembali tertidur diranjangnya lagi, sebelumnya sempat membangunkan setengah tubuhnya.
"Apa tadi ya hm? Dia ngigo?" tanya Mea sedikit bergumam bingung. Saat ia membalikkan badannya ingin beranjak keluar kilatan petir mulai menyambar lagi, kali ini lebih keras dan nyaring membuat kesadaran Mea langsung terperanjat. Dan membelalakkan matanya lebar saat tak sengaja juga didekat pintu kamar itu ada sebuah pakaian yang bergelantungan disana. Mea terpekik histeris dan langsung berhambur naik ke atas ranjang lalu terjatuh ditengah-tengah antara Axel dan Kevan.
Kevan terlihat nyenyak dalam tidurnya karena sebelumnya ia sempat telah menutup telinganya dengan bantalnya. Axel yang pingsan terlebih dahulu kemudian disusul oleh Mea yang langsung jatuh masuk ke dalam membenamkan dirinya diatas tempat tidurnya.
***
"Ntar kita tidur bertiga lagi ya Mea. Enak banget kayak ada kenyalnya gitu pas gue pegang..." goda Axel cowok berambut gondrong itu tersenyum sembari mengerlingkan nakal matanya pada gadis itu sambil mencolek dagu Mea.
Sedari tadi diam berusaha mengenyahkan pikirannya saat terbangun dihimpit kedua saudara lelaki tirinya itu. Axel malah mengingatkan kembali hal pagi barusan membuka pembicaraan berbau mesum itu padanya saat ingin berangkat sekolah. Mereka sudah memasuki dalam mobil yang akan dikemudikan oleh Kevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Fiksi RemajaDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...