"Mea mana kok dia gak ada?" tanya Rendra yang baru kembali dari absennya beberapa hari bertepatan dengan kepergian Mea yang telah diusir dari rumahnya. Cowok bertopi kebelakang itu baru menyadarinya dan mencari keberadaan Mea. Rendra sempat berpikir kalau Mea sedikit terlambat masuk datang ke sekolah.
Rendra saat itu mengalami demam tinggi setelah gigitan ular berbisa disalah satu kakinya. Dan ia baru sembuh dari itu. Setidaknya Rendra masih hidup sebelum ia akan berjodoh dengan cewek jutek itu. Namun yang dia tunggu-tunggu belum juga muncul pujaannya sedari tadi sejak ia masuk ke dalam kelas.
"Xel Mea mana kok gak kelihatan?" tanya Rendra akhirnya dengan heran
Axel terdiam sebentar sebelum akan menjawabnya. Ia sedikit ragu mengatakan hal sebenarnya karena itu akan menyinggung perasaan Rendra. Sedangkan Kevan hanya menatap datar ditempat duduknya, begitu juga Rendra menoleh padanya.
"Dia udah pergi."
"Hah?!" cengo Rendra.
"Diusir." tambah Kevan dingin.
"Kok bisa sih?!" kaget Rendra.
"Ada apaan weh, heboh bener?! Masih pagi, tumbenan banget jadi tukang gosip?!" cibir Savero ikut menimbrung.
"Gue lagi nyariin Mea lah! Bukan ngomongin Lo!!" kata Rendra jengah.
Savero terdiam sebentar lalu ikut meminta penjelasan yang sama pada Axel dan Kevan karena kedua cowok itu tidak ada yang mau membuka suara soal Mea, ia pikir Mea ada sedang sakit mengingat terakhir wajah Mea muram tak ada senyum hangat saat Savero menyapanya cewek itu malah menghindarinya.
Ketika bertanya pada Axel dan Kevan, mereka enggan membahasnya. Savero pikir mungkin itu urusan mereka masing-masing dan tidak perlu ia ketahui. Tapi semakin lama kok agak aneh juga ya dengan Mea entah kenapa cewek itu selalu murung, ditambah Rendra tidak ada menemaninya cewek itu malah menghilang begitu saja tanpa kabar sama sekali.
Cepat atau lambat Rendra pasti akan mengetahuinya juga karena cowok itu tidak mau jauh-jauh dari Mea dan akan selalu mengikutinya. Axel harus bingung memulainya dari mana untuk memberitahu Rendra. Mau tidak mau akhirnya ia angkat bicara. "Mea udah gak tinggal di rumah kita lagi." jawab Axel.
"Ke...kenapa?" tanya Rendra dengan nada tercekat berat. Savero menatapnnya tak percaya, biasanya cowok itu selalu mementingkan game ponselnya namun kali ini lebih peduli mendengarkan dan ingin tahu bagaimana sekarang kedaaan Mea, karena cewek itu teman dekatnya yang pernah Savero sukai sebelum mereka bertiga.
Keempat cowok itu diam dan hening sejenak . Hingga Axel melanjutkannya lagi. "Karena dia sengaja berniat mau ngebunuh saudaranya sendiri dan ibunya hampir mengalami keguguran karena tingkah Mea seperti orang sakit kena gangguan kejiwaannya akhir-akhir ini..." ucap Axel sambil melirik Kevan sekilas seolah cowok dingin itulah alasannya. Kevan menatap sinis dan lebih mengabaikannya."Gak mungkin lah!" bantah Rendra tidak percaya sambil mengebrakkan meja dengan keras dan memukulnya. Axel sedikit tersentak melihat tindakan Rendra yang tidak terima saat mendengarnya. Hampir para murid dikelasnya cukup terkejut dan menatap bingung apa yang sedang terjadi. Kenapa Rendra mengamuk seperti itu?
"Ternyata Lo berdua lebih tolol dari gue!! Asal Lo tau, Mea itu gak pernah salah sama sekali!! Gue saksinya!!" sengit Rendra pada Axel dan Kevan sambil menunjuk mereka dengan telunjuknya. Cowok sangar itu menatap lebih tajam dari biasanya. Ia benar-benar marah mendengar Mea dituduh seperti itu padahal itu tidak benar. Ia tidak habis pikir dengan mereka yang tidak bisa membedakan kebaikan yang murni dan kesalahan yang diperbuat.
"Rendra tenang!!" ujar Savero.
"Apaan sih Lo! Gak usah ikut campur!!" sentak Rendra menjauhkan tangan Savero yang hendak menahannya
![](https://img.wattpad.com/cover/164850598-288-k56593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Novela JuvenilDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...