MEANDRA

Hukuman saudara tirinya

Happy Reading!! Maaf kalo ketemu typo's

Sebelum mencium Dewa, Mea sempat melihat ada Rendra yang berdiri tidak jauh berdiri sedang memperhatikan dirinya dengan Dewa begitu tajam.

Mea tidak perduli bagaimana perasaan Rendra saat itu, yang harus Mea lakukan adalah tidak membuat Dewa sedih. Mea ingin Dewa bahagia bersamanya setelah apa yang sudah Mea lakukan dibelakangnya selama ini meski bukan kemauan Mea sendiri tapi karena dirinya yang selalu dihadapkan dengan orang-orang yang berbahaya disekitarnya.

Rendra hampir kehilangan jejak Mea saat mengikuti Mea yang berlari meninggalkannya setelah kejadian di bianglala itu. Walau Rendra bersalah telah memaksanya tetapi tetap saja Rendra menyukainya. Ia ingin lebih dari itu pada Mea, hanya Mea saja yang Rendra mau. Tak ada hal yang menyenangkan selain dengan orang yang dia sukai.

Saat Rendra telah sampai di depan hadapan Mea dengan beberapa langkah jarak yang masih tersisa jauh untuk mendekatinya, Rendra menghentikan langkahnya begitu melihat Mea tengah bersama dengan kekasihnya itu. Terserah kalau Mea ingin mengadukan perbuatannya pada Dewa, justru Rendra sangat mengharapkannya agar kekasihnya itu tahu, lalu marah dan memutuskan Mea atas dasar perselingkuhan. Namun semua tidak begitu, Mea pandai menyembunyikan semua itu dari kekasihnya sendiri.

Mea hanya melirik sekilas ke arah dirinya yang masih berpijak di tempatnya berdiri disana. Apa-apaan maksud Lo Mea?! Lo mau ciuman lagi tapi dengan ganti-ganti cowok?! Anjing!! umpat Rendra mengepalkan kedua tangannya yang siap menghancurkan apa saja saat emosinya benar-benar sedikit buruk dikontrol.

Untungnya ada Shinta yang langsung mengerti dengan keadaan situasi saat ini, dimana ia Mea terlihat ingin berdua dengan Dewa saat ia menatap sebentar ke arah kedua sejoli itu ingin melakukan hal sesuatu untuk merasakan kebahagiaan mereka, namun justru ada seseorang yang memperhatikan dengan raut tak suka. Sebelum Rendra benar-benar melihatnya, menyaksikan semua kesakitan dihatinya yang dia tahan-tahan sedari dulu, Shinta langsung menarik lengan jaket Rendra membawa lelaki sangar itu cepat pergi dari sini sesegera mungkin ke arah lain kemana saja asal tak mengganggu moment yang biasa orang pacaran lakukan disaat mereka sedang kasmaran tanpa memperdulikan orang lain disekitarnya.

"Daripada Lo gangguin orang lagi berduaan. Mending kita cari hal yang lebih seru dari ini. Mmm... Gimana kita ke sana aja, tadi kita belum coba main yang itu." ajak Shinta tanpa persetujuan dari Rendra yang mencoba menahan amarahnya agar cewek ini tidak menjadi sasaran lawannya.

"Apaan sih Lo! Gue gak butuh saran Lo! Gue mau balik!!" tukas Rendra langsung menghentikan apa yang Shinta lakukan padanya tadi hendak membawanya menjauh.

"Tapi Ren! Mengertilah saat ini mereka cuma ingin berdua gak bisa diganggu, percuma Lo lihat yang ada gak bakalan dianggap," ujar Shinta.

"Gue kencan sama Mea, bukan sama Lo Shin. Yang jadi pengganggu itu kekasihnya sendiri! Gue gak bisa biarin itu!!" geram Rendra.

Sedangkan disisi lain, Mea gerakan Mea saat hendak mencium Dewa terhenti sejenak namun berjarak dekat beberapa inci. Dewa meneguk ludahnya. Hal yang baru pertama kali yang akan mereka lakukan di tempat umum seperti ini membuat jantung Dewa berdetak kencang.  Disaat dia benar-benar ingin melakukannya demi Dewa agar kekasihnya itu senang justru Mea tiba-tiba teringat lelaki lain di depannya, seolah bayangan Dewa berubah tergantikan dengan menjadi wajah lain, sosok Rendra yang ada di depan matanya saat ini seperkian detik lamanya, lalu kemudian menghilang begitu saja. Hal itu membuat Mea sedikit terkejut sebentar dan melanjutkan niatnya tadi yang sempat tertunda.

Mea hanya memberikan kecupan singkat di pipi Dewa, bukan pada bibir kekasihnya itu. Sedangkan Dewa merasakan amat luar biasa setelah mendapatkan ciuman itu. Ini adalah sentuhan baru kali pertama sejak mereka pacaran. Mea tidak pernah melakukannya bersama Dewa, mungkin pegangan tangan saja sudah lebih dari cukup dan pelukan hangat pun bagian dari sebuah hubungan yang hal serius mereka jalani selama ini.