Happy Reading!
Maaf kalo ketemu typo's imsorry.....
Pagi-paginya lebih awal mereka berdua mulai terbangun untuk hari Senin yang cerah ini sekaligus akan menyebalkan nantinya di sekolah. Mea lebih dulu sudah membuka matanya dari pada kedua lelaki saudara tirinya itu.
Letak kamar mereka tidak berjauhan, sama-sama berada dilantai atas, Mea yang masih belum bersiap untuk dirinya memakai seragamnya, tiba-tiba mendengar suara Axel seperti memanggil dirinya untuk masuk ke kamar cowok itu.
"Mea! Sini Lo gue butuh bantuan!!" Mea segera masuk ke kamar cowok itu, ia juga menyelonong begitu saja saat pintu kamar saudara tirinya itu tidak terkunci. Mea mencari keberadaan cowok itu sebentar.
"Mea! Cepatan tolongin gue!!" Mea sedikit panik saat suara Axel semakin nyaring. Saking hebohnya Mea membuka gelungan selimut yang menumpuk tergelatak di atas lantai untuk menemukan lelaki itu kali saja Axel ngumpet dibalik sana, tidak ada! Mea juga sempatnya mengintip ke bawah kaki ranjang dengan menempelkan pipinya ke lantai, mungkin Axel ketiban di dalam sana?
"Kok gak ada orang ya?" gumam Mea bertanya sendiri.
"Heh Mea ngapain lo nungging disana? Ke sini samperin gue di kamar mandi!!" ujar Axel menongolkan kepalanya di balik pintu kamar mandi itu. Ia melihat Mea yang cepat-cepat bangun dari posisinya tadi untuk berdiri lalu menatap ke arah saudara lelakinya itu.
"Mea gue kelupaan ngambil handuk cepat bawain ke sini!" pinta Axel. "ohya sama sempak kesayangan gue juga!!" lanjutnya. Mea menelan ludahnya kesulitan. Apaan sih Axel meminta tolong segala untuk hal begituan ke kamarnya, mana keadaannya juga seperti itu tidak aman jika Mea salah langkah saja, pasti mungkin lelaki itu akan melakukan hal aneh padanya.
"Jangan bengong aja Mea! Lo sengaja mau lihat gue gak pakai apa-apa hah?!" bentak Axel menyadarkan gadis agar beranjak untuk segera mencarikannya.
"Eh i-iya nih aku carikan," Mea menggelengkan kepalanya cepat sembari bergegas ke arah lemari dan mengambilkan sesuai permintaan Axel. Setelah mendapatkannya Mea membalikkan arahnya menuju ke kamar mandi cowok itu. Saat mulai mendekat ke sana langkah kaki Mea semakin pelan hingga ia sudah sampai di depan pintu kamar mandi yang sedikit terbuka itu.
"I-ni handuk sama... Eh?!" Mea meneguk ludahnya, ia hampir tercekat saat tangan Axel memeganginya dari dalam sana.
"Lo mau lihat nggak punya gue?" Axel memunculkan kepalanya lagi didepan mata gadis itu sambil menaik-turunkan kedua alis tebalnya sebentar, dengan senyuman menggoda dibibir tipisnya yang ada pada wajah tampan lelaki itu ke arah Mea.
"Nggak! Mea gak berani lihat!!" langsung memejamkan matanya rapat-rapat. Ia berusaha juga melepaskan cengkraman tangan Axel pada lengannya.
"Yakin nih? Ntar lo nysesal gak pernah lihat barang milik gue!" tawar Axel semakin menjadi, "biar otak lo gak rada polosan amat pas udah tahu! Jadi lo tambah dewasa dikit biar pinter gak kelihatan bego lagi!!" ucap Axel seraya tersenyum miring. Ia menyukai ekspresi Mea yang sekarang setengah malu dengan wajah memanasnya itu, karena perkataannya itu yang terlalu berbau hal mengarah cukup jauh.
Napas Mea memburu lebih cepat ketika Axel masih saja gencar menggodanya dengan kerlingan nakal. Apa yang ada di dalam pikiran kepala saudara lelaki tirinya yang satu itu?! Kenapa dia ingin melakukan hal aneh itu padanya? Jantung Mea hampir tak terkendali atas perilaku Axel yang tiba-tiba saja...
"Axel aku ma-mau..." Mea gugup terbata. Axel pun melebarkan senyum seringainya, lalu detik berikutnya mendadak lenyap dan menatap datar saat gadis itu melanjutkan kalimatnya lagi yang membuat Axel menahan kesal, "ma-mau keluar dulu... Aku harus siap-siap kebawah,," Mea berusaha mencari alasannya agar bisa terlepas, tapi Axel semakin erat mencengkeram dirinya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Novela JuvenilDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...