Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's!!
Jangan lupa vote dan Koment, thankyou!!
"Kalau udah bersih panggil gue cepat, jangan coba-coba ngebohongin gue lo! Ntar gue cek!! Kalau sampai masih ada tersisa debu sedikitpun yang tak kasat mata terlihat, tanggung sendiri Lo akibatnya!!" ujar Axel mengancamnya. Mea mendengus samar.
Axel sangat teliti jika perihal kebersihann soal mobilnya yang mahal itu. Ia sangat tidak suka sedikitpun ada lecet. Karena Axel pencinta mobil. Ia lebih suka mengoleksi mobil keluaran terbaru. Tinggal lepeh ke Papih Jovan pasti Axel akan mendapatkannya karena ia termasuk anak kesayangan.
Tak ada yang bisa mengalahkan Axel jika cowok gondrong itu ikut balapan dengan menggunakan mobil supernya, kecuali Kevan sendiri rival setaranya khusus mobil yang mereka berdua kendalikan.
"Gue ngawasin Lo!!" timpal Kevan menunjukkan dengan mata elangnya pada gadis itu.
Mea meremas tangannya gemas. Ia pun segera melakukannya, membasuh mobil kedua saudaranya itu dengan gerakan kesal sesekali menendang bawah ban mobil itu sambil menggerutu pelan.
"Mea! Jangan sampai gue ngeliat lo ngerusakin mobil gue atau Lo sendiri yang akan gue injak-injak!!" suara itu masih terdengar. Mea langsung terkesiap. Dan mencoba untuk tetap lebih bersabar. Jangan sampai ia melampiaskan kekesalannya lagi atau nanti akan semakin mempersulit dirinya.
Setelah beberapa saat berlalu membersihkan kedua mobil mewah itu, akhirnya selesai juga pekerjaannta Mea. Ia pun baru tersadar bajunya telah hampir basah semua. Mea menghembuskan napasnya.
"Ih jadi basah gini kan aku?! Kenapa sih mereka selalu aja ngerjain aku terus gak capek apa emang?!" gumam Mea menghentakkan kakinya kesal lalu masuk ke dalam rumah.
"Eits! Mau kemana Lo!? Itu udah selesai belom pekerjaannya heh?!" tahan Axel saat berpapasan dengan gadis.
"Udah!" ketus Mea dan berlalu begitu saja dari hadapan Axel dan Kevan.
"Yaudah kita cek aja," usul Kevan yang langsung diikuti oleh Axel. Mereka memeriksa mobilnya sesaat. Dan benar, Mea sudah menyelesaikannya.
"Wah mengkilap juga nih mobil gue!!" decak Axel merasa cukup puas akan hasilnya.
"Bisa aja tuh anak bersihin mobilnya. Ntar dia lagi aja yang ngurusinnya, lumayan kan gratis, tiap hari," cetus Kevan. Axel mengusap dagunya sebenar. "Ide bagus tuh."
"Eh, Lo izinin gak dia pergi?"
"Tadinya sih nggak, tapi mau gimana lagi dia butuh hiburan keknya sama temannya itu..." jawab Axel terlihat malas mengingat gadis itu akan pergi.
"Gak usah! Dia harus tetap disini aja! Ntar dia pulang larut malam, terus nginap di tempat lain gimana ha?" sergah Kevan tak terima.
"Iya juga sih... Kita kurung aja tuh anak dalam kamar, bisa gawat juga ntar kalau dibiarin!!" ujar Axel setuju langsung meanggukkan kepalanya singkat setelah tampak berpikir sebentar.
Kemudian mereka pun kembali masuk ke dalam rumah, lalu menaiki tangga lantai dua dengan cepat untuk mencari keberadaan gadis itu.
Dari bilik celah pintu itu yang tak tertutup rapat. Mea mencoba membuka bajunya yang sudah basah kuyup kena cipratan banyak dari selang air tadi begitu ia terlihat serius membersihkan mobil milik kedua saudaranya itu dengan cukup lama.
Axel dan Kevan langsung mengintipnya dari dekat pintu itu. Seketika seringai mereka semakin melebar melihatnya, saat gadis itu sedikit kesulitan ingin membuka bajunya tanpa menyadari ada yang sedang memperhatikannya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Novela JuvenilDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...