66

2.2K 91 0
                                    

Setelah ayah Jojo dan cowok itu pulang dari rumah mereka, Yaya langsung dihajar ibunya. Wajahnya sekarang sudah babak belur, Bian sama sekali ga ada membela dirinya seperti biasanya. Bian masuk kekamar setelah ia sadar dari pingsannya, Yaya ga tau harus ngomong apa lagi, ibunya tetap saja memukulinya, ga mau percaya apa yang dia bilang.

"Kenapa aku bisa punya anak ga berotak sepertimu hah?! untunglah bukan aku yang melahirkanmu, kurasa wanita yang melahirkan mu juga sama menyesalnya sepertiku, kenapa bisa punya anak sepertimu, lihat aku...lihat.." ibunya menarik rambutnya keatas, Yaya mendongak, ia dapat melihat wajah ibunya yang menatapnya sinis,

"Kenapa bisa kau hamil hah? seharusnya kalau mau jual diri tanya aku setuju apa enggak, enak enak makan uangnya sendiri-"

"A-aku ga..j-"

"Berani ngebantah lagi, jadi ini apa hah?!!" ibunya menekan perutnya dengan kaki wanita itu yang mengenakan sendal rumahan.

"Ini apa?!! ini akibatnya dulu kau sering menghinaku jalang! ini! rasakan sendiri! dari dulu aku memang menginginkan kau jadi jalang, kau pikir aku terima terima aja perkataanmu dulu hah?!! makan ini karma!!" ibunya semakin menekan kakinya diperut Yaya, padahal Yaya uda menarik betis wanita itu menjauh dari perutnya. Perih itu terasa membunuhnya, dia ga ngerti karma apa yang ibunya bahas, tapi...jujur, dulu dia emang menghina ibu tirinya itu..jalang, itu karna dia syok, dan ga terima ayahnya nikah lagi, jadi dia membenci ibu tirinya, mengusirnya dari rumah, itukan dulu...kenapa Rafta masih mengingatnya juga, yang lalu biarlah berlalu, lagipula dia uda menerima semua dosa dosanya, dia kerja, dia iklas ayahnya pergi meninggalkannya, dia ga punya siapa siapa lagi, pantaskah dia menerima dirinya ini jalang...haruskan dia bahagia sekarang, dia uda ngabulin permintaan ibu tirinya.

"Pergi dari rumahku sekarang juga!! kau pikir siapa dirimu seteleh hamil hah?! dasar jalang ga berguna, mati saja sana!! mati!!!" ibunya menarik kerah kaosnya, Yaya segera memohon di kaki ibunya..waktu itu dia kabur dari rumah...diperkosa..sekarang...apa lagi nanti yang akan menimpanya. APA?!

"Lepaskan! kau mengotori kaki ku dengan tangan jalangmu-"

"Aku...ga jalang...ibu salah paham.."

"Lepas! kubilang lepas sialan!!"

"Ampuni aku bu...aku ga jual diri...aku-"

"Mau kau ga jual diri bukan urusanku, yang penting kau jalang sekarang, aku ga perlu repot repot menjualmu! ini akibatnya dulu kau menyumpahiku! kau pikir aku jalang selama ini hah?! siapa kau berani menghinaku! siapa?! orang susah sepertimu harusnya bersyukur aku menampungmu dirumahku, seharusnya kau tau berterima kasih, bukan taunya menghinaku...enak sekarang kena karma! gimana rasanya?! sekarang pergi! bawa anakmu itu pergi angkat kaki dari rumah ini! uda ga punya siapa siapa masih mau jagoan! mau sok samaku hah?! pergi! adukan ke ayahmu kenapa mau kawin sama ular, aduin sana aduin kayak dulu!!" ibunya menekan keningnya dengan kasar, sehingga kepala Yaya terdorong kesamping. Entah dosa apa yang dulu ia lakukan, yang jelas ucapan ibunya barusan sangat menyakiti hati dan perasaannya.

"Bian uda ga peduli lagi sama anak sepertimu, jadi ga ada lagi yang mau mendengarkan kau!!"

***

Jojo membawa mobilnya kerumah sakit, ibunya dilarikan kerumah sakit, cowok itu membuka ponselnya yang berdering menandakan ada pesan masuk.  Dari adiknya Yujun, Jojo membalas pesan adiknya yang sekali ngirim ga nanggung nanggung.

Jojo tersenyum waktu membalas pesan adiknya yang kurang ajar itu, setelahnyanya cowok itu ga membalas pesan Yujun lagi.

Jojo mempercepat laju mobilnya, dirinya khawatir ibunya kenapa napa. Meskipun ia selalu membantah ayahnya, tapi tak pernah sekalipun ia membenci ibu ataupun ayahnya itu, ia tak seperti Yujun yang suka lari dari rumah kalau dinasehati, tapi entah kenapa waktu itu dia bisa kabur dari rumah. Mungkin karena ayahnya sudah keterlaluan menampar pipinya. Dia marah, dan emosi menutup matanya, ia ga bisa mengontrol emosinya.

Sesampainya dirumah sakit, Jojo langsung berlari kekamar rawat setelah ia bertanya kepada resepsionis, dimana ibunya dirawat.

Jojo membuka pelan pintu rumah sakit itu, matanya menatap nanar ranjang rumah sakit, ayahnya tampak sedang berbincang kepada pengacara seperti yang Yujun beritau lewat via whatsapp ayahnya memanggil seorang pengacara menyelesaikan masalah yang ia perbuat.

Jojo mendekati Yujun yang duduk dibangku disamping ranjang,

"Mama kenapa?"

"Ga tau, tanya dokter aja langsung biar jelas, makanya jangan buat masalah! peringkat aja masih anjlok uda mau nikah muda!" Jojo melewati Yujun begitu saja, ia mendekati ibunya. Matanya menatap sekilas kearah ayahnya yang masih berbicara dengan pengacara tadi, kebetulan ayahnya melirik kearahnya juga. Ayahnya langsung membuang wajahnya kearah lain. Jojo hanya bisa menghela nafas, ayah dan ibunya sangat marah melihat keputusan yang ia ambil. Dirinya akan menikah dengan Yaya dalam dua minggu kedepan. Itulah keputusan Jojo dirumah Yaya tadi. Gadis itu sama sekali ga mendengar, karna uda lebih dulu pingsan. Jojo hanya menerima makian kasar dari ibu gadis itu, ayahnya hanya diam saja. Barulah ayahnya berbicara, setelah ibu gadis itu diam, ayahnya meminta persetujuan ibu Yaya agar Jojo mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ibu Yaya hanya mendecih sinis, dan berkata..

"Dia bukan urusanku lagi! bawa sekarang juga anak ini dari rumahku!!"

"Mama!!"

"Diam Bian!"

"Maafkan anak saya, saya akan menghajarnya kalau dia menelantarkan putri an-"

"Terserah kalian! bawa sekarang juga dia dari hadapan-"

"Mama!! maafin mama om, mungkin mama syok, om sama Jojo bisa pulang sekarang, nanti kalau mama uda tenang kita bahas lagi."

Jojo menatap wajah ibunya dengan nanar, hatinya terasa sakit melihat keadaan ibunya. Tapi kalau ia tak bertindak sejauh ini, mungkin ia yang akan lebih sakit lagi. Dirinya ga bisa dikurung di America, ia ga mau menjadi CEO diusia dini, Jojo tau..kalau ia sudah dikirim ke America, ia hanya harus belajar dengan keras disana bersama Om Daniel, manager pemegang saham. Daniellah nanti yang akan membimbingnya menjadi seorang CEO. Padahal ia sama sekali ga mau menjadi CEO, cita citanya hanya menjadi seorang dokter.

***

Aku mau ngucapin SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA😊 Jangan bolong y puasanya, hehe. Semoga lancar sampe Ramadhan.

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang