Mengandung banyak bahasa kasar!
[ BELIM REVISI ]
Yaya gadis kelahiran asli Bandung.18 tahun sudah pengalaman pahit selalu menemaninya. Tak pernah sekalipun ada seseorang yang benar benar tulus mencintainya.
"Jalang!"
"Anak bodoh!!"
"Kau tak pantas...
Kusuka dirinya, mungkin aku sayang, Namun apakah mungkin kau menjadi miliku. Kau pernah menjadi, menjadi miliknya namun salahkah aku bila ku pendam rasa ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yaya Viola.
Hampir lima jam aku mondar mandir di kamar penginapan setelah kepergian Jojo yang aku ga tau kemana. Aku masih sibuk gigi jari merasa bersalah atas penolakanku yang kurang ajar. Aku belum juga keluar kamar, aku belum siap bertatapan wajah dengan nya. Percayalah, meskipun aku menolak aku juga memang menginginkan hal itu. Tapi aku terlalu naif.
Dia kemana sih?
Apa dia nonton di ruang tamu? Atau lagi belajar seperti biasa? A--atu karna tak bisa menahan nafsunya dia pergi jajan ketempat gadis nakal?
Bisa jadikan. Apa lagi melihat tadi dia yang bar bar. Bilangnya aja mau ngomongin hal penting, eh taunya mau ena ena enak.
Karna penasaran, aku bela belain keluar kamar. Aku melirik sekilas ke arah gorden yang ku biarkan terbuka, langit sudah gelap. Wah ga bisa di biarin ini, bisa bisanya dia belum balik.
Sangking kesalnya, aku berjalan ke arah depan. Tentunya dengan perut yang sudah membuncit, bukannya alay atau mau cari perhatian netizen emang memasuki usia kehamilan sembilan bulan itu sulit, jalan sikit aja bawaannya cepat lelah. Apa lagi mau main di ranjang. Aku tak bisa membayangkan aku tewas seketika. Katakan lah aku alay, sok suci. Emang urusan sama situ apa sih?
Aku mengelus perutku yang mulai terasa sakitnya, kadang juga aku tak bisa tidur hanya karena anakku nakal di dalam sana. Menendang-nendang perutku, bukan tendangan si Madun, atau sepatu super. Yakali anak ku sehebat itu.
Aku yang tadinya mau ngamuk seketika nyaliku ciut hanya karena melihat Jojo yang duduk manis di sofa berwarna grey. Matanya mengarah tajam padaku yang sibuk mengkhawatirkannya takut main anu wanita lain, taunya dia malah enak enak duduk padahal aku sama anaknya uda mau mampus nungguin dia. Emang ga ada akhlak ni orang satu!
Aku menarik narik ujung kaos ku grogi. Aku tersenyum canggung kepada Jojo yang menatapku datar. Dia tampak sudah mandi. Dapat kulihat dari kemeja putih yang sudah tergantikan oleh kaos merah bergaris garis sama dengan kaos ku, cuma bedanya kaos ku berwarna kuning. Bukan beda perasaan ya, itu beda lagi ceritanya. Btw pentingnya bahas perbedaan apa ya cing?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.