Mengandung banyak bahasa kasar!
[ BELIM REVISI ]
Yaya gadis kelahiran asli Bandung.18 tahun sudah pengalaman pahit selalu menemaninya. Tak pernah sekalipun ada seseorang yang benar benar tulus mencintainya.
"Jalang!"
"Anak bodoh!!"
"Kau tak pantas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melenguh dalam tidurku, pagi ini aku merasa ada yang berbeda dari hari sebelumnya, aku merasa sesuatu yang berat memeluk perut buncitku. Aku membuka mataku yang masih ngantuk, bukan aku malas bangun pagi, masih ingat ga aku ini spesies langkah yang datang pagi pagi buta kesekolah, sampe pak satpam memuji muji aku murid rajin. Belakangan ini aku malas banget bangun pagi, bawaan ibu hamil kali ya?
ketika mataku uda sepenuhnya terbuka, aku kaget melihat wajah Jojo yang berada disekitar ketiakku, aku mencoba menjauhkan tubuhku, tapi tangan besarnya semakin mengeratkan pelukannya. Tanpa sadar aku membiarkan tangannya memeluk tubuhku, untung untung rezki kapan lagi bisa dipeluk sama Lucas cobain kuy? aku menarik sudut bibirku keatas, melihat tangannya yang melingkar di perutku tanpa sadar membuat aku menarik sudut bibirku keatas. Aku sedikit menundukkan wajahku, agar bisa melihat wajah suamiku, dari jarak kami yang sedekat ini, dapat aku rasakan deru nafas hangatnya yang menyapu permukaan wajahku.
Bahkan tanpa sadar tanganku sudah ganjen menyentuh permukaan wajah tampannya. Aku menyentuh alisnya yang tebal hitam sepert diukir pake cangkul, hidungnya yang mancung, bibirnya yang menebal dibagian bawahnya membuat siapa saja ingin mengecup bibir merah darah ini, aku semakin gila main sentuh wajah Jojo, aku memainkan bibirnya dengan tanganku, mengusap usap bibirnya--
"Uda puas?" suara serak serak becek Jojo mengagetkanku, tanganku masih setia bersemayam di bibirnya. Mata kami saling bertemu.
"Mau minta morning kiss?" tanyanya menaik turunkan kedua aslinya menggodaku. Aku segera menjauhkan tanganku dari permukaan bibirnya, aku membelakangi Jojo begitu saja, supaya dia tak bisa melihat bentuk wajahku yang sudah menahan malu! Bisa bisanya aku bersikap bodoh seperti tadi.
Tangan Jojo yang masih memeluk perutku menarik aku mendekat kearahnya lagi, aku aja sampai tak ingat dia masih memeluk perutku. Jojo mendusel duselkan pipinya di kulit leherku, tangannya juga ikut bermain di rambutku.
"Rambutmu kusam, uda kayak sarang burung." Ujarnya dengan suara khas bangun tidur. Aku yang kesal dia ngomong gitu, mencoba melepaskan diri dari pelukannya, tapi ucapannya selanjutnya membuat kupingku keburu terbang ke luar angkasa.
"Cantik." Pujinya membenamkan wajahnya di leherku. Aku semalam mimpi apa ya? Kok sikap Jojo aneh banget, pagi-pagi uda main peluk, dia sadar ga sih apa yang dia lakuin ini membuat aku harus menahan nafas. Ingin rasanya aku hempaskan tangan kurang ajarnya dari perutku, tapi tubuhku ga kontras sama hatiku, wah ga bisa di biarin ni badan, bisa bisanya aku ikut menikmati pelukan dari Lukas cobain kuy ini.
"J--"
"Beberapa menit aja, please, beberapa menit lagi." Jojo semakin menarikku kedalam pelukannya, aku hanya bisa menahan nafas menerima pelukan suamiku sendiri, waktu di apartemen dia aja seperti tak suka gitu aku meluk dia. Lah sekarang?