82

2.6K 142 18
                                    

Play list | Lia Magdalena Yang Terdalam.

Lagu ini cucok bgt buat chapter ini.

Jojo Mahendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jojo Mahendra.

Kami memasuki apartemen yang katanya biasa aja menurut suamiku yang gantengnya ngalahin roy kiyoso ini. Jojo bilang kami bakal tinggal disini sementara waktu, setelah dia dapat rumah untuk kami tempati selamanya.

Ada yang ngerti sama ucapanku barusan? Jojo bilang dia mau cari rumah untuk kami tempati selamanya. Tolong yang loadingnya cepat, kasih tau aku. Aku bingung sama keputusan tolol suamiku sendiri, masa iya dia mau memperistri aku seumur hidupnya, jelas jelas ibunya benci banget samaku, terus bilang bilang aku jalang. Kurang sedih dimana lagi hidupku coba?

"Kamu mau minum susu?" tanya Jojo setelah mendudukkan aku dipinggiran ranjang, aku yang lagi membuka jaket Rere yang uda nyesek diperut buncitku, tapi tanpa menunggu jawaban dariku, Jojo uda ngilang aja dari hadapanku.

Beberapa menit kemudian dia datang bawa segelas susu, lah? apartemen ini nyediain bahan makanan plus minuman apa gimana ya?

"Nih." Dia menyodorkan gelas susu itu didepan wajahku.

"Apa ini?" tanyaku kayak orang oon. Jelas jelas aku tau itu susu. Cuma aku ga tau susu apa.

"Susu."

"Iya aku tau ini susu! susu apa?!" tanyaku kesal, plus buang pandanganku kearah lain, uda aku bilangkan, agak aneh gitu ngomong natap wajah dia.

"Susu kambing. Ya susu biasa, aku ga sempat minta beliin susu ibu hamil, aku ga tau rasa yang kau suka." Jawabnya, suaranya juga sama kayak aku, kesal. O, ngajak ngegas ni ceritanya? ini dia yang beberapa jam tadi bilang aku mencintaimu Yaya ga sih? aku belum nerima dia aja, dia uda songong minta dilempar dispenser.

"Ini minum." Dia maksa aku, tangan Jojo memegang rahangku, tentu saja perbuatannya itu membuatku marah, ku hempaskan tangannya dengan kasar.

"Apa maksudmu?!" bentakku marah, aku hendak berdiri, tapi bahuku ditahannya. Ingin rasanya aku meludahi wajahnya yang sudah lancang menyentuh nyentuh tubuhku.

"Lepaskan bajingan!!" aku masih juga menjauhkan tangan kotornya yang menyentuhku. Aku ga tau kenapa didalam diriku, menolak sentuhannya. Padahal tadi pas ditaman, aku b b aja tuh tanganku disentuh suamiku.

"Yauda, nanti aja diminum. Ga usa marah marah juga, nanti cepat tua!" dengusnya meletakan gelas susu itu diatas meja. O, ngatain aku ni? setelah ngajak ngegas mau maki makian juga samaku? mau tanya dong, sebenarnya rumah tangga macam apa yang aku jalani ini?

"Aku uda pesan makanan, bentar lagi sampe." Dia nyusul aku duduk di ranjang. Aku ga respon, atau mengiyakan ucapannya.

"Masal---"

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang