68

2.2K 97 11
                                    

"Apa maumu sebenarnya?!" tanya Yaya membentak Jojo, Yaya mendatangi cowok itu ke perpustakaan sekolah. Padahal sekarang jam pelajaran kelima, Jojo disuruh pak Herman mencari buku biologi. Hanya disini kesempatan Yaya bisa berbicara dengan Jojo, pulang sekolah Jojo langsung pulang, datang juga uda ga secepat biasanya, jadi dia ga bisa menemui dan berbicara dengan Jojo, meskipun mereka tetanggaan dia ga akan mau mendatangi cowok itu dirumahnya. Sampe kapanpun dia ga akan pernah menginjakkan kakinya di rumah cowok itu.

Jojo hanya menatap datar kearahnya, melihat eskpresi cowok itu semakin membuat darah Yaya mendidih. Yaya mendengus kesamping.

"Kau! hapus postinganmu dan jelaskan kepada penggemar sejatimu bahwa diantara kita ga ada apa apa! kau merusak harga diriku sialan, kenapa kau bisa muncul di kehidupanku! kenapa brengsek sepertimu yang...aku membencimu!" Maki Yaya dengan suara tertahan, ia mengedipkan matanya keatas. Dia tak sudi menangis didepan berengsek seperti Jojo yang tak memahami perasaan orang lain.

"Apa masalahnya?!! lagian kita juga bakalan nikah, uda ga usa norak-"

"NORAK?!!" tanya Yaya dengan suara meninggi, dia tak peduli penghuni perpus merasa terganggu dengan suaranya, dia tak peduli..sekalipun mereka menghabisinya disini, lagipula dia...sudah muak menjalani hidupnya.

"Kubilang hapus! apa salahku denganmu?!! kenapa kau menjadikan ku mainanmu?!! kau pikir siapa dirimu hah?! apa kau pikir aku bisa takluk dikakimu karna ayahmu membawa pengacara"

"Jangan bawa bawa orangtuaku-"

"Kalau begitu katakan pada mereka bahwa kita...diantara aku dan kau ga ada hubungan-"

"Kau hamil sialan-"

"Persetan hamil!! aku bisa mengugurkan janin ini-"

Brak!!

Jojo mendorong tubuhnya ke rak buku dibelakang Yaya, Yaya kaget mendapat perlakuan kasar Jojo, ia mendorong dada Jojo sekuat yang ia bisa, tapi percayalah tenaga cowok lebih besar dari cewek apalagi dia bukan pemegang sabuk hitam. Ga, waktu disekolah lamanya aja dia malas ikut les karate, maklum ibunya hanya memaksanya ikut les bahasa inggris dan mandarin, tapi sekarang dia ga punya ibu..meskipun uda pintar..ibunya malah menganggapnya bodoh..sekejam itukah ibu kandung? kenapa tak beda jauh dengan ibu tirinya? bisanya menyalahkan dirinya.

"Sampe kapanpun lo ga bisa lepas dari gue, ingat lo itu bakal jadi milik gue-"

"Singkirkan tanganmu dariku!" Yaya meninggikan lagi nada suaranya. Jarak mereka yang sangat dekat membuat Yaya merasa aneh, ingatan dihotel YUANGSI tiba tiba berkelebat di kepalanya..

Jojo segera menjauhkan diri dari tubuhnya, memberikan jarak diantara mereka, Yaya langsung menghirup udara sebanyak banyaknya.

Hening.

Saling tatap.

Yaya membuang pandangannya kearah lain, eneg liat muka si bajingan. Terdengar suara helaan nafas Jojo, Yaya menoleh lagi..

"Aku...pokoknya aku menyuruhmu menghapus postingan itu...terserah mau kita menikah itu bukan urusanku!" Yaya hendak angkat kaki dari situ..

"Lo pikir, lo siapa bisa ngatur ngatur gue?!! jalang tetap jalang-"

Plak!!!

"Berani l-"

Plak!!!

"LO!!!" Jojo meneriakinya tepat didepan wajahnya, Yaya mundur selangkah kebelakang.

"Jalang?!! apa kau pikir aku menerima uang darimu setelah kau meniduriku?!! apa kau pikir aku sudi tidur denganmu?!! siapa kau berani menghinaku hah?!! sampe kapanpun kau..jangan harap aku mau menikah denganmu...sekalipun aku mengandung anak darimu..lagipula kalau aku jalang...kenapa kau sudi menikahiku?!! hah!!" Bentak Yaya lantang. Hatinya benar benar perih mendengar ucapan cowok itu. Jalang? kenapa semua orang senang menjulukinya dengan kata kasar itu? mungkinkah ibu tirinya benar, ini karma karna dulu ia sering mengatai wanita itu jalang, kenapa rasanya sakit sekali, pantas saja ibunya ingin menjualnya, karna...wanita itu ga terima dikatain jalang.

Jojo sama sekali tak membalas perkataannya, cowok itu pergi begitu saja, tapi sebelum itu Jojo menabrak bahunya. Yaya menjatuhkan dirinya kelantai perpus, ia menatap kosong ke rak buku didepannya.

Semua orang menganggapnya jalang. Semua orang tak mengganggap keberadaannya. Ibu kandungnya...Bian...Rafta...semuanya... termasuk Jojo..cowok itu sama sekali tak mendengarkannya. Padahal ia sudah meminta Jojo menghapus postingan itu..hanya itu saja..dia ga minta banyak..dia juga ga memaksa Jojo menikahnya..karna dari awal, sejak Jojo memperkosanya...saat itulah ia menyadari satu hal..bahwa gadis buruk sepertinya tak pantas bersanding dengan cowok itu. Tapi kenyataan apa lagi ini..Jojo...mereka benar benar akan menikah.

***

Yaya melangkah kearah sofa, dimana saudara tirinya itu menonton TV. Belakangan ini Bian sering sekali menonton TV. Yaya ingin meluruskan masalahnya dengan Bian, dia ga bisa terus diam diaman dengan Bian, selain mereka saudara tiri, ga enak juga saling mendiami satu rumah, meskipun ia sering mendiami ibunya..itukan beda..ibunya taunya membentak dan memukulnya...Bian lain ceritanya..Bian tak pernah berlaku seperti itu..cowok itu dari awal perhatian padanya. Itulah alasannya kenapa sekarang ia ngotot ingin meluruskan semuanya.

"B-bian," panggilnya pelan, Bian tak bergeming.

"B-bian bisa kita bicara?!" tanya Yaya mendekati sofa, Yaya duduk disofa yang disamping Bian, ia menatap cowok itu yang masih fokus ke layar TV. Yang menampilkan acara Mermaid di siaran SCTV, Yaya juga menyukai sinetron itu, dulu waktu dikampung halamannya..dibandung, temannya sering mengajaknya kerja kelompok tiap minggu pagi sambil menonton sinetron itu yang main tiap jam 8 pagi, sekarang uda bosan.

"B-bi..."

Bian berdiri, cowok itu meninggalkannya yang dari tadi memanggilnya. Yaya juga ikutan berdiri, dia mengejar langkah Bian yang naik ke tangga. Yaya menahan lengan cowok itu yang uda berdiri di tangga pertama.

"Kit-"

Bian menghempaskan tangannya kasar, mereka saling tatap satu sama lain, Yaya mendengar suara dengusan Bian. Cowok itu hendak meninggalkannya lagi..

"Bian aku.."

Bian memutar tubuhnya di tangga ketiga. Bian menatapnya dengan raut wajah dingin...ga kayak dulu..selalu memberinya senyum cerah..tatapan hangat..bukan menusuk seperti saat ini.

"Aku minta-"

"Ga usa minta maaf, lagian gue ga akan dengar lo lagi, mami benar semakin lo dikasih hati makin ga tau diri, puas lo sekarang nyoreng nama keluarga ini-"

Lo-gue?

"B-bian ini ga sepe-"

"Ga usa sebut nama gue lagi. Kita ga ada hubungan apapun sekarang, najis gue baik sama lo selama ini. Ini balasan lo sama gue?!! gatel banget lo jadi cewek. Mikir ga sama sekolah-"

"B-BIAN-"

"Mau berapa kali gue bilang hah?!! jangan sebut nama gue dari mulut kotor lo! dengar Yaya, mungkin gue baik selama ini, mau nerima lo dirumah ini...karna apa?! karna gue disuruh mami...

Ga mungkin. Bian bohong..jadi kenapa dulu..cowok itu membelanya.

"Gue juga muak tau ga baik sama lo, saudara tiri?! lo ga pantas jadi saudara gue?!! kita cuma kasian sama lo, yang ga punya ayah, yang ga punya ibu, ga punya siapa siapa..

"Ga mungkin, jadi kenapa kau rela belain aku didepan mami-"

"Tau tuh! tanya mami aja, kalau lo ga dipukul-"

"Ga, ga mungkin...kenapa kau melunasi uang seragamku..kau membelikanku makanan..ga mungkin..aku tau kau marah karna aku dan Jojo-"

"Ga usa sebut nama dia didepan gue! lo mau tau kenapa gue rela keluarin duit buat lo?!! biar lo itu ga heran sama rencana kita-"

"Ga mungkin! pasti kau berbohong, kenapa kau baru memberitauku setelah Jojo mengatakan hal..aku tau kau berbohong!!! kenapa kau berbohong-"

"Gue ga bohong! gue bersikap seperti ini karna dari awal gue ga percaya sama mami yang selalu mengatai lo jalang, ternyata gue salah...lo emang jalang. Disini emang lo manusia paling kotor bukan mami-"

Bruk!!

"Yaya!!!"

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang