102

3.4K 152 58
                                    

Jangan lupa follow akun autor [autor yang kurang kasih sayang ini butuh dukungan kalian:(]

Serasa ga seru gitu cerita abal-abal tante ini. Aku baca koment di part sebelumnya, katanya konflik mulu kapan kelar ni cerita. Itulah aku aja uda pusing sendiri sama plot cerita ku ini. Ntah apa lagi mau tante Irene bilang. Awalnya cerita ini cuma mau beberapa chapter aja, sesuai judul tentunya konfliknya ga berat amat cuma si Yaya aja yang nangis mulu, terus tiba-tiba tercetus nikah muda eh ga taunya gaje sampai sini.

Sepertinya beberapa part lagi cerita ini bakalan ending:)

Kira-kira begitu.

Tapi sejauh ini masih seru ga sih cerita ini?

Kalian komen bagi yang suka cerita saya Tangisan Yaya ini ya😊

Jangan lupa negur typo.

_______________________________

Ost | Heize Your'e Cold.

Yaya POV.

"Jojo!" Aku memanggilnya yang hampir meninggalkan Nafia bersamaku.

Jujur, aku memang sangat marah kepadanya. Tapi seharusnya ia tak menyerah begitu saja, merelakan Nafia bersamaku tanpa menahan Nafia mengatakan sesuatu yang membuat aku luluh.

Seperti yang selalu di drama-drama yang aku pernah tonton, dimana seorang prianya menahan kekasihnya dengan segala bualan buayanya. Katakanlah aku korban drama atau semacamnya, tapi yang jelas aku sangat tak rela ia hanya diam begitu saja meninggalkan Nafia bersamaku.

Aku ingin...lebih dari ini.

Katakanlah aku egois, yang jelas aku masih sangat mencintai dirinya.

Setelah sekian lama aku menceraikannya hanya karena ia dulu juga berlaku seperti ini, melepaskan apa yang ia sayangi begitu saja tanpa mau berjuang lebih keras lagi, setelah empat tahun berlalu, lalu apa ini?

Inikah yang ia bilang mencintai diriku?

Apa perasaannya sudah berubah pada ku?

Jojo membalikkan tubuhnya kearahku. Ingin rasanya aku memeluk mantan suamiku itu.

"PAPA!" Nafia masih merontak di pelukanku.

Bocah kecil yang membuat aku sudah suudzon sama mantan suamiku sendiri. Aku pikir Nafia anak Jojo, meskipun Nafia anak Jojo hanya saja aku sudah mengira anakku ini anak Jojo bersama cewek lain. Gitu loh. Tapi, dugaan ku salah, Nafia..putriku yang sudah dipisahkan dariku selama empat tahun.

Kalian bisa bayangkan, bagaimana perasaan bersalahku selama empat tahun ini.

Aku selalu menyalahkan diriku sendiri penyebab kematian anakku.

"Papa jangan pergi." Nafia memohon di gendonganku.

Aku juga berharap bisa mengatakan kalimat Nafia tadi. Menahan agar ia tak meninggalkan aku.

"Fia," Dari jarak sejauh ini Jojo mencoba menjelaskan kepada putri kami. Aku semakin greget saja melihat sifat pengecutnya ini. Apa susahnya sih berbicara di depanku. Kenapa mesti berjarak seperti ini. Untung aja telingaku ga dakian, coba aja kalo dakian. Dahlah.. Dapat ku pasti kan aku cuma bisa plong kayak orang oon yang suka nanya hah? Apa? Kamu ngomong apa aku ga denger? Uda kayak pertanyaan temen yang ninggalin kita pas kesusahan saja.

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang