TANGISAN YAYA [COMPLETED]

89

Ost | Instrumen New Empire A Little Braver.

Jojo Mahendra.

Pagi ini terasa berbeda dari pagi ku sebelumnya, bukan karna aku bangun pagi tanpa bantuan Jojo, ada hal lain yang membuat aku mengukir senyum manis hari ini.

Aku tersenyum cerah menyambut pagi ku. Aku membuka gorden yang tirainya belum dibuka sama Jojo, ngomong ngomong suami saya itu kemana ya?

Aku berjalan kekamar mandi. Kubuka pintu kamar mandi yang ga dikunci sama sekali dari dalam. Ku pikir dia khilaf mandi ga nguci kamar mandi. Nihil, ga ada sosok wajah tampan Jojo didalam kamar mandi. Aku melangkah ke ruang tamu. Aku melihat dia duduk di kursi didepan jendela yang mengarah pada balkon yang lumayan rendah, dia tampak mencoret coret sesuatu dibuku. Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas, karena tangannya menutupi wajahnya, tampak seperti orang yang sedang berpikir keras.

Aku berdiri tepat didepan meja dimana dia duduk, aku dapat melihat jelas apa yang sedang dia kerjakan. Jojo lagi belajar, itulah penilaian ku. Tapi kok? bukannya dia ga bawa buku pelajarannya? kenapa pula dia belajar? malah dia bahas soal fisika masuk universitas lagi.

"Jo." Panggilku padanya, dia masih sibuk mencoret coret buku dengan wajah yang ditopang.

"Jo!" Aku memanggil namanya sedikit keras.

"Ehh, kamu uda bangun?" tanyanya baru menyadari kehadiran ku. Aku hanya mengangguk mengiyakan. Jelas jelas aku uda berdiri sempurna didepannya, malah ditanya kamu uda bangun? Pertanyaan ga berbobot.

"Bauk asem! Mandi dulu sana. Nanti anakku niru sifat malas mami nya lagi." Jojo mempraktekkan orang yang sedang melihat eek kerbau. Mengibas ngibaskan tangannya, sambil menutup hidung. Apa aku sebauk itu ya? Tanpa merasa malu, aku mengendus ketiak ku. Wangi parfum dia kok. Eh? Perasaan aku ga ada pake parfum dia lah. Kok wangi ya? Apa Jojo meluk aku waktu tidur?