TANGISAN YAYA [COMPLETED]

104. END.

Sebelum membaca part ini ada baiknya kalian mengkonsumsi antimo, jaga-jaga supaya ga mual karena part ini mengandung ke-gajean.

Oke, sip kalo kalian mual atau semacamnya itu ga urusan saya. Dari awal saya uda saranin.

Jangan lupa spam koment di part ini.

Satu lagi, jangan lupa negur typo gays.

___________________________

Ost | Bondan Prakoso ft Fade2Balck Ya sudahlah.
______________________________________

INILAH AKU, Yaya yang sudah resmi menjadi istri Jojo Mahendra Davidson.

Banyak perjuangan yang membuat aku bisa bertahan sampai sejauh ini.

Aku bukanlah gadis yang beruntung seperti kebanyakan anak-anak orang kaya yang dari kecil hidupnya selalu di manja keluarganya. Bahkan kurasa, makan garam saja mereka tidak pernah.

Berbeda jauh dengan aku..

Sedari kecil aku hanya mengenal ayah dan ibuku, aku tak pernah bepergian berlibur kerumah kakek dan nenekku. Bahkan aku tak tau apa keluarga ku memiliki keluarga?

Di saat usiaku menginjak kelas 1 SMP, ibu selalu memaksa aku belajar, dia bilang kita memang orang miskin, setidaknya derajat kita tetap sama dengan orang kaya. Pintar dan di sanjung banyak orang.

Orangtua kalian pernah bertengkar? Tentu saja pernah, setiap rumah tangga pasti di warnai dengan pertengkaran. Baik itu pertengkaran kecil maupun pertengkaran besar, atau bisa saja masalah kecil semakin di perbesar. Begitulah kedua orangtua ku yang selalu berbeda pemikiran.

Ayah hanyalah seorang petani, yang bekerja di ladang orang. Sedangkan ibu, dulunya ia guru dan putri seorang konglomerat, awalnya ibu sabar hidup bersama ayah. Menginjak usia ku 12 tahun ibu mulai serakah, ia hanya mementingkan dirinya sendiri.

Ia memaksa ayah menuruti kemauannya, tapi kalian tau sendirilah, ayahku hanya seorang petani kecil, tentu saja ayah tak bisa memenuhi semua kemauan ibu. Sehingga pertengkaran selalu saja terjadi, lagi, lagi, dan lagi.

Keluarga kami berantakan, bahkan sangat berantakan, ingin rasanya aku lari saja dari rumah sangking ga sanggupnya hidup bersama mereka yang mementingkan diri mereka masing-masing.

Ayah memang ga banyak mau nya seperti ibu, tapi-- semenjak ayah hidup, aku memang melihat ayah tak mau berusaha keras demi ibu, dia- selalu mendengarkan ucapan bos nya orangtua James, itulah membuat ibu tak tahan lagi melihat kekerasan kepala ayah yang di suruh mencari pekerjaan lain.

Kalian bisa bayangkan, ayah James menjanjikan ladang kepada ayahku, tapi nyatanya semua bullshit.

Ayah sendiri yang membeli ladang itu, padahal ayah James bilang akan memberikan secara gratis jika ayah James merawat ladang miliknya. Ayah James sudah membohongi ayahku.

Kelas 3 SMP, di saat beberapa minggu lagi aku akan mengikuti UN. Ibu harus bercerai dengan ayah, aku sangat terluka, kalian bisa bayangkan gimana perasaan aku waktu itu, aku yang masih dalam masa pubertas masa berkembang, dimana anak perempuan butuh bimbingan dan banyak nasihat dari orangtua perempuannya, ibuku malah melepas kami begitu saja.