17

2.9K 157 1
                                        

Play list| Punch ft Loco Say Yes.

AUTOR POV.

Yaya berlari terbirit birit memasuki perpustakaan umum. Hari ini mereka kerja kelompok di perpustakaan umum. Jadwalnya masih sama juga, jam 8 malam, finish jam 10 malam. Yaya merasa sedikit terugikan kerja kelompok kalau bersama anak anak berada. Pertama ia harus keluar uang untuk ongkos menuju lokasi yang sudah ditentukan oleh ketua kelompok. Siapa lagi kalau bukan Vivi ratu ULAR, kedua ia harus masuk kerja lebih awal ga sempat istirahat seperti biasanya, karena ia sudah berjanji ga akan pulang lebih awal, tapi karena ia mencoba membujuk pemilik hotel, akhirnya ia diperbolehkan pulang jam 7, dengan dihadiahi tatapan ga suka oleh pekerja lainnya, ketika ia pulang ga ada jalan. Omegat banget ga tuh semua.

Yaya melihat satu kelompoknya sudah memilih meja paling pojok, tampak Jojo mengenakan Jacket denim, yang keliatannya ori gitu, Vivi juga memakai jacket yang warnanya selaras dengan Jojo. Benar benar penggemar sejati. Plis berikan ratu ULAR kita tepuk tangan yang meriah bangettt.

"Liat tuh, anak kampung, baru nyampek!!! bayangin kita uda nungguin dari tadi!!" langsung saja Yaya dihadiahi dengusan ga suka dari Vivi ketika Yaya baru saja mendaratkan pantatnya di kursi didepan Jojo. Jojo meliriknya sekilas.

"Maaf kalau uda nungguin. Emang uda sampai mana?" tanya Yaya mengeluarkan buku nya, padahal ia tak melihat ada satu anggota pun yang sudah mengeluarkan buku. Jojo berdehem pelan. Chiko menarik ujung bibirnya, melihat tingkah Yaya yang tergesa gesa.

"Najis banget tau ga nungguin lo, udalah ga usa banyak tanya, pergi cari buku biologi tentang kesehatan, lengkap!!!"

"Siap!!!" Yaya bangkit dari kursinya. Ia meletakan jari telunjuknya dibawah bibir. Memikirkan kemana ia akan berjalan lebih dulu, karna betapa luasnya perpustakaan umum ini. Sebelumnya ia ga pernah sekalipun ke perpustakaan umum kecuali perpustakaan sekolahnya. Yaya juga ga tahu ada yang namanya perpustakaan umum.

"Kesana aja deh," Jari telunjuknya menunjuk sejejer rak yang lebih besar. Ia berpikir, kalau lebih besar, mungkin lebih lengkap. Yaya membaca baca buku buku yang tersusun rapi didepannya.

"Wahhh, gede bangett, ya ampun ada novel SSSTT BASTRAD, lengkap banget, ada novel SHE OWNS THE DEVIL PRINCE, part-nya juga lengkap, ini boleh dipinjam ga sih?" Yaya mengambil novel karya DAASA97 mulai dari part awalnya, ia juga tak lupa mengambil novel DANIEL AND NICHOLETTE, ia sangat menyukai novel itu, pernah sekali ia meminjam novel Salsa teman sebangkunya waktu di desa. Waktu itu kalau sistem minjam harus sewa dulu, Yaya harus keluar uang setiap meminjam nya. Tapi karna ada yang menyewa lebih mahal darinya, Salsa lebih mendulukan orang itu ketimbang dirinya yang lebih dulu menyewa. Saat itu Yaya merasa kesal, ia marah, tapi mau gimana lagi, kalau ga punya ya ga bisa apa apa. Marahpun percuma, cuma nambah musuh mah yang ada.

Yaya mendekati meja teman sekelompknya. Ia melihat wajah Vivi yang tampak kaget melihat buku yang di pelukan nya. Yaiyalah, mana ada buku biologi kesehatan sebanyak delapan buah. Kutu banget ga tuh kalau misalnya ada. Misalnya ya. Misalnya.

"Darimana buku biologi yang i-"

"Ini ga buku biologi-"

"GA BUKU BIOLOGI?!!! KITA KITAKAN UDA BILANG CARI BUKU BIOLOGI, BUKU APA NI," Vivi merebut salah satu buku yang ada di pelukan nya. Yaya kaget bukan main, ia meletakan ketujuh novelnya lagi keatas tasnya yang berada diatas meja.

"Ssst bastrad, buku apa sih, n-novel? Oh jadi lo datang keperpus cuma mau baca novel?!! uda datang paling akhir, pakai rencana baca novel sega-"

"Kembalikan, kau bisa merusaknya-"

"Berapa sih harganya ini?!! Lo pikir gua sekampungan lo, yakali gua sedesa elo, masih jaman apa baca novel, ga punya hape a-"

"Ini bukan masalah kaya atau enggak, kembalikan novel itu-"

"Kenapa kalau ga gua balikan?!! mau apa lo?!!" tantang Vivi mengangkat novel yang di genggamannya tinggi tinggi. Yaya mengigit bibirnya kedalam. Menahan rasa kesalnya. Ia paling benci bermasalah dengan anak anak konglomerat. Yang ada cuma bisa bikin susah hidupnya aja, ga ngadu sama orangtua nya, ya paling dibela kawan kawan sekumpulan nya. Lah dia? cuma bisa gigit jari.

"Kenapa kau mengambilnya dariku, apa hakmu-"

"Lo mau baca novel pas kita kerja kelompok gitu, lo tadi gua suruh ngambil apa-"

"Buku biologi, tolong jangan membuat keributan, ini perpustakaan, balikan novel it-"

"Ahhh kamu selalu mampu membuatku bergairah-" Vivi ga melanjutkan kalimat vulgar yang ia baca didalam novel yang ia rebut dari Yaya.

"KEMBALIKAN!!!" teriak Yaya dengan keras. Ia mendekati Vivi dengan tangan terkepal kuat, sekarang fokusnya hanya pada Vivi, gadis ular seluar ular ular. Bodohlah, lebih buruk dari ular.

Vivi semakin bersemangat melihat wajah Yaya yang sudah memerah, Vivi tahu Yaya sudah mulai kesal, tiba tiba kaki Vivi terjegal bangku karena ga melihat bangku dibelakangnya. Songong sih jalan mundur. Makan tuh karma. MAKAN!!! RASAIN. Novel itu terlempar mengenai kepala Jojo. Yaya menghentikan langkahnya, ia berdiri kaku ditempatnya. Degup jantungnya tak lagi terdengar, apa ia sudah mati? tapi kenapa ia masih bisa membuka matanya, ia masih bisa melihat wajah dingin Jojo yang menatap dingin novel yang terjatuh ke meja cowok itu, kemudian bergantian meliriknya.

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang