88

2.3K 114 45
                                        

"Ini novel buat aku?"

"Iya."

"Kamu tau dari mana aku suka baca novel?"

"Secret."

Cakep pisan mas ah 🤯

Aku merasakan sesuatu yang hangat menempel di kening ku, mataku yang tadinya memejam, kini sudah melek, aku dapat melihat samar wajah Jojo yang duduk dipinggir ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasakan sesuatu yang hangat menempel di kening ku, mataku yang tadinya memejam, kini sudah melek, aku dapat melihat samar wajah Jojo yang duduk dipinggir ranjang.

"Nghhh!" aku melenguh pelan, aku hendak bangun, tapi Jojo menahan lenganku.

"Kamu masih demam." Katanya, mengambil kain yang tadinya menempel dikeningku. Aku segera memegang keningku. Lumayan hangat.

"Aku sehat kok." Jawabku menunjukkan senyum menyakinkan, tapi tatapan yang aku terima tatapan dinginnya.

"Minum dulu susunya." Jojo mengasurkan susu coklat kepadaku, aku menghela nafas pelan sebelum menerima gelas susu. Susu mulu perasaan.

Kuteguk habis isi gelas itu, biar Jojo ga banyak protes.

"Bentar lagi sarapan sampai, mau mandi dulu?" tanyanya menerima gelas yang aku balikan padanya. Aku mengangguk cepat. Jojo langsung sigap memegangi aku, membantu aku ke kamar mandi. Aku cuma pasrah aja dia megangin aku kayak lagi ngurus orang cacat ya?

"Baju kamu uda aku siapain, aku juga uda ngatur airnya hangat. Jangan lama lama di dalam." Jelasnya, menutup pintu kamar mandi.

Setelah lima belas menit aku didalam kamar mandi. Kalian pasti ga ada yang mandi secepat aku kan? maklum mandi itik, Jojo yang nyuruh tadi jangan lama lama.

Jojo sudah menungguku di atas ranjang, sarapan yang dia pesan sudah berjejer manis di meja di samping ranjang. Aku mendekatinya.

"Duduk sini." Panggilnya menepuk kasur disampingnya. Aku menuruti kemauannya. Menyusulnya duduk diatas ranjang.

"Sarapan dulu." Jojo dengan cekatan menyiapkan sarapan untukku. Aku melahap makanan yang dia suapkan padaku tentunya dengan wajah yang sudah memerah menahan malu, apa lagi jarak kami yang hanya beberapa senti saja. Bahkan sesekali lengan Jojo bersentuhan dengan lenganku yang memakai kaos lengan pendek. Bisa dibilang kulit tangan kami saling bersentuhan.

Setelah menasehati aku seperti biasanya, kalo ibu hamil itu mesti ini itu, nasehatinya yang dari usia kandunganku yang masih sekecil biji kecambah sampai sekarang masih tetap sama. Ga ada ide lain apa.

"Habisin kuenya, rotinya juga dimakan. Buahnya uda aku kupasin habisin juga, susunya diminum!" ocehnya lagi, padahal mulutku sudah kembung memakan semua makanan yang ia suapkan.

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang