65

2.4K 81 8
                                        

Ayahnya melempar berkas hasil cek kehamilan Yaya tadi siang sepulang sekolah, gadis itu positif hamil, sekarang sudah menginjak tiga minggu. Jojo baru saja menunjukkannya kepada ayahnya, tentu saja, ayahnya langsung mengamuk setelah membaca kertas tersebut, beserta resep Yaya, Jojo lupa memberikannya kepada gadis itu.

Wajah ayahnya merah padam, menahan amarahnya. Inilah satu satunya jalan yang harus Jojo ambil,

"Ga mungkin, apa yang kau lakukan diluar sana, kenapa kau bisa menghamili anak gadis orang, jangan bohong, ini ga lucu Jo, mama ga suka, bilang kalau isi kertas itu bohong-"

"Jojo serius ma, dia hamil anak Jojo-"

"Anak?!! kau masih kurang umur, beraninya kau bilang anak didepanku, aku tak akan mendengar apa yang kau katakan lagi, yang jelas siapapun gadis itu, suruh dia jujur, aku tak mau kau suruh dia berbohong-"

"Dia beneran hamil pa, uda tiga minggu-"

"JANGAN BERBOHONG KAU ANAK SIALAN!" bentak ayahnya lantang, sampe sampe Yujun yang hanya nguping disitu hampir melompat dari sofa, mendengar teriakan ayahnya itu. Yujun menatap dingin kearah Jojo, Jojo menghela nafas panjang.

"Jojo serius-"

"Kau pasti mau mengelak, aku mengenali sifatmu, kau tak mau pindah ke America, itulah alasan mu membuat kebohongan ini-"

"Ini ga ada hubungannya sama America pa, Jojo emang ngamilin-"

"Kau bangga kau menghamili gadis itu? kau mau pamer kebrengsekkan mu hah? kau mau pamer betapa hebatnya dirimu itu bisa membuat anak gadis orang mengandung anakmu, kau tau perbuatan mu ini membuatku rasanya ingin muntah, aku tak mau mendengar apapun lagi, buktikan kepadaku gadis yang kau hamili, jangan mengancamnya, sekali saja kau berbohong aku akan mengirimmu ke America sekarang juga!! anak sialan! bawa gadis itu kemari! akan ku nikah kan kau dengannya, setelah itu pergi dari rumah ini!"

"Pah-"

"Pah-"

"Oke, aku bakal nunjukin dia-"

"Jo-"

"Bang Jo-"

Ibu dan adiknya saling sahut memanggil Jojo dan ayahnya. Inilah prinsip ayahnya, kalau ada yang melakukan kesalahan maka seseorang itu harus menanggung resikonya, ini jugalah alasannya berani menyusun rencana gilanya, karna dia tau ayahnya akan berubah pikiran setelah berita ini.

"Ga! Jojo ga boleh nikah, papa gimana sih, umur dia masih 19 tahun, mikir pah, sekolah dia, dia harus masuk universitas, ga boleh! Jojo ga boleh nikahi gadis itu, siapapun dia, Jo, bilang sama mama, ini semua bohongkan, jawab mama Jo, kertas ini isinya bohongkan?" tanya ibunya memegang lengan Jojo. Jojo menatap wajah ibunya dengan datar, jauh didalam hati ia ingin memeluk ibunya itu. Ingin mengatakan bahwa inilah cara satu satunya ia menggagalkan rencana gila ayahnya, yang akan memindahkan dirinya, Jojo tau, selama dirinya sekolah di Amerika ia ga akan bahagia, hanya belajar mengurus perusahaan, ia ga mau menghabiskan waktunya hanya didalam kantor.

"Jojo ga bohong ma," Jawabnya akhirnya, tapi wajahnya menoleh kearah lain, dirinya ga sanggup melihat wajah harap harap ibunya.

"Mama!"

"Mama!"

"Ma-"

Mereka kaget melihat ibunya yang langsung pingsan didepan kaki Jojo, Jojo hendak menggendong tubuh ibunya.

"Minggir!" ayahnya menghempaskan tangannya, menjauh dari ibunya. Jojo sedikit terdorong kebelakang, karna ayahnya menghempaskan tangannya terlalu kasar. Yujun membantu ayahnya mengangkat tubuh ibunya.

TANGISAN YAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang