Siapa bilang pernikahan adalah sebuah akhir yang bahagia? Ketika dua karakter utama menikah di akhir sebuah cerita, semua orang akan mengatakan bahwa itu adalah happy ending. Memamg iya? Jika dinalar pun, bukankah setelah pernikahan masih ada banyak cerita yang menanti mereka? Bukan hanya kebahagiaan, tapi juga... Rasa sakit dan kesedihan.
Seorang pemuda bertubuh kecil berbalut apron duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan apartemennya. Matanya menatap lekat jam dinding yang berada dekat dengannya. Jam 10 dan tak ada tanda-tanda suaminya akan pulang. Mengabaripun tidak. Pemuda itu menunduk, kemudian memainkan jari-jarinya di bawah meja.
"Tidak pulang lagi ya?"
Ia menghembuskan nafas pelan, setelahnya bangkit berdiri dan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan makanan yang sudah ia susun rapi di meja. Ia sudah tidak nafsu makan.
Lee Felix, nama pemuda itu. Seorang pemuda manis yang telah menikah dengan seorang lelaki bernama Seo Changbin selama 3 tahun. Kehidupan pernikahan mereka bahagia pada awalnya, namun akhir-akhir ini, atau tepatnya sebulan belakangan suaminya jadi jarang pulang membuatnya merasa kesepian.
Kata orang, hal seperti itu wajar terjadi ketika pernikahan memasuki usia 3 tahun, tapi Felix tak pernah mempersiapkan diri. Ia pikir segalanya akan baik-baik saja. Mereka masih saling mencintai, hanya saja segalanya terasa lebih berjarak dari sebelumnya.
Felix sedang duduk di pinggir ranjang ketika suara ponselnya yang berdering memenuhi ruangan yang terasa sepi. Ia melihat nama penelpon kemudian mengangkat panggilan itu setelah beberapa kali berdering. Ia hanya menempelkan ponselnya di telinga, tanpa berniat membuka suara.
"Sayang maaf aku tidak bisa pulang malam ini karena pekerjaan yang menumpuk."
Felix sudah tau suaminya akan mengatakan itu, tapi rasanya itu membuatnya sedih. Mereka bahkan tidak berjarak jauh, tapi Felix merasa seperti mereka terpisahkan samudera luas.
"Sayang?"
"Tidak bisakah kau pulang?"
Hening untuk beberapa saat, kemudian terdengar helaan nafas di sebrang sana.
"Maaf."
"Baiklah, jangan terlalu lelah."
"Terima kasih sayang, aku mencintaimu."
Felix terdiam kemudian berucap pelan.
"Aku juga."
Felix berbaring menyamping di ujung ranjang dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri. Matanya memandang fotonya bersama sang suami yang ada di dinding. Foto itu diambil ketika mereka masih berpacaran, segalanya terasa sangat manis saat itu.
"Aku merindukanmu," gumamnya pelan seiring dengan matanya yang mulai terpejam.
Felix terbangun ketika mendengar suara anjingnya menggonggong sembari menginjak-injak tubuhnya. Matanya terbuka setengah dengan rambut yang mencuat kemana-mana. Ia masih sangat mengantuk namun perhatiannya beralih pada anjing kecilnya yang saat ini sedang menggigit lengan baju Felix dengan ekor yang bergoyang. Pemuda manis itu tersenyum kemudian menggendong tubuh anjingnya dengan gemas.
"Toto lapar ya? Ayo ayo kita makan."
Felix berujar semangat dan menggendong anjingnya keluar dari kamar. Ah iya, setidaknya Felix tidak terlalu kesepian di rumah dengan adanya anjing miliknya yang baru ia adopsi beberapa hari yang lalu. Sengaja, untuk menemaninya di apartemen.
Langkah pemuda manis itu terhenti di dekat dapur, matanya melihat makanan yang ia masak semalam masih di tempatnya tanpa tersentuh sama sekali. Ia melengos lalu memberi makan anjingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)