Changbin menatap wajah Felix dan seketika senyum mengembang di wajah tampannya. Ia tak pernah bosan menatap wajah itu. Matanya, hidungnya, bibirnya, segala hal pada diri Felix selalu membuatnya terpesona. Felix itu sangat indah. Benar-benar indah dan tidak ada tandingannya.
"Masih dingin?"
"Panas, karena ada kau yang mirip iblis. Hehe bercanda."
Felix mengusap hidungnya kemudian tersenyum lucu menampilkan deretan giginya. Manis sekali membuat Changbin jadi gemas.
"Sini."
Changbin menarik pelan tubuh Felix agar duduk di hadapannya kemudian pemuda itu membalut tubuh Felix dengan selimut dan ia memeluknya dari belakang. Felix terdiam, jantungnya berdetak tak karuan. Dalam posisi itu Felix juga bisa merasakan detakan jantung Changbin yang tak kalah kencang.
"Jantungku seperti genderang perang, dan hanya kau yang bisa membuatnya seperti ini," bisik Changbin yang kemudian mengecup sayang pundak Felix.
"Kata orang, hubungan sesama lelaki itu adalah hubungan terlarang. Tapi bagiku, melakukan sesuatu yang dilarang terasa lebih menyenangkan. Apalagi jika larangannya seperti sosokmu yang luar biasa indah, lelaki mana yang tidak terpesona?"
Felix tertawa kemudian menepuk pelan tangan Changbin yang melingkar di perutnya.
"Kau berlebihan."
"Ini kata orang lagi, aku hanya mengutip dari mereka."
"Apa?"
"Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Mencintai secukupnya, jika berlebihan maka akan menimbulkan kebencian. Aku rasa mereka yang mengucapkannya tidak pernah merasakan jatuh cinta."
Felix meletakkan gelasnya kemudian menyamankan duduknya dengan bersandar di dada bidang Changbin yang terasa hangat.
"Kenapa begitu?"
Changbin kembali mengecup bahu Felix dan setelahnya bicara.
"Bagaimana bisa aku menahan perasaan ini untuk tidak tumbuh semakin besar? Mereka pasti tidak pernah merasakan jantung berdebar bahkan ketika mereka hanya menghirup aroma pasangan tanpa melihatnya. Mereka tak pernah tau rasanya merindukan pasangan ketika orang itu tepat berada di sampingnya. Bagaimana mungkin seseorang mencintai dengan menetapkan batas? Apa cinta harus dibatasi?"
Felix tersenyum mendengar penuturan kekasihnya. Changbin selalu bisa mengucapkan sesuatu yang indah, namun tak biasa dipikirkan orang lain. Kekasihnya itu memiliki pemikirannya sendiri yang unik dan menyenangkan untuk didengar.
"Kau tau, ketika kau mencintai seseorang begitu besar, maka harapanmu pada pasanganmu juga akan semakin besar. Sedangkan pemikiran seseorang tidak akan selalu sama. Ada kalanya sepasang kekasih akan mengalami goncangan, jika kau terlalu mencintai dan merasa kecewa sekali saja, itu akan sangat mempengaruhi hubungan. Kau akan marah di luar kendalimu dan menimbulkan suatu perasaan benci. Tidakkah begitu?"
Changbin mengeratkan pelukannya dan menggeleng pelan.
"Aku tidak berminat untuk megubah perasaan cintaku menjadi benci. Aku hanya ingin mencintai."
"Tidak mau dicintai?"
"Tentu saja mau! Tapi hanya kau. Aku orang yang memiliki selera sangat tinggi," ucap Changbin menggebu.
Felix mencibir namun tak bisa dipungkiri perasaannya menghangat mendengar setiap ucapan kekasihnya.
"Apa kau tidak mau menunjukkan bintang padaku lagi? Yang di sebelah sana itu itu namanya apa?" Tanya Felix pada Changbin sembari menunjuk satu bintang yang bersinar sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
أدب الهواةKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)