Karena kalian sukanya yang cheesy jadi ya.. Selamat membaca😉
Mungkin Changbin yang tidak sadar, bisa jadi ia sudah jatuh cinta bahkan ketika pertama kali ia melihat senyum manis kekasihnya. Ia tidak tau kapan pastinya, tapi satu hal yang sangat ia pahami sekarang. Ia benar-benar sudah jatuh cinta. Dengan getaran aneh yang sangat berbeda dari biasanya ketika ia menjalin sebuah hubungan. Yang ini... Lebih spesial."Kakak tampan!"
Changbin berjengit kaget ketika satu sosok manis yang tengah ia pikirkan kini muncul di hadapannya dengan senyum manis andalannya. Changbin melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 11 malam. Kenapa Felix keluar malam begini?
"Mau pesan minum," ucap Felix lagi ketika tak mendapat respon dari Changbin.
"Kenapa keluar malam?" Tanya Changbin ingin tau.
"Lupa kalau ada tugas review jurnal. Aku kerjakan disini, boleh? Agar bisa melihat kakak tampan. Kangen."
Changbin mengerjap bingung. Ini benar Felix-nya kan? Kenapa pemuda manis itu bersikap seperti biasa? Lalu kemarahannya tadi sore itu apa?
"Duduk biar aku bawakan minum dan cemilan," ucap Changbin mengesampingkan rasa penasarannya untuk beberapa saat.
Felix mengangguk semangat kemudian berjalan ke arah meja di sudut cafe, namun baru tiga langkah Changbin kembali memanggilnya.
"Di ruanganku saja. Nanti aku menyusul."
"Disini saja."
"Naik, Fel."
Akhirnya pemuda manis itu mengangguk dan segera pergi menuju ruangan Changbin di lantai dua. Sebenarnya Felix agak takut kesana. Bukan takut hantu seperti biasanya, ia takut mereka akan membicarakan hal serius lagi. Felix tidak siap jika harus menangis untuk yang kedua kalinya malam ini. Ia berani datang kesana saja sudah pencapaian yang luar biasa, itu pun berkat bujukan kakaknya.
Kata kakak Felix, "kalian sudah besar, sudah tau apa yang harus dilakukan. Kau pergi tanpa mendengar penjelasannya, lalu jika kau menangis begini apa untungnya? Kau bahkan belum tau apa yang dia rasakan. Dia belum menyadari perasaannya dan kau tidak peka dengan sikap yang kekasihmu tunjukkan. Kalian sama saja bodohnya."
Menyakitkan dibilang bodoh ketika Felix sedang menangis, tapi ucapan kakaknya ada benarnya juga. Maka dari itu sekarang Felix memberanikan diri datang ke cafe Changbin meski hari sudah larut.
Felix kembali duduk di sofa ruangan Changbin. Sebenarnya ia agak trauma duduk disana, teringat kejadian kemarin dimana semua kesalah pahaman ini dimulai. Felix berdiri lalu mondar mandir di dalam sana untuk memikirkan hal apa yang mau ia ucapkan.
"Katanya mau mengerjakan tugas?"
Felix terkejut ketika tiba-tiba ada suara yang menginterupsi kegiatannya. Di ambang pintu Changbin berdiri dengan nampan yang ada di tangannya. Felix segera duduk kemudian menyalakan laptopnya.
Changbin menyusul duduk, meletakkan nampan ke atas meja kemudian turut serta menatap laptop Felix. Ingin tau dengan yang kekasih manisnya kerjakan. Felix justru bingung jika diperhatikan begitu. Pasalnya mengerjakan tugas hanya alasannya saja agar bisa berkunjung ke sana. Matanya mengedar mencoba mencari alasan dan pilihannya jatuh pada secangkir susu hangat yang dibawakan Changbin.
"Kok susu? Aku mau kopi."
Changbin menggeleng tegas.
"Nanti susah tidur."
"Aku mau mengerjakan tugas, Kak," jawab Felix cepat.
"Biar aku yang kerjakan. Apa tugasnya?"
Felix gelagapan. Tugasnya apa? Kan tidak ada tugas. Ia jadi bingung sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/227735444-288-k413446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...