You Belong With Me V

5.4K 437 360
                                        

"Eh kekasihku sudah selesai mandi, wanginya..."

Felix melirik malas ke arah Changbin yang berbaring di ranjang lalu berjalan ke arah kopernya di sudut kamar. Ia merasa sedikit menyesal sudah menyatakan perasaan pada Changbin. Pemuda itu justru semakin mengusilinya dengan kalimat-kalimat gombalan yang menggelikan. Untung sayang.

Tapi Felix lebih menyesal jika ia tidak mengungkapkan perasaan lalu Changbin akan diambil orang. Mana rela. Changbin itu hanya milik Felix. Changbin itu kekasih Felix. Pokoknya hanya untuk Felix.

"Fel, kau ada acara dengan temanmu tidak?"

Felix menoleh lalu menggelengkan kepalanya. Hari terakhir disana memang malamnya diberi waktu bebas untuk para siswa pergi kemanapun mereka mau. Sebenarnya Felix tau jika dua sahabatnya mau pergi, ia sudah diberi tau, tapi dua pemuda itu melarangnya ikut dengan alasan pawang Felix galak dan mereka takut dimarahi. Terlebih lagi mereka sudah tau jika Changbin dan Felix sudah jadian, jadilah mereka semakin tidak memperbolehkan Felix ikut.

Kata Jisung, "masa iya diberi waktu bebas malah jalan-jalan bersama kami? Untuk apa punya kekasih jika dianggurkan?"

Lalu dengan isengnya Seungmin menimpali, "ciuman di bawah sinar bulan terdengar sangat romantis, Fel."

Felix tidak tau jika dua sahabatnya bisa berkata begitu. Niat Felix curhat kepada mereka kan berharap mendapat pencerahan, tapi dua sahabatnya justru seperti tertular sifat iseng Changbin. Kalau begitu sih sama saja percuma.

"Pergi denganku ya?"

Pertanyaan Changbin menyadarkan lamunan Felix, pemuda manis itu mendudukkan diri di samping Changbin lalu bertanya penasaran.

"Kemana?"

"Rahasia."

"Tidak asik."

"Kalau kau tau nanti tidak seru dong."

"Memangnya kenapa?"

Changbin hanya mengedikkan bahu dengan senyum misterius di wajahnya. Felix jadi curiga.







"Gelap, Changbin!"

"Ya makanya pegang tanganku, dijamin aman."

Changbin masih menggandeng tangan Felix dengan erat agar kekasihnya itu tidak takut. Mereka berjalan di sebuah jalan setapak yang Felix tidak tau ujungnya kemana. Yang dapat ia rasakan di kakinya yang hanya berbalut sandal adalah butiran pasir yang terasa seperti pasir pantai.

Kaki kecil Felix masih berjalan mengikuti langkah kaki Changbin. Ia semakin yakin jika mereka akan pergi ke pantai saat telinganya menangkap suara deburan ombak yang semakin dekat.

"Pantai?" Tanya Felix memecah keheningan di antara mereka.

"Kau pasti akan suka," jawab Changbin dengan yakin membuat Felix memiliki ekspektasi tinggi terhadap apa yang ingin Changbin tunjukkan.

"Sampai!"

Changbin berteriak lantang ketika mereka sampai di sebuah pantai yang luas dan gelap. Hanya ada penerangan minim dari lampu senter yang dibawa Changbin dan juga sinar bulan yang bersinar lumayan terang.

Felix berkedip bingung di tempatnya. Masih penasaran kenapa Changbin membawanya kesana.

"Aku mencarinya di internet, pantai ini terlihat sangat indah, tapi ternyata sangat gelap. Lihat ini."

Changbin menunjukkan ponselnya yang menampilkan foto pantai ketika siang hari yang memang terlihat sangat indah. Tapi rasanya Felix justru emosi setelah melihatnya. Ini malam hari, jelas keindahan itu tidak akan terlihat. Apalagi pantai itu sangat sepi. Tentu sepi, ini sudah malam, siapa orang kurang kerjaan yang akan pergi kesana, coba?

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang