"Hai manis, sendirian saja?"
Felix berjengit kaget dan hampir terjungkal dari bangku taman ketika seseorang berucap genit di samping telinganya. Ia menoleh kemudian merasa kesal ketika melihat Changbin sedang tersenyum ke arahnya. Berbahaya!
"Mau apa kesini?" Tanyanya ketus dan sangat tidak ramah.
"Basket, tapi ternyata ada makhluk gemas sedang duduk sendirian disini. Ya sudah aku putar arah. Kakak sendiri sedang apa disini?"
"Felix!"
Dua laki-laki disana menoleh dan mendapati seorang pemuda jangkung tengah berlari ke arah mereka sembari melambaikan kantong plastik. Changbin hanya diam memperhatikan ketika pemuda itu berhenti di depan Felix dan menyerahkan bungkusan yang dibawa.
"Gila, kau menyiksaku ya? Tokonya ramai sekali! Seorang Hwang Hyunjin yang tampan rupawan harus meneteskan keringat karena berusaha mendapatkan roti itu," ucap pemuda itu sembari terengah dan menyeka keringat di keningnya.
"Manja! Itu kan resiko karena kau kalah bermain game. Dasar noob!"
Hyunjin mencibir dan melirik satu orang lain disana. Auranya mencekam membuat Hyunjin merinding dan memilih bersembunyi di belakang punggung Felix yang lebih kecil darinya.
"Kenapa?"
"Itu siapa, Fel?"
Felix melihat ke arah Changbin yang masih diam kemudian pemuda manis itu melengos dan mengedikkan bahunya acuh.
"Orang tidak dikenal."
Changbin makin merengut kesal. Ia cemburu! Apa pemuda itu baru saja bermain game dengan kakak manisnya? Changbin kesal karena sebelumnya Felix selalu menolak ketika ia ajak bermain game dengan alasan pemuda manis itu tidak bermain game. Tapi sekarang apa? Dan kenapa juga kakak manisnya mengatakan tidak mengenalnya?
"Aku Seo Changbin, orang yang menyayangi kakak manis sepenuh hati!"
Hyunjin melongo. Felix mendelik. Dan Changbin justru merasa bangga.
"Kau siapa?" Tanya Changbin sembari menunjuk Hyunjin dengan tidak sopan.
Hyunjin berkedip kemudian menatap Changbin dan Felix secara bergantian. Tiba-tiba ia tercetus satu ide luar biasa dalam kepalanya. Dengan senyum iseng pemuda tinggi itu merangkul pundak Felix membuat Changbin mendelik kaget.
"Menurutmu aku siapa?"
Kening Changbin berkerut. Ia tidak suka kakak manisnya disentuh orang lain, terlebih pemuda manis itu sama sekali tidak memberikan perlawanan, padahal ketika bersamanya menyentuh sedikit saja ia akan langsung dimaki dengan kejam.
"Kau... Tidak lebih dari seorang noob yang kalah dalam bermain game."
Felix menahan tawa dan Hyunjin menatap dengan dramatis seakan ia adalah korban kejahatan.
"Kau jahat sekali!"
Hyunjin merengut dan memeluk tubuh Felix dari samping untuk menyalurkan rasa sakit hatinya karena baru saja dihina orang tidak dikenal. Sedangkan Felix sudah menahan nafas ketika melihat perubahan pada ekspresi Changbin.
"Jin, aku sarankan kau lepas pelukanmu sekarang."
"Kenapa?"
Felix menelan ludah ketika Changbin mendekat dan menarik kerah baju Hyunjin agar menjauh darinya. Sedangkan pemuda tinggi itu berteriak heboh karena dirinya merasa tercekik.
"Jangan melakukan kekerasan!" Teriak Felix karena takut sahabatnya terbunuh dengan sangat tidak elit. Kan nanti ia tidak bisa mendapat traktiran gratis dari Hyunjin yang selalu kalah dalam bermain game. Tapi sepertinya bentakan Felix justru membuat Changbin semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)