"Ahh.."
Tubuh putih mulus Felix yang terekspose tanpa busana terus tersentak naik turun di atas pangkuan seorang lelaki tampan yang menggeram nikmat di bawahnya.
Peluh membasahi tubuh keduanya dan suara pertemuan kulit terdengar jelas di dalam sana. Yang lebih kecil terus menaik turunkan tubuhnya semakin cepat sampai dirinya mengerang keras saat pelepasannya. Pemuda manis itu terkulai lemas merasakan bagian bawah tubuhnya yang ngilu dan terasa penuh cairan dari lelaki yang baru saja menyetubuhinya.
"Terima kasih untuk hari ini," ucap lelaki itu yang kemudian membaringkan tubuh Felix di atas ranjang. Lelaki itu bangkit dan segera memakai celananya yang sebelumnya tergeletak di lantai.
"Mandilah," ucapnya lagi sebelum kemudian keluar meninggalkan Felix yang meringkuk memeluk lutut di atas ranjang yang terletak di tengah ruangan bernuansa abu-abu.
Tepat ketika suara pintu tertutup terdengar, isakan pun lolos dari pemuda manis itu. Selalu begitu, setiap kali dirinya disetubuhi maka Felix akan meratapi hidupnya dengam cara menangis.
Ia tak mengerti bagaimana bisa kehidupan remajanya menjadi semenyedihkan ini. Segalanya dimulai ketika 6 tahun lalu ayahnya meninggal karena penyakit kanker yang diderita, 4 tahun kemudian ibunya menikah lagi dengan seorang lelaki tempramental yang tak berperasaan. Ayah tirinya orang yang ringan tangan dan memiliki banyak hutang, namun ibunya tetap tak mau melepaskannya. Justru yang menjadi korban adalah Felix, anak manis itu diserahkan pada seseorang yang sangat kaya di daerahnya dengan imbalan pelunasan hutang ayah tirinya. Atau dengan kata lain, Felix telah dijual oleh ibunya sendiri.
Lelaki kaya itu bernama Seo Changbin, pebisnis muda yang mendapat warisan perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang perhotelan. Lelaki itu tampan, kaya, dan juga baik hati. Iya, dia sangat baik hati dengan memperlakukan Felix sehalus mungkin dan menuruti segala hal yang Felix inginkan. Tapi anak manis itu tak pernah mau apapun, ia hanya akan pasrah membuka kakinya lebar-lebar dan mendesah setiap kali Changbin memintanya untuk melayani lelaki itu.
Changbin jarang pulang, mungkin hanya seminggu sekali, tapi lelaki itu selalu memastikan bahwa Felix tidak kekurangan suatu apapun ketika ia tak ada di rumah. Dan ketika lelaki itu pulang, maka Felix akan 'dipakainya' untuk seharian penuh. Bisa dibilang Felix seperti budak seks yang memiliki nasib lebih layak karena diperlakukan dengan baik.
Tok tok
Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar Felix. Itu adalah Bibi Park yang ditugaskan untuk menjaga Felix di rumah. Wanita itu yang akan memberikan segala yang Felix perlukan. Termasuk membersihkan kamar dan memandikan Felix yang tak berdaya setiap kali Changbin selesai menggagahinya.
"Tuan Felix mari bibi mandikan."
Felix tak menjawab dan Bibi Park mendekat untuk membantu Felix mendudukkan dirinya. Wanita itu menatap iba lantas mengusap pipi mulus Felix yang basah air mata.
"Mandi dulu setelah itu bibi buatkan cokelat panas, ya?"
Felix mengangguk kemudian dengan sisa tenaganya dan juga dibantu Bibi Park ia berjalan tertatih masuk ke kamar mandi.
"Dia sudah mandi?"
Bibi Park yang melewati ruang makan berhenti dan mendekati tempat majikannya duduk. Changbin sedang menyeruput secangkir kopi dengan pakaian rumahan yang melekat di tubuhnya.
"Sudah tuan," jawab Bibi Park dengan sopan.
"Apa ada sesuatu yang dia inginkan?"
Bibi Park menggeleng pelan dan kembali bicara dengan nada sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...