Season II : Summer🔞

6.4K 336 185
                                    

Warn!Sex scene




Musim panas tahun ini suhu udara rata-rata adalah 35°C, orang-orang lebih memilih bertahan di rumah ataupun di tempat-tempat yang menyediakan pendingin ruangan. Tapi, apa yang lebih panas dari sekedar musim panas tahun ini?

Felix memasuki apartemen ketika senja mulai menyapa. Matahari perlahan terbenam dengan malu-malu menimbulkan semburat oranye di langit yang cerah tanpa awan. Pemuda manis itu mengusap keningnya yang berkeringat kemudian melepas sepatunya dan masuk ke dalam dengan langkah pelan sembari membuka beberapa kancing bajunya karena merasa gerah.

"Kakak? Apa kakak sudah pulang?"

Felix dengan segera mencari keberadaan suaminya ketika ia merasa pendingin ruangan di apartemen sudah menyala dan ada aroma masakan yang menguar dengan enak. Pemuda manis itu melangkah ke arah dapur dan ia mendapati Changbin sedang sibuk dengan masakannya.

"Tumben kakak pulang sangat cepat?"

Changbin menoleh kemudian senyumnya mengembang ketika melihat Felix datang. Ia melambaikan tangannya meminta Felix mendekat, dan ketika pemuda manis itu sudah ada di hadapannya dengan segera ia mencium bibir Felix cukup lama. Kebiasaannya tiap kali mereka bertemu setelah seharian bekerja.

"Sudah aku bilang aku akan pulang cepat hari ini."

"Tapi kakak juga memasak, tumben sekali. Padahal biasanya sangat manja dan memintaku untuk memasak."

Changbin memindahkan masakannya ke piring, setelahnya mendorong tubuh Felix sampai menempel di kabinet.

"Aku hanya ingin makan malam lebih cepat dan kita bisa menghabiskan malam lebih lama," ucapnya dengan suara rendah yang begitu seksi membuat Felix merinding.

"Baiklah baiklah aku paham. Bisa kakak biarkan aku mandi dulu?"

Changbin menggeleng kemudian mengangkat tubuh Felix untuk duduk di atas meja dapur dan dengan segera ia memagut bibir Felix dengan panas. Lidah mereka saling bertemu dan bergelut untuk saling bertukar saliva.

"Eunghh."

Felix tak bisa menahan lenguhannya ketika tangan nakal Changbin menyusup masuk ke dalam kemejanya dan mengusap perutnya dengan sensual. Changbin menurunkan ciumannya ke dagu Felix dan dengan segera pemuda manis itu menahan kepala suaminya.

"Mhh tunggu dulu."

Changbin menghentikan kegiatannya kemudian menatap Felix dengan kilatan nafsu di matanya. Bagaimana ia tidak bernafsu ketika disuguhi pemandangan indah di depannya. Bibir Felix yang memerah dan sedikit terbuka, rambutnya yang sedikit basah karena keringat, dan kancing kemejanya yang terbuka menampilkan dada putih miliknya. Jelas saja Changbin tergoda dengan itu.

"Kenapa sayang? Aku sudah tidak tahan lagi," ucapnya sembari mengarahkan tangan Felix untuk menyentuh selangkangannya yang sudah menggembung.

Felix terkikik geli kemudian menarik tengkuk Changbin untuk kembali mendekat padanya.

"Aku belum mandi, apa kakak mau memandikanku?"

Changbin menyeringai dan segera menggendong tubuh Felix seperti koala menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar mereka.

"Jangan memintaku berhenti karena aku tidak akan pernah menurutinya," ucap Changbin dengan tegas dan segera melucuti pakaian Felix sampai habis tak tersisa.

"Aku sudah sering melihatnya, tapi kenapa segala tentangmu begitu indah?"

Felix mengecup pelan bibir suaminya kemudian berucap seduktif di depan bibir lelaki itu.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang