Felix itu selalu berpegang teguh pada judul mars mahasiswa. Totalitas perjuangan. Ia harus selalu berjuang keras untuk mencapai tujuannya. Lalu, tujuannya itu apa?
"Aku ingin membuat kakak tampan jatuh cinta," ucap Felix setelah mengecup singkat bibir Changbin.
Changbin masih diam, kejadian barusan benar-benar membuatnya hampir jantungan. Ini begitu mendadak. Kemarin Felix mengajaknya berkencan, kemudian sekarang pemuda manis itu menciumnya. Changbin tidak mau sok polos atau apa, hanya saja ini terlalu mengagetkan.
Jantungnya jadi berdetak kencang karena kejadian barusan. Entah karena ia terkejut atau karena sesuatu yang lain. Usia tidak menjamin seseorang akan mudah mengenali perasaan. Termasuk Changbin. Ia payah dalam mengenali perasaannya sendiri.
"Fel."
"Ya, Kak?"
"Coba cium aku lagi," ucap Changbin setengah berbisik. Ia hanya ingin memastikan perasaanya. Yang ini bukan kecupan mendadak, jadi jika jantungnya masih berdebar, itu artinya ia memiliki sesuatu dalam hatinya.
Cup
Felix kembali mengecup singkat bibir Changbin kemudian pemuda manis itu menatap polos ke arah lelaki di sampingnya. Changbin jadi gemas, dan jantungnya masih memiliki debaran yang sama.
"Bisa tolong jangan menatapku seperti itu?" Tanya Changbin sembari menggaruk tengkuknya.
"Kenapa? Grogi ya?" Goda Felix dengan tatapan isengnya. Ternyata ekspresi Changbin ketika gugup sangat lucu. Felix jadi lebih tau soal kekasihnya.
Changbin yang diisengi begitu tentu saja semakin salah tingkah. Mau menolak, tapi kenyataannya begitu. Sensasi berkencan dengan seorang laki-laki ternyata cukup abstrak. Lucu, manis, mendebarkan, dan tentu saja mengesankan.
"Ekspresi kakak tampan sangat lucu, aku boleh cubit pipinya?" Tanya Felix meminta izin.
Sejak dulu Felix sangat ingin menyentuh pipi itu. Apalagi sekarang pipi lelaki itu nampak semakin berisi. Felix jadi semakin ingin memegangnya.
Changbin berkedip dan menelan ludahnya. Apa lagi sekarang? Changbin bukan orang yang suka skinship, tapi kenapa bersama Felix membuatnya ingin terus berdekatan? Menggenggam tangan kecil pemuda manis itu saja membuat Changbin senang. Habisnya tangan Felix sangat mungil. Kan Changbin jadi gemas. Lalu bagaimana rasanya jika tangan mungil itu menyentuh pipinya? Changbin ingin merasakan.
"Kenapa harus minta izin? Aku kan kekasihmu."
Ok. Sepertinya Seo Changbin semakin menerima kenyataan bahwa kini ia adalah kekasih Felix. Iya, ia sudah yakin. Untuk saat ini, biarkan segalanya mengalir seperti air.
Sebelah tangan Felix terjulur mencubit pelan pipi Changbin. Anak itu bergumam lucu kemudian mengangkat tangannya yang lain untuk mencubit sebelah pipi Changbin. Felix terkikik lucu menatap wajah Changbin yang kini pipinya tertarik ke samping.
"Kakak tampan jadi ukeku saja mau tidak?"
"Uke apa, Fel?"
"Itu.. Eum.. Apa ya?"
Felix melepas cubitannya kemudian menggaruk pipinya karena bingung menjelaskan. Ia mengambil ponselnya kemudian mencari arti kata yang baru ia sebutkan untuk ditunjukkan pada Changbin.
Changbin membacanya kemudian mata lelaki itu terbelalak tidak terima. Yang benar saja, badannya sudah terbentuk dengan bagus begitu masa ia dijadikan 'pihak bawah' oleh Felix yang sangat imut.
"Sembarangan!"
Felix tertawa kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Changbin.
"Bercanda," ucapnya dengan lucu. Changbin kan jadi tidak bisa marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)