The Miracle Is You

3.9K 381 272
                                    


Ada banyak hal di dunia yang tidak bisa masuk ke dalam akal. Bak teori konspirasi yang digandrung-gandrungkan banyak orang tentang adanya alien dan ufo yang berkeliaran, sangat aneh dan tidak bisa masuk di akal sebagian orang. Tapi ada satu hal yang membuat seorang Seo Changbin lebih tidak paham dari sekedar cerita alien. Ada satu, dan itu mengenai suami manisnya yang sekarang sedang duduk di sampingnya sembari memakan brokoli mentah-mentah.

"Apa lihat-lihat? Mau juga?"

Changbin menggeleng kencang ketika suami manisnya menyodorkan brokoli yang sudah diberi mayonais ke arahnya. Tidak. Changbin bukan kambing yang suka makan sayuran mentah. Tapi suami manisnya itu juga bukan kambing, melainkan belahan jiwa Changbin yang sangat ia cintai dan saat ini tengah mengandung buah hati mereka.

Apa? Buah hati? Itulah yang Changbin sebut sebagai kejadian tak masuk di akal yang paling luar biasa di dalam hidupnya. Di dalam perut seorang Lee Felix ada janin yang kini memasuki usia dua bulan, dan itu adalah darah dagingnya.

Changbin masih tidak paham. Ia tau spermanya sangat tok cer, tapi bukankah itu luar biasa ketika kecebongnya itu juga bisa berkembang di dalam tubuh suami manisnya yang seorang laki-laki? Biar Changbin tanyakan lagi.

"Sayang."

"Hm."

Felix menoleh sekilas ke arah suaminya kemudian kembali menatap  tv yang sedang menampilkan film barbie. Ah iya, sejak hamil Felix jadi suka menonton princess warna warni itu. Changbin geli, sangat tidak jantan katanya.

"Kenapa bisa hamil?" Tanya Changbin untuk kesekian kalinya dalam sehari.

"Ya karena kau keluar di dalam."

Changbin tidak menyalahkan jawaban itu. Tapi ia sangat tidak puas dengan satu kalimat itu saja. Maksudnya, Changbin ingin tau bagaimana bisa seorang laki-laki seperti suami manisnya bisa mengandung seorang bayi. Changbin senang, tapi juga penasaran. Tingkat keponya sudah berada di level tertinggi dan ia akan terus bertanya sampai mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Kau laki-laki kan, sayang?"

Felix menghentikan kunyahannya kemudian memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan bodoh suaminya.

"Apa sesuatu yang menggantung di selangkanganku masih kurang jelas?"

Changbin menggeleng.

"Jelas. Tapi kan—"

"Kau banyak tanya seperti petugas sensus penduduk. Kalau tidak suka aku hamil ya sudah nanti aku cari suami baru saja."

Felix berdiri dari duduknya untuk meninggalkan Changbin yang hanya bengong di tempatnya. Felix akhir-akhir ini sangat sensitif, sering ngambek dan jadi emosional. Kalau sudah begitu Changbin juga yang jadi repot.

Changbin segera menyusul Felix masuk ke kamar dan betapa terkejutnya ia ketika melihat suami manisnya sedang terkapar di lantai samping tempat tidur. Changbin mendekat kemudian berjongkok di samping tubuh suami manisnya.

"Kenapa tiduran disini?"

"Cosplay jadi telur mata sapi yang berada di atas teflon."

Changbin terdiam. Ya tidak salah sih. Lantai kamar mereka memang hangat karena tadi Changbin menyalakan penghangatnya. Tapi kan... Kenapa harus telur mata sapi? Apa orang hamil memang selalu aneh?

"Oh iya, tadi mama datang membawakan makanan dan obat agar tidak mual. Sana makan dulu," ucap Felix sembari memejamkan matanya menikmati kehangatan lantai kamar yang bersentuhan langsung dengan kulitnya.

Changbin tidak mau mengganggu Felix, takut ngambek lagi. Jadi ia putuskan untuk keluar kamar saja untuk memakan makanan yang dibawakan mama mertuanya.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang