You Belong With Me III

4.4K 444 363
                                    

"Eunghh."

Felix terbuai. Pemuda manis itu dengan berani ikut melumat bibir Changbin dengan pelan dan melupakan keadaan sekitar. Tangannya meremat hoodie Changbin yang ia kenakan ketika tangan besar Changbin yang sedikit kasar mengusap leher Felix pelan. Itu menimbulkan sengatan tersendiri di tubuh Felix.

Ketika masih menikmati ciuman, tiba-tiba saja Changbin melepas pagutan mereka membuat Felix merasa kehilangan. Changbin terkekeh pelan kemudian mengusap bibir Felix yang sedikit bengkak dan mengkilap.

"Bahaya kalau Felix junior bangun lagi," ucap Changbin berbisik pelan. Felix menatapnya protes kemudian kembali duduk di tempatnya dengan telinga yang memerah.

Changbin mendekatkan dirinya sampai menempel dengan tubuh Felix, kemudian ia berbisik pelan di telinga pemuda manis itu membuatnya merinding.

"Lebih bahaya kalau milikku yang menegang. Jadi jangan jadikan asetku sebagai pegangan lagi."

Sialan. Felix sudah berusaha melupakan kejadian itu tapi malah Changbin kembali mengingatkannya. Ia berdecih, kemudian mendorong tubuh Changbin menjauh darinya.

Changbin tertawa kemudian meraih tangan Felix untuk ia genggam. Sepertinya tangan kecil itu menjadi kesukaan Changbin mulai sekarang. Rasanya benar-benar pas di genggamannya. Kali ini Felix tidak menolak, ia juga suka digenggam begitu. Hangat dan ia merasa terlindungi.






Sudah 4 hari mereka ada di tempat tujuan karya wisata. Changbin dan Felix semakin dekat, bak sepasang anak kembar mereka tak bisa dipisahkan. Dimana ada Felix, maka disitulah ada Changbin. Sampai berembus kabar jika sekarang mereka berkencan, tapi keduanya tak ada yang buka suara. Lebih tepatnya Changbin yang diam, dan Felix yang terpaksa diam.

Felix seringkali ingin menepis kabar tersebut, namun dengan kurang ajarnya Changbin akan melakukan berbagai cara agar pemuda manis itu tak jadi bicara. Seperti menariknya pergi dari kerumunan siswa, atau yang paling parah tiba-tiba menyumpal mulut Felix dengan makanan yang ia bawa. Kalau Felix tersedak lalu meninggal memangnya Changbin mau tanggung jawab?

Hal ini juga membuat dua sahabat Felix jadi khawatir takut sahabatnya kenapa-kenapa. Ya bagaimana, mereka berdua tidak bisa main dengan bebas bersama Felix dan menagih cerita pada pemuda manis itu. Changbin terus saja memonopolinya. Mereka pernah protes pada Changbin tapi jawaban pemuda itu malah membuat mereka jadi kesal.

"Kalian kan sudah kenal lama, sudah sering bersama. Sedangkan aku baru menghabiskan waktu beberapa hari dengannya. Jadi biarkan dulu saja. Kan berbagi itu indah."

Begitu katanya. Mereka ingin menculik Felix, tapi sahabatnya itu terlihat menikmati kebersamaannya dengan Changbin, jadilah mereka hanya memantau dari jauh.






Saat ini Changbin dan Felix berada di kamar hotel mereka. Keduanya sudah mandi dan berganti dengan baju santai untuk tidur. Felix sedang duduk di ranjang sembari menonton film di tv dan Changbin di sampingnya sibuk dengan ponselnya.

"Akhh mmhh."

Felix terdiam dan Changbin mendongak ketika mendengar suara desahan dari tv. Tiba-tiba saja film yang diputar menampilkan adegan dewasa membuat suasana di kamar itu jadi canggung. Dengan segera Felix mematikan tv dan menidurkan dirinya membelakangi Changbin.

"Fel."

"Hm."

"Pantatmu seksi juga."

Felix melotot kemudian segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Beberapa hari terus bersama, Felix jadi semakin terbiasa dengan tingkah mesum Changbin.

"Fel."

"Apa?"

"Bosan."

"Ya terus?"

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang