Love Potion V

4.3K 356 158
                                    


Cinta datang dengan cara tak terduga. Bahkan terkadang suatu kejadian tak masuk akal bisa menimbulkan percikan api cinta. Lalu jika keduanya pernah melakukan suatu hubungan dosa yang menyenangkan itu juga bisa menimbulkan cinta, kan?

"Perempuan itu cukup cantik dan baik paman."

Felix marah. Pemuda manis itu mengepalkan tangannya dan masih menatap Changbin dengan tajam. Ia ingin meminta penjelasan sekarang, tapi tidak mungkin ketika ayahnya masih ada disana.

"Apa kau sudah menentukan tanggal pernikahan?"

Changbin kembali melirik Felix, kali ini tatapan mereka bertemu beberapa saat, setelahnya lelaki itu kembali menatap ayah Felix dan menjawab pertanyaan lelaki itu dengan santai.

"Tidakkah itu terlalu cepat paman?"

Oh? Jadi Changbin merencanakan menikah dengan seseorang? Dengan marah Felix meremat kejantanan Changbin dengan kasar. Ia tak peduli jika Changbin akan bereaksi dan membuat mereka ketahuan. Felix sedang marah sekarang.

Changbin peka. Ia akan menghentikan percakapan itu dengan segera karena kejantanannya terasa ngilu di bawah sana.

"Lagipula dia bukan tipeku. Aku memiliki seseorang yang menarik perhatianku belakangan ini," ucap Changbin dengan senyum di bibirnya agar ayah Felix tidak kecewa.

Ayah Felix terkejut namun beberapa saat kemudian lelaki itu ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kau sudah besar rupanya, Nak. Jika anakku perempuan pasti aku sudah menjodohkannya denganmu," ucap ayah Felix dan tertawa kecil setelahnya.

Changbin hanya diam. Sedangkan Felix menahan diri untuk tidak menjerit pada ayahnya untuk menjodohkannya dengan lelaki yang sedari tadi membuatnya kesal itu. Eh? Kau tidak salah bicara Lee Felix?

"Cinta tidak memandang gender," ucap Changbin tiba-tiba. "Aku menerima gender apapun selama aku mencintainya," lanjutnya kemudian.

Ayah Felix terdiam. Berdehem kecil setelahnya. Lelaki itu mengangguk lantas bersiap untuk pergi dari sana.

"Aku rasa aku terlalu lama disini. Putraku akan marah nanti jika tidak bisa menemukan ayahnya."

Ah, jika saja kau tau, Pak. Putramu itu berada di bawah lelaki yang sedang anda ajak bicara. Putramu itu tengah menikmati santapan cairan lezat dari sebuah benda berurat yang dimiliki seorang pria jika saja anda tidak datang dan membuat kacau suasana.

Ayah Felix akan berjalan keluar namun panggilan Changbin menahan langkahnya untuk keluar.

"Jika paman izinkan, aku ingin menemui putra bungsu paman Lee dan menjalin hubungan serius dengannya."

Apa ini sebuah lamaran?






"Keluarlah," ucap Changbin menarik pelan lengan Felix agar berdiri dari tempat persembunyiannya.

"Aku belum selesai!"

"Kau masih mau melanjutkan kegiatan menjilat dan menghisap bahkan setelah mendengar pembicaraan tadi?"

Felix bungkam. Changbin menatapnya tajam. Lelaki itu lantas menarik Felix agar berdiri dan segera membenarkan celananya membiarkan kebanggaannya tersiksa karena gagal mencapai puncaknya.

"Tidakkah kau melamarku?" Bisik Felix dengan sangat pelan setelah keheningan yang menyergap mereka beberapa saat.

"Apa itu bisa disebut lamaran? Aku akan melakukannya ketika nanti ayahmu sudah memberikan lampu hijau."

"Ayah bilang akan menanyakannya padaku!"

"Lalu kau mau menjawab apa?"

Felix diam. Pemuda manis itu menunduk, enggan memberikan jawaban. Changbin menarik pelan tangan Felix dan mendudukkan pemuda manis itu di atas pangkuannya.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang