Dandelion IV

1.9K 324 116
                                        


Suatu masalah yang diawali dengan kesalahpahaman seharusnya bisa diselesaikan dengan mengatakan kebenaran. Tapi hidup tidak semudah itu, kan?

"Felix."

Chan duduk di samping Felix yang sedang berbaring di ranjangnya. Pemuda manis itu menoleh kemudian segera bangun dan memeluk kakaknya dengan erat.

"Aku tidak bisa melupakannya," ucap Felix dengan lirih.

Chan tersenyum kemudian melepas pelukan adiknya dan mencubit pipi pemuda manis itu dengan gemas.

"Dia juga sama."

"Darimana kakak tau?"

"Kenapa? Kau juga ingin tau? Bukankah kau bilang kau membencinya?"

Felix cemberut kemudian mengalihkan pandangannya pada foto yang terpajang di dinding kamarnya. Fotonya bersama Changbin yang diambil beberapa tahun lalu. Ia selalu mengatakan bahwa dirinya membenci Changbin, tapi entah kenapa ia masih menyimpan foto itu disana. Tunggu, yang semalam membawanya pulang itu.....

"Apa Changbin yang menggendongku ke kamar?"

"Apa kau berharap dia mau menggendong mantan kekasih yang membencinya?"

"Kakak!"

Chan tertawa kemudian mengedikkan bahunya dan menyentil kening adiknya dengan pelan.

"Kakak mana mau menggendongmu, berat."

Felix melotot dengan lucu kemudian ia menggigiti jarinya sembari matanya berkeliaran ke sembarang arah.

"Dia tidak melihat foto itu kan?"

"Entahlah, dia tidak membahas itu tadi malam."

"Apa semalam kalian mengobrol?"

Chan melirik adiknya yang terlihat panik kemudian dengan iseng lelaki itu menggeleng dan mengangkat kepalan tangannya ke depan wajah Felix.

"Kakak menghajarnya."






Felix berjalan mengendap di antara banyaknya orang yang meramaikan festival kampus dan ia memilih bersembunyi di balik semak untuk mengamati stan jurusan seni. Sesekali pemuda manis itu akan mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk memastikan bahwa Changbin tidak akan bisa melihatnya.

Felix sudah berjongkok di balik semak sekitar 30 menit untuk menunggu kedatangan Changbin, tapi yang ditunggu tidak juga muncul. Jangan salah paham! Felix disana hanya untuk memastikan jika Changbin baik-baik saja setelah berkelahi dengan kakaknya. Ya, ia sangat polos sampai tidak menyadari jika kakaknya berbohong.

Sebenarnya Felix tidak ingin peduli, tapi ia masih sangat ingat bagaimana kakaknya menghajar Changbin dulu. Ia memang mengatakan membenci Changbin, tapi jauh dalam hatinya ia juga khawatir dengan kondisi mantan kekasihnya itu.

"Mencariku?"

"YA TUHAN!"

Felix berteriak keras dan segera berdiri sampai badannya limbung dan terjatuh di semak-semak. Changbin terkejut kemudian segera membantu Felix berdiri dan mengajak pemuda manis itu ke tempat yang lebih aman.

"Apa ada yang sakit?"

Changbin memutari badan Felix untuk melihat apakah pemuda manis itu terluka. Felix yang merasa risih segera menarik Changbin untuk kembali berdiri di depannya.

"Aku tidak apa-apa!"

"Kenapa bersembunyi di balik semak sembari memperhatikan sekeliling begitu? Apa kau mencariku?" Tanya Changbin dengan semangat.

Felix gengsi untuk mengakuinya, jadi pemuda manis itu membuang muka dan menjawab pertanyaan Changbin dengan ketus.

"Jangan bercanda! Mana mungkin aku mencarimu!"

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang