Changbin diam di tempat duduknya sembari sesekali melirik ke arah Felix yang sedang makan dengan tenang. Pemuda manis itu sedang marah padanya karena ia menolak permintaan Felix untuk melakukan hubungan intim. Ayolah, siapapun orangnya jika tiba-tiba diminta berhubungan seperti itu pasti akan menolak kan?
Jadilah acara makan mereka sangat hening tanpa celotehan Felix seperti biasanya. Changbin tidak masalah, ia kan suka ketenangan. Namun mana ia tau apa yang sedang dipikirkan pemuda manis di hadapannya itu.
Changbin memakan makanannya dengan tenang, menurutnya masakan Felix cukup enak dan cocok di lidahnya. Ketika ia memakan suapan terakhirnya, tubuhnya menegang dan refleks menatap Felix yang sedang tersenyum jahil ke arahnya.
"Enak tidak?" Tanya Felix dengan tanpa dosa sembari kakinya bermain-main di selangkangan Changbin. Sedangkan pemuda itu hanya diam, apa yang enak? Makanannya? Atau kaki Felix di selangkangannya? Astaga, pikiran Changbin jadi kacau.
"Masakan anda enak," ucap Changbin dengan wajah datarnya sembari memundurkan duduknya agar kaki Felix tidak bisa menjangkaunya.
"Bukan itu! Tapi selangkangan ditekan menggunakan kaki, apa itu enak? Aku ingin merasakannya juga. Bisakah kau lakukan hal yang sama padaku?"
Entah Felix bodoh atau apa, tapi pemuda manis itu selalu mengucapkan sesuatu yang mengundang lawan untuk menerkamnya. Changbin jelas saja tidak akan melakukannya. Ia disana untuk menjaga Felix, bukannya melakukan sesuatu yang berbahaya.
"Anda harus segera mengganti pakaian dan datang ke pertemuan tepat waktu. Saya juga akan bersiap," ucap Changbin dan segera pergi ke kamarnya meninggalkan Felix yang kembali merengut kesal.
"KAU TIDAK ASIK!"
Sebulan berlalu, Changbin masih setia menjadi pengawal Felix dan ikut serta kemanapun Felix pergi. Cukup hebat karena Changbin masih bisa bertahan meskipun Felix seringkali melecehkannya. Menyentuh tanpa izin sudah termasuk pelecehan kan? Ya, itu yang Felix lakukan padanya.
Memang pemuda manis itu sering iseng, tapi ada kalanya mereka bisa saling mendiamkan karena Felix merasa kesal dengan kepribadian Changbin yang sangat kaku dan tidak bisa dibantah dengan mengatasnamakan ayah Felix.
"Aku mau liburan, tidak bisakah kau tidak ikut?"
"Ini perintah dari ayah anda," jawab Changbin dengan tenang dan datar.
Felix kembali menggerutu, hidupnya setelah ada Changbin benar-benar tidak bebas. Ia tidak bisa pergi kemanapun sendiri. Ketika Felix ingin bertemu teman-temannya, maka ia harus melaporkan dengan siapa saja dirinya bertemu. Lalu club malam, jika tadinya Felix akan pergi kesana setiap minggunya, maka kali ini Felix baru bisa pergi ke club malam setelah mendapat izin dari Changbin.
Pernah satu waktu Felix protes pada ayahnya, tapi ayahnya justru mengatakan jika beliau sudah memberikan izin khusus pada Changbin untuk bisa menjaga Felix dengan caranya. Tapi Felix sangat tau jika Changbin hanya bergerak sesuai perintah, dengan kata lain ayahnya yang memberikan perintah pada Changbin untuk membatasi segala kegiatan Felix.
"Mungkin aku tidak masalah jika kau adalah orang yang asik diajak ngobrol, tapi kau benar-benar kaku dan irit bicara. Lalu aku harus bagaimana? Aku kan stres jika harus berdiam bersamamu terus."
Nah, satu hal lagi yang membuat Felix kesal. Ketika ia marah-marah maka Changbin hanya akan diam mendengarkan dan setelahnya meminta maaf dengan sangat datar. Hanya ada satu cara untuk membuat Changbin menunjukkan ekspresi lain, dan Felix akan selalu melakukannya ketika ia ingin balas dendam karena dikekang.
Dengan kesal Felix menarik tangan Changbin duduk di sofa kemudian tanpa bicara apa-apa pemuda manis itu mendudukkan diri di pangkuan pengawal pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)