You Are My Miracle II

2.1K 325 250
                                        

Felix itu sering meminta hal-hal aneh, bahkan sejak mereka masih berkencan. Tapi Changbin tidak menyangka jika pikiran absurd Felix semakin menjadi ketika hamil. Padahal ia sudah lega suami manisnya tidak mengidam ketika usia kehamilan awal, ternyata dugaannya salah. Ia masih harus ekstra sabar menghadapi keinginan Felix.

"Tidak ada yang jual daging buaya, sayang."

"Ya cari."

Changbin menghela nafasnya. Tangannya mengusap pinggang Felix pelan membuat pemuda manis itu merasa nyaman dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

"Tidak ada yang lain selain daging buaya?"

"Ada."

"Apa?"

Felix menggigit bahu suaminya dengan kencang membuat lelaki itu berteriak heboh karena merasa kesakitan.

"SAKIT FEL!"

Felix melepas gigitannya kemudian menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Changbin.

"Bahu buaya," bisik Felix pelan dan setelahnya mengecup leher Changbin.

"Aku bukan buaya, kan hanya kau yang satu-satunya aku cinta."

"Berarti benar kau buaya. Kenyataannya buaya itu hewan yang setia dengan pasangan. Kau juga, kan?"

Changbin terdiam kemudian mengangguk pelan. Iyakan saja segala ucapan Felix meski Changbin tidak mengerti.

"Felix."

"Apa?"

"Turun dulu ya? Duduk di sampingku," ucap Changbin hati-hati takut Felix tersinggung karena suami manisnya itu sedang sensitif. Ia hanya ingin segera menyelesaikan pekerjaannya jadi setelahnya ia bisa full time memanjakan kesayangannya.

Beruntunglah kali ini Felix menurut dengan turun dari pangkuan Changbin dan berpindah tidur menyamping menghadap Changbin dengan sebelah tangannya melingkar di paha lelaki itu. Changbin segera mengambil laptopnya kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Sudah selesai nonton filmnya?" Tanya Changbin disela tangannya yang sibuk mengetik sesuatu.

Felix mengangguk kemudian menatap wajah serius Changbin dari bawah.

"Filmnya tidak asik. Lebih asik memandangi wajahmu saja."

Changbin hanya mengangguk sebagai tanggapan karena dirinya sedang fokus dengan pekerjaannya. Namun beberapa saat kemudian lelaki itu memekik ketika merasakan sebuah tangan bertengger di atas kemaluannya dan merematnya pelan.

"Felix!"

"Hehehe."

Bukannya merasa bersalah, si pemuda manis justru meringis lucu dengan tanpa dosa. Changbin benar-benar harus banyak bersabar.

"Changbin."

"Hm?"

"Kau mencintaiku?"

Changbin mengalihkan perhatiannya pada Felix kemudian ia mengangguk mantap.

"Sangat."

"Aku juga mencintaimu, tapi jika aku mengatakan aku lebih mencintai orang lain bagaimana?"

Changbin menghentikan gerakan tangannya, kali ini ia benar-benar fokus pada Felix yang masih terus menatapnya sedari tadi. Rasanya hati Changbin panas mendengarnya.

"Siapa?" Tanyanya dengan suara rendah.

"Brad Pitt."

Perasaan Changbin sekarang antara lega dan kesal. Lega karena yang dimaksud Felix hanyalah seorang selebriti, namun kesal juga karena rasanya seperti sedang terkena prank. Changbin memilih tidak menanggapinya dan kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang