Segalanya terasa semu, namun ini adalah sebuah kenyataan yang sesungguhnya. Getaran aneh itu terasa. Ini tidak benar, namun ia menginginkan.
Changbin hanya diam di tempatnya dengan tangannya masih memegang gagang cangkir. Ia mencoba menguasai diri kemudian bertanya memastikan.
"Maksudnya?"
"Berkencan denganku sebagai kesibukan kakak."
Changbin terdiam. Kemudian ia tertawa pelan membuat Felix menaikkan sebelah alisnya heran.
"Kenapa tertawa?"
"Kau itu ada-ada saja," ucap Changbin masih tertawa. Setelah tawanya mereda ia menyesap kopinya dan kembali bicara.
"Kau itu sudah seperti adikku sendiri. Akan sangat aneh jika kita berkencan, bukan?"
"Aku suka yang aneh," jawab Felix cepat. Ia tidak mau kalah. Setidaknya untuk kali ini. Demi perasaannya.
"Felix."
"Aku mungkin hanyalah anak kecil di mata kakak, tapi ajakanku ini tidak main-main."
Changbin mencoba memutar otak untuk memberikan pengertian pada pemuda manis di depannya. Ia bukannya tak tau jika Felix kagum padanya, hanya saja ia tidak menyangka jika pemuda manis itu akan mengungkapkan perasaannya begini.
"Felix, berkencan itu bukan sesuatu yang bisa kau lakukan sesukamu. Semuanya harus berdasar pada kesiapan dan juga perasaan. Terlebih aku sudah bukan lagi anak muda sepertimu, sudah waktunya aku mencari seseorang yang mau serius denganku."
"Aku siap, dan aku juga punya perasaan untuk kakak. Jika kakak meminta serius denganku pun aku mau."
Changbin menghela nafasnya pelan. Cukup sulit membujuk pemuda keras kepala seperti Felix. Ia menggaruk tengkuknya dengan canggung, bingung harus mengatakan apa lagi. Apa mahasiswa sekarang selalu punya semangat tinggi? Atau hanya pemuda manis di depannya?
"Coba dulu saja satu minggu. Ya, Kak?"
Felix berkedip lucu dengan mata yang memohon seperti anak anjing dan tangan yang menangkup di depan dadanya. Sangat menggemaskan membuat Changbin jadi tidak tega menolaknya.
Changbin mengangguk dan Felix bersorak senang setelahnya. Akhirnya bisa berkencan dengan kakak tampan kesukaannya. Meski hanya satu minggu, setidaknya Felix bisa berdekatan lebih dari sekedar memandang dari kejauhan.
Seperti hari-hari biasanya, Changbin akan berdiri di balik meja kasir memamerkan senyum tampannya. Hanya ada satu hal yang berbeda dari biasanya, status jomblonya sudah berganti.
"Selamat sore kakak tampan."
Ah, kekasih manisnya sudah datang.
Changbin mendongak kemudian tersenyum seperti biasanya. Ia segera keluar dari meja kasir dan meminta seorang karyawan untuk menggantikannya.
"Buatkan yang seperti biasa," katanya pada karyawan itu.
"Ayo, Fel."
Dengan lucu Felix berjalan mengekori Changbin sampai di sudut cafe dimana ia biasa duduk. Kali ini tidak seperti biasa, Felix memilih duduk di sampingnya dengan senyum yang sangat manis di wajahnya.
Sebenarnya Changbin merasa agak canggung. Jika masih seperti biasanya sih ia tidak sungkan untuk bertanya atau mengobrol, tapi kan sekarang Felix sudah jadi kekasihnya.
"Biasanya sepasang kekasih akan memanggil dengan panggilan sayang," ucap Felix tiba-tiba membuat Changbin menolehkan kepalanya.
"Ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...