Changbin duduk di kantin berdua dengan kekasihnya. Ia adalah pemuda yang cukup cuek dan tidak banyak bicara sehingga ia akan lebih banyak mendengarkan kekasihnya bicara dan menanggapi seperlunya.
"Aku mau beli minum dulu, kau mau tambah? Minummu sudah habis," tanya kekasih Changbin sembari berdiri.
"Tidak, aku sudah tidak haus."
"Baiklah, tunggu disini sebentar."
Changbin mengangguk kemudian memainkan ponselnya untuk menghilangkan kebosanan. Namun beberapa saat kemudian ia meletakkan ponselnya ketika sudut matanya menangkap satu sosok pemuda manis sedang bercengkrama dengan seorang gadis. Diam-diam Changbin terus memperhatikan, sampai ketika matanya dan mata pemuda manis itu bertemu, si pemuda manis itu dengan segera merangkul pundak gadis yang berjalan bersamanya dan mereka terlihat asik berdua.
Changbin hanya diam tanpa ekspresi di wajahnya. Pemuda manis itu adalah Lee Felix, mantannya dan sekarang sudah menjadi musuhnya. Ya kira-kira begitu.
Dulunya, mereka adalah pasangan yang sangat manis dan saling mencintai satu sama lain, sampai sebuah kejadian menghancurkan hubungan mereka. Sekarang keduanya sudah memiliki kekasih masing-masing. Perempuan. Mereka tidak lagi menjalin hubungan dengan laki-laki, entah kenapa mereka tiba-tiba berubah. Dan setiap mereka bertemu, yang terjadi hanyalah aura dingin dari satu sama lain. Lebih tepatnya Changbin yang diam memperhatikan dan Felix yang menatapnya dengan penuh kebencian.
"—bin! Changbin!"
Changbin tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah kekasihnya yang sudah kembali duduk di sampingnya. Pemuda itu tersenyum dan ketika ia menyadari mantannya sedang memperhatikan, ia segera menggenggam tangan kekasihnya dengan erat.
"Kau mau kencan sore nanti?"
"Kau tidak ada latihan?"
"Tidak ada, kalaupun ada aku akan membolos demi kencan bersamamu," ucapnya dengan suara agak keras.
Felix yang duduk tidak jauh dari tempat Changbin hanya bisa berdecih dalam hati. Mantannya yang menyebalkan itu selalu pamer kemesraan di depannya. Ia bukannya cemburu atau apa, hanya saja dirinya merasa risih melihat mantannya sok manis begitu. Padahal dulu Changbin adalah sosok yang dingin pada orang lain.
Seketika Felix tersadar dari lamunannya, ia merasa kesal pada dirinya karena tiba-tiba memikirkan soal Changbin. Hubungan mereka hanyalah masa lalu, sekarang mereka sudah tidak ada urusan apa-apa. Harusnya begitu.
"Kenapa hanya diam?"
Felix menoleh pada kekasihnya kemudian menggeleng pelan disertai senyum tipis di bibirnya.
"Tidak apa-apa, jangan dipikirkan."
"Fel, aku dengar kemarin ada seorang perempuan dari jurusan kita yang menyatakan cinta pada Seo Changbin. Apa kau sudah tau?"
Felix memutar bola mata malas dan segera menyumpal makanan pada Jisung yang sedang menatap antusias ke arahnya.
"Berhenti bicara dan selesaikan dulu tugasmu," ucap Felix dan kembali sibuk dengan laptopnya.
Jisung mengedikkan bahunya tidak peduli dan kembali berceloteh dengan semangat, berbeda dengan Seungmin yang hanya diam mendengarkan.
"Ini gosip terhangat yang sedang dibicarakan, semua orang menyebut perempuan itu sangat berani karena menyatakan cinta pada seseorang yang sudah punya kekasih. Terlebih lagi Changbin adalah mahasiswa yang sangat populer."
Felix meletakkan bukunya dengan cukup keras dan menatap Jisung dengan tatapan yang terlihat galak.
"Tidak bisakah kau diam dan selesaikan laporanmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/227735444-288-k413446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...