"Aku bisa pulang sendiri, Kak."
Felix terus bicara hal yang sama dan Changbin masih tidak menjawab sembari menggandeng tangan Felix menuju basement dimana mobilnya diparkirkan. Setelah menghabiskan makan siang, Changbin menawarkan untuk mengantar Felix pulang. Jelas saja Felix menolak, tapi Changbin memaksanya dan disinilah mereka sekarang.
"Kak."
"Kalau kau masih menolak aku akan memarahi Pak Jung yang lalai dengan tugasnya," ucap Changbin sembari membukakan pintu mobil untuk Felix.
Felix terdiam, ia mana tega membiarkan orang lain dimarahi karena kesalahan yang ia perbuat. Pemuda manis itu akhirnya menurut dan membiarkan Changbin mengantarnya pulang. Felix sungkan, padahal lelaki itu sedang bekerja tapi ia malah merepotkan dengan kehadirannya.
"Jika aku libur nanti, kau mau aku antar pergi kemana?"
Felix menoleh menatap Changbin kemudian pemuda manis itu menggeleng sebagai jawaban membuat Changbin menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku tidak menerima gelengan kepala sebagai jawaban. Sebutkan satu tempat."
Felix itu selalu kagum dengan wibawa yang Changbin tunjukkan, ketika lelaki itu mengucapkan perintahnya, maka orang lain akan tanpa sadar menjalankannya, begitu juga dengan dirinya. Felix tidak berharap Changbin akan mengantarnya tapi ada satu tempat yang sangat ingin Felix kunjungi.
"Aku ingin berkunjung ke makam ayah."
Changbin bukanlah orang yang akan menunda sesuatu dengan lama. Ketika ada satu hal yang memang ia niati untuk lakukan, maka ia akan melakukannya dengan segera. Satu hari setelah Felix mengatakan keinginannya Changbin segera mangambil cuti untuk mengantar pemuda manis itu. Dan disinilah ia sekarang, berdiri di belakang Felix yang sedang berdoa di depan kaca dimana guci abu ayahnya diletakkan. Pemuda manis itu terlihat memejamkan matanya kemudian tersenyum dan bicara pada foto ayahnya yang terpajang disana.
"Aku berjanji akan hidup bahagia," ucap pemuda manis itu sembari mengusap foto ayahnya.
Felix menghembuskan nafasnya pelan kemudian berbalik dan berhenti di hadapan Changbin. Pemuda manis itu tersenyum dengan tulus membuat Changbin terpesona.
"Terima kasih sudah mengantarku kesini."
Setelah berkata demikian, Felix segera pergi lebih dulu meninggalkan Changbin yang masih berdiri disana. Lelaki itu mendekat, memberi hormat pada guci abu ayah Felix kemudian berucap dengan mantap.
"Saya berjanji akan menjaga Felix dan membuatnya bahagia."
"Kak."
Changbin menoleh sekilas ke arah Felix yang tiba-tiba memanggilnya. Pemuda manis itu terlihat bermain dengan jari-jarinya kemudian memberanikan diri bicara pada Changbin.
"Dekat sini ada pantai, kakak mau kesana?"
"Kau ingin kesana?"
Felix ingin menggeleng namun tiba-tiba ia teringat pada ucapan Changbin yang memintanya untuk jujur pada hatinya. Felix memang ingin pergi ke pantai sehingga dengan pelan pemuda manis itu menganggukkan kepalanya.
Changbin tersenyum tipis kemudian segera melajukan mobilnya menuju pantai yang Felix maksud. Ketika sampai di tempat, ia tak bisa menyembunyikan senyumnya ketika melihat mata Felix yang berbinar bahagia. Changbin merasa senang hanya dengan melihat pemuda manis itu bersemangat.
Diam-diam Changbin mengambil sesuatu dari dashboard mobil, kemudian berjalan menyusul Felix yang sudah berlari mendekati bibir pantai.
"Jangan main air, Fel!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)