Brother 3

2.9K 324 98
                                        

Semoga yang ini ada notifnya, New Normal VI udah up kemarin tapi nggak ada notif, silahkan bisa dibaca~

Yang ini another story dari Brother 1 & 2 di book 1 Three Words. Mengingatkan aja siapa tau ada yang lupa.
Selamat membaca..






"SEO FELIX!"

Changbin berteriak garang dari dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian muncul seorang anak SMP bertubuh mungil yang berlarian keluar dari kamar Changbin hanya dengan memakai celana dalam.

"Jangan diambil!"

Changbin turut serta keluar dari kamarnya kemudian berlari mengejar adiknya yang menculik boneka biru kesayangannya.

"Gyu sudah jelek! Buang saja!"

"FELIX!"

Bukannya takut, anak itu justru menjulurkan lidah untuk mengejek kakaknya yang melotot galak ke arahnya. Sudah biasa. Felix mana takut.

Felix berlari dengan lincah disertai tawa geli karena kakaknya tak kunjung bisa menangkapnya.

BRUK

"HUAAA KAKAK!"

Changbin yang tadinya kesal segera berlari lebih cepat menghampiri adiknya yang sedang menangis karena jatuh setelah menabrak meja dengan keras. Pemuda itu berjongkok dan meringis ketika melihat tulang kering adiknya membiru.

"Ayo bangun," ucapnya menarik pelan lengan adiknya.

"SAKIT!"

Felix menangis semakin kencang dan juga berisik membuat Changbin tidak tega. Bukan hanya tidak tega sih, ia juga merasa sakit telinga karena tangisan keras dari adiknya. Kebiasaan dimanjakan membuat anak itu jadi cengeng.

Changbin segera menggendong adiknya kemudian ia bawa masuk ke kamar anak manis itu.

"Makanya jangan nakal, kena batunya kan."

Felix yang daritadi cemberut jadi semakin kesal setelah kakaknya justru menyentil keningnya.

"Sakit tau!"

Changbin mendekat setelah mengambil baju di lemari adiknya kemudian ia mendudukkan diri di samping Felix yang sedang merajuk.

"Angkat tangan."

Felix menurut mengangkat kedua tangannya kemudian dengan segera Changbin memakaikan kaos berwarna putih dengan gambar kucing di tengahnya.

Ketika Changbin akan memasangkan celana pada adiknya, anak itu justru tiduran sembari memeluk gulingnya.

"Pakai celana dulu," ucap Changbin sesabar mungkin.

"Tidak usah. Hanya di rumah ini."

"Ya tetap harus pakai."

"Tidak mau, kan tidak ada orang lain."

"Loh, lalu kakak apa jika bukan orang?"

"Makhluk tak kasat mata!"

Changbin menghela nafas lelah kemudian ia mengambil paksa guling adiknya agar anak itu mau memakai celananya. Ia mendekat sembari membawa celana Felix, tapi bukannya berhasil memakaikan celana, badannya justru ditarik sampai berbaring lalu dijadikan guling oleh adiknya.

"Seo Felix," ucapnya dengan nada lelah.

"Mengantuk, tidak mau pakai celana."

Ok. Changbin mengalah.

"Ya sudah. Pakai selimut agar tidak dingin."

Changbin bangun kemudian menyelimuti tubuh adiknya. Ketika ia ingin pergi, tangan mungil Felix menahannya.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang