Season III : Autumn

3.2K 337 150
                                    


Musim gugur tiba! Dedaunan berjatuhan menimbulkan efek romantis dan keindahan. Musim gugur memiliki keindahan yang sama dengan pasangan ini, dimana keduanya akan melakukan momen romantis sepanjang waktu.

"Eunghh."

Felix perlahan membuka matanya ketika mendengar suara gaduh di dekatnya. Pemuda manis itu mendudukkan dirinya di ranjang kemudian memijat pinggulnya yang terasa pegal setelah bercinta dengan suaminya semalam.

"Ah kau terbangun?"

Felix menoleh dan mendapati suaminya sedang sibuk membereskan buku yang berjatuhan di lantai.

"Apa yang sedang kakak lakukan? Ini masih pagi," ucap pemuda manis itu sembari melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 5 pagi.

"Aku tidak sengaja menabrak tumpukan buku ini ketika kembali dari kamar mandi."

Changbin memungut buku terakhir kemudian ia berjalan ke arah tempat tidur dimana suami manisnya berada. Lelaki itu kembali berbaring dan menarik tubuh Felix untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Ayo istirahat lagi, kau pasti lelah."

Felix menyamankan diri di dalam pelukan suaminya kemudian menghirup aroma tubuh lelaki itu. Ia baru menyadari jika mereka sudah mengenakan baju lengkap, semalam ia ketiduran tanpa membersihkan diri dulu, mungkin suaminya yang membersihkan tubuhnya dan juga memakaikannya baju.

"Kak."

"Ya, sayang?"

"Kakak habis minum obat kuat atau apa? Semalam kakak benar-benar kuat, itu mengingatkanku pada malam pertama kita," ucap Felix sembari terkekeh pelan mengingat sex pertama mereka setelah menikah.

"Apa sakit?"

Changbin mengusap pinggul Felix sembari mengecupi pucuk kepala suami manisnya dengan sayang. Felix menggeleng kecil kemudian membenamkan wajahnya di dada suaminya.

"Hanya sedikit pegal," jawab Felix pelan sembari kembali memejamkan matanya.

"Hari ini ke kantor?"

"Tidak, aku akan menyelesaikan pekerjaan di rumah saja."

"Baguslah, perbanyak istirahat. Maaf aku melakukannya berlebihan semalam," ucap Changbin sembari memijat pinggul suami manisnya untuk membantu menghilangkan rasa pegal disana. Begitu sayangnya Changbin pada Felix membuatnya sangat peduli pada apapun yang terjadi pada pemuda manis itu.

"Tidak apa-apa kakak sayang.. Aku suka, kakak yang terbaik!"

Changbin tersenyum kemudian menarik selimut sampai sebatas leher dengan tangannya masih terus memijat pinggul Felix.

"Tidurlah lagi, sayang."

"Eung.. Jangan lepas pelukannya," ucap Felix dengan manja.

"Iya sayang."





Felix duduk di balkon sembari menikmati satu cup besar es krim di pangkuannya. Setelah pekerjaannya selesai, ia tidak tau lagi apa yang harus dilakukan sampai suaminya pulang, jadi ia memilih bersantai sejenak disana dengan memandang jalanan yang masih agak lengang karena hari masih sore. Mungkin sebentar lagi jalan itu akan dipenuhi orang-orang yang baru pulang bekerja, termasuk suaminya.

Felix masih menikmati waktu sendirinya sampai ponsel yang ia letakkan di meja berdering nyaring. Ketika ia melihat nama suaminya muncul dengan segera Felix mengangkatnya.

"Ha—"

"Sayangku!"

Felix menjauhkan ponselnya dari telinga saat suaminya berteriak semangat, kemudian ia kembali menempelkan ponselnya ketika merasa sudah aman.

Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang