Seperti kura-kura yang bersembunyi pada cangkangnya, seseorang akan merasa aman ketika dapat menyembunyikan sesuatu dengan baik. Tapi jika bersembunyi terlalu lama, bukankah itu akan membuat orang itu melewatkan hal indah yang ada di depannya?
"Felix!"
Felix yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah menoleh ketika Changbin memanggilnya dari dalam mobil yang dikendarai. Changbin melambaikan tangannya dari dalam mobil, meminta Felix segera masuk karena mobilnya menghalangi jalan.
"Ayo masuk, Fel."
Felix segera duduk di kursi penumpang kemudian mobil Changbin mulai melaju membelah jalanan yang cukup ramai. Felix hanya diam di tempatnya, ia merasa tidak enak karena sudah merepotkan. Padahal ia bisa pergi sendiri, tapi kakaknya justru menyuruhnya untuk pergi dengan Changbin.
"Kau pasti lelah karena harus puasa seharian ini," ucap Changbin membuka percakapan. Felix menoleh kemudian tersenyum tipis dan menggeleng pelan.
"Tidak terlalu, kak. Ngomong-ngomong kenapa Jeongin tidak pulang bersama kakak?"
Changbin tersenyum tipis mendengarnya. Ia kan ingin berduaan dengan Felix, tentu saja adiknya itu sudah ia ungsikan agar tidak mengganggunya. Tapi tidak mungkin kan Changbin mengatakannya pada Felix, jadilah ia sudah menyiapkan alasan yang sangat bagus.
"Dia pulang bersama Hyunjin karena ingin mampir ke game center dulu."
"Tapi hari ini Hyunjin tidak masuk sekolah," jawab Felix kebingungan.
Changbin tersedak ludahnya sendiri. Ia merasa dibodohi adiknya, tadi Jeongin mengatakan akan pulang bersama Hyunjin, mana ia tau kalau ternyata Hyunjin tidak masuk sekolah. Pemuda itu lantas melirik Felix yang sedang menatapnya kemudian ia mengucapkan sesuatu dengan asal.
"Hyunjin, Baejin, Sungjin, atau siapalah itu. Mungkin aku yang salah dengar," ucapnya beralasan. Entah Felix akan percaya atau tidak ia sudah tidak peduli, yang penting bisa berduaan dengan gebetan.
"Oh oke," jawab Felix yang untungnya mempercayai ucapan Changbin dan membuat pemuda itu bernafas lega.
"Apa kau gugup?"
"Hm? Untuk?"
"Cek kesehatan."
Felix menyandarkan tubuhnya di jok mobil kemudian memeluk tasnya di depan dada.
"Sejujurnya aku tidak suka bau obat di rumah sakit," ucapnya dengan pelan membuat Changbin menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"
"Dulu saat aku masih kecil, kakekku dirawat di rumah sakit sangat lama. Kakek selalu diberi obat yang katanya bisa menyembuhkan penyakitnya, tapi tetap saja kakek tiada. Sejak saat itu entah kenapa aku jadi mual jika mencium aroma rumah sakit. Mama juga memaksaku dan Kak Chan melakukan cek kesehatan agar bisa mengantisipasi jika kami memiliki resiko terkena penyakit yang sama dengan kakek."
Changbin mengangguk paham kemudian mengarahkan mobilnya masuk ke rumah sakit yang sudah disebutkan Felix. Mereka turun dan berjalan berdampingan sembari sesekali mengobrol.
"Aku tunggu disini ya," ucap Changbin ketika mereka sudah sampai di depan ruang pemeriksaan. Felix berbalik menatap Changbin kemudian menggeleng pelan.
"Ini akan lama, aku tidak mau membuat kakak menungguku. Biar nanti aku pulang sendiri saja, terima kasih sudah mengantarku kak."
Changbin menggeleng kencang dan mendekat pada Felix yang masih menatapnya.
"Aku akan menunggu disini."
"Tapi..."
Changbin meletakkan tangannya di pundak Felix kemudian merematnya pelan agar pemuda manis itu memusatkan perhatian padanya. Ia tersenyum lembut kemudian menangkupkan tangannya di pipi Felix membuat pemuda manis itu terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 2 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2020, June 2nd Ended : 2020, September 9th ⚠️BXB AREA⚠️ Ini hanyalah fiksi, aku cuma meminja...
![Three Words 2 [ChangLix]](https://img.wattpad.com/cover/227735444-64-k413446.jpg)