You Belong With Me IV

4.4K 449 363
                                    

Felix kemusuhan! Dia ngambek. Pokoknya dia mogok bicara dan tidak mau menatap pemuda di sampingnya. Kenapa? Mari kita flashback sedikit saja.

"Changbin!"

Changbin dan Felix yang sedang asik berduaan di pinggir pantai sembari menyeruput es kelapa muda menoleh ketika mendengar teriakan seseorang yang memanggil salah satu dari mereka.

Seorang pemuda dengan kemeja motif bunga ala-ala anak pantai berlari ke arah mereka. Felix tidak mengenalnya sehingga ia hanya mengedikkan bahunya dan kembali sibuk dengan kegiatannya.

"Nanti clubbing mau tidak?"

Seketika Felix menoleh dengan ekspresi melongo. Pemuda manis itu bingung. Ia kira yang suka mengatakan hal semacam itu hanya ada di drama, ternyata di kenyataan juga ada. Maklum, Felix dan dua sahabatnya kan biasanya hanya heboh bermain ke taman hiburan. Tidak pernah terpikir untuk berkunjung ke tempat hiburan malam.

"Jam?" Tanya Changbin basa-basi.

"Tengah malam, biar lebih asik. Akan banyak wanita seksi juga disana. Sudah lama kan."

Changbin melirik ke arah Felix yang terlihat terkejut kemudian ia menelan ludahnya dan menjawab ucapan temannya.

"Aku tidak ikut."

"Loh, tumben? Biasanya paling semangat jika ada wanita seksi."

Kalau bisa, pasti Changbin sudah melempar temannya ke tengah laut. Ucapannya sangat tidak baik diucapkan di depan gebetan. Bahaya. Apalagi ketika ia merasa hawa-hawa suram di sampingnya. Makin bahaya lagi jadinya.

"Aku sukanya yang berbatang. Pergi sana!"

Teman Changbin melongo di tempatnya, lalu dengan bodohnya ia baru sadar jika di samping Changbin ada satu pemuda manis yang hanya diam sedari tadi. Ketika ia melihat siapa orangnya, teman Changbin itu terkejut lalu menepuk bahu Changbin pelan.

"Maafkan aku kawan. Selamat berjuang."

Pemuda itu cukup tau diri ucapannya tadi akan menimbulkan perang dunia. Oleh karena itu, demi menyelamatkan nyawanya ia memilih pergi dari sana.

Jadi begitu sedikit cerita kenapa Felix membisu. Changbin panik tentu saja. Ia sudah berusaha berbicara pada Felix, tapi selalu saja diabaikan. Itu masih lebih baik sih karena Felix masih mau duduk di sampingnya selama di bus.

"Felix."

Changbin kembali mencoba peruntungan, siapa tau Felix sudah mendapat pencerahan dan mau bicara padanya. Namun sepertinya pemuda manis itu tidak berniat menjawabnya. Changbin hanya bisa menghela nafas dan terus melangkah mengekori Felix yang berjalan di depannya.

Mereka berada di satu wilayah hutan lindung yang di dalamnya ada banyak flora dan fauna. Disana hanya ada satu jalan yang yang tak begitu lebar namun keindahan tempat itu tak bisa diragukan.

Sekali lagi, Changbin mencoba peruntungan dengan berjalan berdampingan dengan Felix, namun ia hanya bisa menelan pahit segala keinginannya karena pemuda manis itu justru melengos tak mau melihatnya.

Changbin paham alasan Felix marah. Hanya saja ia bingung harus menjelaskan darimana. Masa iya ia harus bilang jika ia sering clubbing dan memandangi wanita seksi bersama teman-temannya. Yang ada Felix semakin murka. Padahal kan itu dulu, sekarang Felix lebih menarik di matanya.

"Fel, bicara dong. Sepi tau."

"Jisung, Seungmin!"

Felix berlari ke arah dua sahabatnya meninggalkan Changbin yang hanya bisa diam menatap di tempatnya. Sedihnya.







Three Words 2 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang