BAB 1 & BAB 2 - THE LAST ONE

3.8K 417 11
                                    

BAB 1 - MIMPI BARU

Gadis itu telah masuk ke dalam dunia mereka dan tidak bisa keluar lagi.

—ווח

MIMPI adalah bunga tidur … dan sebuah bunga seharusnya terlihat indah, meskipun banyak dari mereka yang beracun. Untuk pertama kalinya–setelah beberapa bulan ini–Alice merasakan ketenangan dalam tidurnya. Ia tak pernah lagi memimpikan gadis bergaun putih–Talia–yang berakhir tragis di tangan raja vampire–Seamus. Entah pergi ke mana mimpi-mimpi itu, yang Alice tahu sekarang, dirinya sedang menikmati terik matahari di tengah hamparan padang rumput.

Rasanya nyaman sekali. Sekarang musim panas, tapi Alice justru merasa sejuk. Ia pejamkan matanya, menikmati angin yang berembus dengan lembut. Helai demi helai rumput hijau menggelitik kulitnya. Alice tahu, yang terjadi saat ini padanya adalah mimpi. Tempat asing itu dipenuhi hutan-hutan, tapi padang rumput hijau tetap mendominasi. Awan-awan berarak yang terlihat seperti kumpulan domba berada di langit biru yang membentang luas.

Satu tahun ini adalah masa-masa yang sulit. Pertemuan dengan V01 masih terekam jelas di ingatan Alice. Rasanya baru kemarin, padahal sudah satu minggu berlalu. Mereka adalah kelompok dari bangsa Rod yang terkenal kejam dan suka mempermainkan manusia. Alice akui, kehadiran enam pria itu memang selalu bisa membuat tubuhnya bergidik ngeri, apalagi jika mengingat seringaian mereka.

Sean pernah mengatakannya. Berada di dunia vampire tidaklah semenyenangkan kisah fiksi yang biasa Alice tonton. Dunia vampire jauh lebih berbahaya, jauh lebih kelam, dan jauh berbeda dari dunia manusia. Ada banyak peraturan yang melibatkan kematian serta konsekuensi hukuman. Salah satunya adalah Peraturan Bangsa Vampire dan Darah Pertama yang menjadi rintangan hubungan mereka seminggu lalu. Sekarang dengan Perjanjian Yang Terikat, seluruh bangsa vampire mau tidak mau harus mengakui dan merestui hubungan terlarang antara Sean dan Alice.

Alice senang, semua berakhir bahagia, tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Masalah baru akan kembali datang dan mungkin berusaha memisahkan mereka lagi. Alice memutuskan untuk tidak memikirkan semua itu, setidaknya untuk kali ini. Lamunannya benar-benar buyar ketika terdengar suara rumput yang terinjak. Sontak Alice membuka mata. Suara itu semakin memburu dan menuju ke arahnya. Tidak hanya satu, tapi dua orang. Dengan cepat, Alice duduk dan bangkit berdiri. Saat itu juga ia terkesiap. Seorang gadis kecil tiba-tiba saja melewatinya, disusul anak laki-laki dengan pakaian lusuh.

Sempat Alice melihat raut ketakutan dari gadis kecil itu. Tak berselang lama terdengar teriakan,
“Ibu, tolong! Ada yang mengejarku!”

Entah kenapa, kaki Alice refleks bergerak. Ia menyusul mereka menuju sebuah rumah yang berada di puncak. Tempat itu seperti dataran miring, jauh di bawah sana hanya ada padang rumput luas yang hijau dan memanjakan mata. Tak ada pertanian ataupun kumpulan domba, itulah yang membuat Alice aneh sejak tadi. Bahkan tak ada rumah lain. Perkotaan pun tak bisa ditangkap matanya meskipun pada jarak sejauh ini.

Aneh. Di tempat yang di kelilingi hutan itu, hanya ada satu rumah. Sepertinya, mimpi ini dengan mimpi Alice tentang Talia dan Seamus memiliki jarak waktu yang lumayan jauh. Dilihat dari pakaian kedua anak kecil tadi dan gaya rumah di depannya. Meskipun baju lusuh itu masih tetap kuno, tapi terlihat lebih modern dibandingkan gaun yang dipakai Talia.

“Ibu!”

Alice melihat gadis kecil berambut coklat itu memeluk tubuh wanita yang sedang menjemur. Keduanya langsung saja menatap waspada pada anak lelaki di depan mereka. Apalagi ketika anak itu mulai menggeram dengan jari-jari menekuk seolah hendak mencakar.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang