Bab 48 - Benar-benar Mencintainya

33.5K 3.7K 477
                                    

Sebenarnya ... cinta itu seperti apa? Melindungi perasaannya, tak ingin membuatnya terluka, meskipun kau harus merasakan hatimu hancur berkeping-keping. Apa itu yang namanya cinta? Jika memang benar, maka ia tak salah mengambil keputusan.

—ווח

ALICE menghapus air matanya dengan kasar. Kakinya bergerak cepat menuju asrama. Beberapa menit yang lalu, Alice sudah menyuruh Angel untuk datang ke kamar mereka. Ia sudah yakin dengan keputusannya. Matanya bahkan terlihat tajam tanpa keraguan. Yang Alice sadari sekarang adalah, ia mencintai Sean dan ia sudah tak tahan lagi dengan semua perjanjian itu.

Sekarang anggaplah Alice bodoh. Ia pun berpikir seperti itu. Alice bahkan terus memaki dirinya karena menyetujui perjanjian Angel. Alice pikir, ia bisa menepati janjinya. Tapi ternyata tak semudah itu. Perasaan Alice yang jadi taruhannya. Bahkan perasaan Sean juga. Alice tahu, ia sudah menyakiti lelaki itu. Ia tiba-tiba mengabaikan Sean. Memangnya siapa yang tidak akan sakit hati jika diperlakukan seperti itu? Apalagi oleh teman yang sebelumnya terasa begitu dekat denganmu. Jadi setelah ini, Alice akan minta maaf pada Sean. Dan menceritakan semuanya.

Ia akhirnya sampai di depan pintu kamar. Sebelum masuk, Alice mengepalkan kedua tangannya —bermaksud menyemangati dirinya sendiri. Lalu dengan langkah yakin, Alice membuka pintu. Dan ia langsung mendapati sosok Angel yang sedang berdiri menatap ke luar jendela.

Perlahan Angel berbalik. Menatap malas ke arah Alice. "Apa yang ingin kau katakan padaku? Cepatlah! Aku tak ingin berlama-lama denganmu." Angel melipat tangannya di depan dada –posisi yang hampir setiap mereka bertemu dilakukan gadis itu.

Alice mencoba mengabaikan nada menyebalkan dari perkataan Angel. Ia terus meyakinkan dirinya, bahwa keputusan yang akan ia ambil sekarang ini adalah benar. Sejak awal Alice seharusnya sadar bahwa lambat laun V01 pasti akan tahu tentang dirinya. Dan seharusnya Alice lebih awal menanyakan tentang peraturan itu pada David.

Saat itu Alice terlalu takut. Ia tak ingin orang lain terluka karena dirinya. Sean, V02, bahkan teman-temannya. Alice tak ingin, hanya untuk melindunginya, mereka semua sampai harus berkorban. Terutama Sean. Namun sekarang ia tahu, ada satu cara yang bisa menjadi jalan keluar dari masalah tersebut.

Alice tak akan ragu lagi. Sudah cukup ia menderita karena menjauhi Sean. Sudah cukup Alice melihat Sean dengan raut wajah sedih beberapa hari ini. Sudah cukup Alice melihat tatapan kejam yang kembali hadir di wajah lelaki itu. Dan sudah cukup mereka membuat jarak, jangan sampai semakin jauh. Sekarang, saatnya Alice menipiskan jarak tersebut, dan berdiri lagi di samping Sean.

Alice tak mau lagi dikendalikan oleh Angel. Sudah cukup ia menuruti semua perkataan gadis itu. Kini, waktunya Alice mengambil jalannya sendiri. Memperjuangkan perasaannya, pada Sean.

"Aku ... mencintai Sean." Dan dengan lantangnya Alice mengatakan hal tersebut.

Angel melotot tak percaya. Rahangnya tiba-tiba mengeras. Gadis itu mengatupkan giginya dengan keras. Kini raut wajahnya terlihat menyeramkan. Seolah batas kesabarannya telah habis.

Angel marah. Alice tahu itu. Tapi ia mencoba untuk tetap bertahan pada posisinya. Tak ingin lagi goyah oleh gadis di depannya.

"Apa kau bilang?!" Angel berjalan mendekat. Kedua tangannya mengepal erat. Wajahnya terlihat memerah menahan amarah.

"Aku mencintai Sean. Aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri. Aku hanya ingin jujur padamu. Dan aku mengaku, aku telah melanggar janjiku." Alice tak mundur. Masih berdiri di tempatnya. Meskipun Angel terus mendekat, dan berhenti satu langkah di depannya.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang