Bab 16 - Pesta Topeng

55.3K 5.6K 483
                                    

Dia, selalu bisa menemukan gadis itu. Kemana pun gadis itu pergi, dimana pun gadis itu bersembunyi, dia pasti bisa menemukannya.

***

KERINGAT dingin terus bercucuran diikuti dengan detak jantung yang menggila. Tangan Alice gemetar dengan kaki yang terasa lemas. Ia bahkan membutuhkan usaha besar untuk menggerakannya.

Alice masih tak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan Zero seperti ini. Begitu menakutkan dan membuat tubuhnya bereaksi panik. Pikirannya sejak tadi melayang-layang penuh kecemasan.

Kenapa dia terus mengangguku? Kenapa bukan orang lain saja? Kenapa harus aku?! Alice masih larut dalam pikirannya.

Gadis itu sekarang bisa melihat pintu kamar Helen dan Ana. Tanpa pikir panjang ia segera berlari. Masuk ke kamar tersebut dan menutup pintunya rapat-rapat.

"Alice? Kau ini kemana saja hah? Lihat sudah jam berapa sekarang?!" omel Helen yang seketika mengernyit heran melihat Alice sedang terengah-engah dengan wajah pucat.

"Alice kau kenapa? Seperti di kejar hantu saja."

Alice menatap Helen dan meneguk ludahnya dengan susah payah. Mata gadis itu menyiratkan ketakutan yang mendalam.

"I-itu ...."

Helen semakin bingung melihat keadaan Alice. Ia berjalan mendekat. "Ada apa Alice? Kenapa wajahmu pucat sekali?"

Alice memejamkan mata sambil mencoba mengatur napasnya. "Tidak. Tidak ada apa-apa."

Alice kembali membuka mata, menatap Helen yang terlihat ragu dengan jawabannya. "Kau yakin?"

Alice mengangguk lemah. Ia kemudian melangkah mengambil air minum di atas meja dan langsung meneguk habis air tersebut. Setelah berhasil menelan semua cairan itu, Alice menarik napas serta membuangnya dengan perlahan, mencoba menormalkan jantungnya yang masih berdetak cepat. Kakinya bahkan masih gemetar.

"Ngomong-ngomong, Ana kemana?" tanya Alice ketika mengedarkan pandangannya. Ia juga ingin mengalihkan topik dan pikirannya pada bayangan Zero.

"Mrs. Watson tadi memanggilnya. Mungkin sudah ada kabar tentang Sean."

Mendengar nama lelaki itu, Alice menoleh dengan wajah serius. "Sean?" tanyanya memastikan.

Helen mengangguk. "Nah itu Ana sudah datang."

Alice refleks menengok ke arah ambang pintu. "Apa kata Mrs. Watson?" tanyanya tanpa bisa ia cegah.

"Katanya Sean tadi menelepon, dan dia bilang kalau dia tak masuk sekolah karena ada urusan dengan keluarganya. Sepertinya sangat penting sampai ia tak bisa meminta izin dulu," jelas Ana yang melangkah menuju meja, lalu mengambil air mineral seperti yang dilakukan Alice tadi.

Alice terdiam. Dalam hati ia berkata, pembohong!

Apa kalian pikir Alice akan percaya bahwa Sean ada urusan dengan keluarganya? Tentu saja tidak. Jelas-jelas lelaki itu memang menghindarinya. Urusan keluarga seperti apa yang sampai membuat Sean tak masuk sekolah selama seminggu lebih?

"Jadi sepertinya Sean tak akan datang ke Pesta Topeng nanti malam. Kau tahu jarak rumahnya dan sekolah itu jauh. Jadi ia tak mungkin datang," ucap Ana lagi.

Jarak rumahnya jauh? Ck, lelaki itu ketahuan tak pulang ke rumahnya. Mana mungkin dia pulang ke rumah sedangkan dia terlihat dua kali datang ke hutan Howard? Raut wajah Alice mendadak berubah kesal.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang