BAB 19 - THE LAST ONE

1.9K 369 62
                                    

BAB 19 - BERTEMU ARTHUR LIBERTH

Jika saatnya tiba, kau akan tahu kebenarannya.

—ווח

ALICE masih terpaku menatap foto di depannya. A.L adalah Arthur Liberth, Kepala Sekolah Foster yang Alice yakini sekarang sebagai sahabat ayahnya. Dan Alice rasa, Mr. Liberth mengetahui sesuatu soal Thomas. Alice ingin sekali merutuki dirinya, kenapa ia tidak menemukan foto ini sejak lama. Sekarang Mr. Liberth tak ada di Foster. Ia harus mencari kemana?

Tiba-tiba sebuah nama terlintas di pikiran Alice. Dengan cepat, ia melangkah keluar dari area sekolah dan menuju asrama Putri. Siapa lagi kalau bukan, Miss Murray, guru yang akhir-akhir ini sering berbicara dengan Mr. Liberth.

Alice langsung mengetuk pintu ruangan Miss Murray. Dan tak lama terdengar suara wanita paruh baya yang menyuruh Alice masuk. Perlahan Alice membuka pintu, seketika disuguhkan pemandangan ruangan khas milik Miss Murray. Suasananya begitu nyaman dan hangat.

“Oh, Alice. Ada apa datang ke sini?” Miss Murray yang sedang duduk di meja kerjanya langsung berdiri dan melangkah menuju dapur kecil. “Silakan duduk, dimana pun kau suka.”

Alice segera duduk di sofa berwarna hijau yang menjadi salah satu benda favoritenya di tempat itu.

“Ingin minum apa?” Miss Murray melirik sebentar ke arah Alice. “Teh?”

“Apa saja.”

Tak berselang lama, secangkir teh telah tersedia di depan Alice. Asapnya mengepul dan aromanya langsung masuk ke indra penciuman Alice dengan lembut.

“Jadi, ada apa?” Miss Murray duduk di sofa depan Alice.

“Ini soal Mr. Liberth … Anda tahu beliau dimana?”

Miss Murray nampak tidak terkejut dengan pertanyaan Alice. “Memangnya kenapa kau ingin tahu?”

Alice terdiam cukup lama. Ia bingung, haruskah mengatakan yang sebenarnya? Tapi sepertinya Miss Murray tak akan semudah itu memberitahunya soal keberadaan Mr. Liberth. “A.L adalah Arthur Liberth. Sepertinya Mr. Liberth adalah sahabat ayahku. Ada yang ingin aku tanyakan padanya. Ini penting.”

Alis Miss Murray menajam. Wanita itu menatap Alice dengan serius. Seperti sedang menyelidik dan menerka-nerka. Ia kemudian mengambil secarik kertas dari saku jasnya, lalu memberikannya pada Alice yang raut wajahnya berubah bingung. “Mr. Liberth bilang, aku harus memberikan kertas itu pada seseorang yang mencarinya. Dan aku rasa, orang yang dimaksud itu adalah kau, Alice.”

Alice segera membuka lipatan kertas tersebut dan terlihatlah sebuah alamat apartement di pusat kota. “Sepertinya aku tahu dimana Mr. Liberth.” Alice mendongak, menatap Miss Murray sambil tersenyum lebar. “Terima kasih, Miss Murray.”

“Aku harap kau menyembunyikan hal ini dari yang lain.”

Alice mengangguk. “Tentu. Kalau begitu, saya permisi dulu.” Alice berdiri dan melangkah tergesa-gesa meninggalkan ruangan tersebut. Tak lama terdengar pintu yang ditutup.

Miss Murray menyeruput teh hangat yang belum sempat diminum Alice tadi. “Jadi dia anaknya Thomas,” gumam Miss Murray sambil terkekeh. Ia tentu tak sebodoh itu untuk menyadari hal tersebut. Apalagi saat mengingat ketika pertama kali Alice pindah ke Foster, Mr. Liberth memberikan hadiah selamat datang padanya lewat Miss Murray.

Tiba-tiba Miss Murray tertawa. “Kenapa kau tak mengatakannya padaku, Arthur. Dasar!”

***

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang