Bab 22 - Merasa Begitu Egois

49.1K 5K 443
                                    

Romance De Amor - Narciso Yepes
Music Cover by Adit Jamedz

~~~

Apakah rahasia harus selalu menjadi rahasia?

***

ALICE membuka matanya.

"Kau mencintaiku kan?"

Sebuah suara bariton yang terdengar begitu jelas, berhasil membawa ke arah balkon.

Di sana, di dekat pembatas balkon, Alice melihat satu orang gadis dan satu orang pria. Dua orang yang sama yang pernah ia lihat dalam mimpinya.

Apa ini mimpi yang sama?

Alice mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan.

Kamar yang sama, gumamnya dalam hati.

"Tentu saja aku mencintaimu."

Alice kembali mengalihkan tatapannya pada dua orang yang masih berdiri di balkon. Kali ini gadis berambut hitam panjang yang berbicara.

Alice rasa mereka tak bisa melihatnya. Karena ia sama sekali tak membuat obrolan sang gadis dan pria tersebut terhenti karena keberadaannya. Mungkin kali ini Alice hanya menjadi pengamat saja.

"Kalau begitu ... maukah kau menjadi vampire? Sama sepertiku?"

Alice masih memperhatikan mereka. Ia melihat gadis bergaun putih itu dengan cepat melepaskan pelukan sang pria dan sedikit mundur menjauh.

"Tidak! Aku tidak mau menjadi Vampire!" Gadis itu berteriak ketakutan. Mendadak histeris.

"Kenapa?" Pria itu menatap sendu sang gadis. "Kenapa kau tidak mau menjadi vampire dan hidup bahagia denganku?!" Pria tersebut melangkah, berusaha mendekat.

Gadis di depannya justru melayangkan tatapan tajam. Membuat pria tersebut dilanda kebingungan.

"Karena aku benci vampire!" Suara gadis itu terdengar begitu dingin dan menusuk. Mampu membuat pria di depannya mematung dengan wajah terkejut bercampur tak percaya.

"Apa maksudmu?"

"Aku benci vampire! Dan aku tidak ingin menjadi sepertimu. Karena makhluk sepertimulah yang membunuh keluargaku!" Gadis itu menjerit, meluapkan gejolak amarahnya.

"Dan satu lagi, aku tidak pernah mencintaimu!"

Tanpa sadar Alice membulatkan matanya. Apa sekarang aku sedang menyaksikan sebuah film romantis yang berakhir tragis? Kenyataan pahit yang harus diterima sang pria karena gadisnya ternyata tak pernah memcintainya. Ini gila!

"APA?!"

Alice sedikit terlonjak kaget mendengar bentakan pria itu. Ia melihat mata pria itu perlahan berubah menjadi merah. Hal itu mengingatkan Alice pada mata Sean. Ia pikir hanya Sean satu-satunya vampire yang bisa merubah warna mata seperti itu.

"Jadi selama ini kau hanya mempermainkan perasaanku? Memanfaatkanku dan membuat bangsaku hancur saling membunuh?" Pria itu melangkah mendekat. Dan Alice bisa melihat tubuh gadis berambut gelap itu bergetar ketakutan.

Apa yang akan pria itu lakukan? Aku merasa sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.

"Akh!"

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang