Bab 47 - Melanggar Perjanjian

33.1K 3.8K 360
                                    

Celah telah terbuka. Menggodanya untuk membuka semakin lebar. Dan ia tahu, masih ada harapan dari perasaannya yang terlambat.

-וו×-

SEKARANG Alice tak mengerti dengan dirinya sendiri. Apa yang baru saja dilakukannya beberapa menit yang lalu membuat dirinya juga bingung. Entah darimana datangnya pikiran itu, tapi Alice merindukan Sean. Ia ingin melihat wajah lelaki itu dalam pandangannya. Hanya ia seorang. Terdengar egois, memang. Dan Alice merasa dirinya sudah gila karena mempunyai pikiran seperti itu.

Alice menggeleng pelan sambil menghela napas kasar. Hari ini sama beratnya seperti hari kemarin. Jika bisa Alice ingin istirahat sebentar. Tapi lagi-lagi tugas menumpuk membuatnya tak bisa bersantai. Saat ini pun Alice sedang berjalan menuju kelasnya untuk menyelesaikan tugas yang tertunda. Mungkin kelas sedang sepi sekarang. Dan itu lebih baik. Alice memang sedang ingin sendirian.

Tiba-tiba saja matanya menangkap sosok David yang berjalan di ujung lorong -berlawanan arah dengannya. Dan sesuatu langsung terlintas di kepala Alice. Ia jadi teringat Peraturan Bangsa Vampire yang diberitahu Angel. Dan Alice mendadak ingin mengetahui lebih lanjut tentang peraturan tersebut. Namun ia takut untuk bertanya pada yang lain. Tapi sekarang Alice berusaha mengumpulkan keberaniannya. Ia berharap David akan menjawab pertanyaannya.

Alice segera mempercepat langkahnya. "David!" panggil gadis itu ketika sudah dekat dengan David.

"Alice? Ada apa?" David terlihat tenang seperti biasanya.

"Kau punya waktu? Aku ingin bertanya sesuatu padamu," ucap Alice sedikit ragu.

"Ya. Tanyakan saja."

"Tapi ... bisakah kita pergi ke tempat lain? Ini bersifat rahasia," bisik Alice masig dengan wajah kikuknya.

Mengerti maksud Alice, David mengangguk. Mereka pun pergi ke taman belakang sekolah dan duduk di sebuah bangku panjang.

"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?" David membuka suara, sambil menatap Alice yang nampak sedang berpikir.

Alice melirik sebentar ke arah sekitar. Beruntungnya taman sedang sepi, dan ia semakin yakin untuk mengatakan pertanyaannya.

"Aku ingin bertanya tentang ...," Raut wajah Alice semakin serius. "Peraturan Bangsa Vampire."

Mata David melebar terkejut. Lelaki itu masih berusaha mencerna maksud pertanyaan Alice. Namun dibandingkan menyibukkan diri dengan rasa tak percayanya, ia lebih memilih memikirkan darimana Alice tahu tentang peraturan tersebut?

"Jangan tanya darimana aku tahu tentang Peraturan itu. Aku tak bisa mengatakannya," ucap Alice seolah tahu apa yang sedang dipikirkan David.

Sedangkan lelaki di sampingnya kini menatap Alice dengan serius, terlihat seperti sedang menimbang-nimbang. "Sejauh mana kau tahu tentang peraturan itu?"

Alice berdehem pelan, lalu berbisik, "Aku hanya tahu bahwa manusia yang mengetahui tentang kalian harus dibunuh. Apa itu benar?"

David awalnya terkejut namun kemudian ia menghela napas pelan. Nampak pasrah namun juga terlihat lega. Matanya lalu beralih pada rumput di depan mereka. "Ya. Itu benar." Hanya itu yang mampu David katakan.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang