Bab 65 - Terbongkar

32.9K 3.6K 382
                                    

Mereka tahu dia bukan yang pertama. Dan dia juga tidak bisa menjadi yang kedua. Karena peraturan tetaplah peraturan. Dan cinta hanya sekedar perasaan.

-וו×-

TUBUH Zero menegang. Ia sadar dirinya telah melakukan kesalahan. Satu kesalahan kecil yang akan berakibat fatal. Dia telah mengacaukan semuanya. Memperburuk kembali konflik yang hampir selesai. Dan keringat di tubuhnya telah menjadi jawaban atas apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pandangan Zero perlahan bergerak ke atas. Terbelalak terkejut saat mendapati Chris sudah ada di hadapannya. Sedang memiringkan kepala dengan tubuh sedikit membungkuk, persis seperti yang Chris lakukan sebelumnya pada Alice.
Zero membeku. Dan ia tahu Sean serta Alice pun merasakan hal yang sama. Bahkan keterkejutan V02 dapat ia rasakan dari tempatnya berdiri.

"Apa yang kau bicarakan?!" Max membuka suara lebih dulu. Nada suaranya terdengar tak terima.

Chris melirik Max sebentar, sebelum kembali menatap Zero. "Kita tanyakan saja pada dia."

Zero meneguk ludahnya dengan susah payah. Sedangkan Sean mengumpat kesal dalam hati, sialan kau Zero!

"Jadi apa itu benar? Kau yang telah mengambil Darah Pertama Alice?" Suara datar Chris berhasil membuat Zero merinding. Mata Chris terlihat dingin. Seolah ia tak memikirkan apapun, atau merasakan apapun. Dan itu selalu terjadi ketika dirinya berusaha membaca pikiran orang lain.

"I-itu ...." Zero mengepalkan tangannya, berusaha mengusir rasa takut setiap berhadapan dengan Chris. Aura mengintimidasi lelaki itu benar-benar kuat. Vampire bangsawan memang selalu terlihat lebih berkuasa dan menakutkan. Apalagi untuk seorang pelayan seperti Zero.

Di sisi lain, Alice sudah tak bisa berpikir jernih lagi. Ketakutan yang timbul dan menggetarkan tubuhnya adalah karena hal ini. Ia takut dan bertanya-tanya, kapan rahasia itu akan terbongkar? Bagaimana reaksi yang lain? Apa yang akan terjadi jika V01 tahu kalau Sean bukanlah yang pertama meminum darah Alice? Dan sekarang ia akan mengetahui jawabannya.

Alice tak tahu apa yang harus ia lakukan. Rasanya semua yang ia lakukan selalu berujung sia-sia. Alice pikir, dirinya dan Sean akan selamat jika mereka menyembunyikan fakta tersebut. Sedetik yang lalu mereka percaya bahwa semua akan berjalan lancar. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi nyatanya, sesuatu terjadi. Membalikkan keadaan yang sudah sempurna. Kini hanya tinggal dirinya yang terjebak. Alice benar-benar tak bisa melarikan diri lagi.

"Jawab aku, Zero!" Chris sedikit menaikkan suaranya. Berhasil membuat Zero terlonjak kaget. Dan Alice yang semakin gugup hanya bisa meremas jemarinya.

Zero memejamkan mata erat-erat. Lalu mulai menjawab dengan pelan, "I-iya. Aku yang telah mengambil Darah Pertama Alice."

Senyum kemenangan langsung terukir di bibir Chris. "Bagaimana itu bisa terjadi?"

Zero menghembuskan napasnya pelan. Lalu kembali menjawab dengan terpaksa, "A-Alice ... memberikan darahnya ketika aku sekarat." Ia masih memejamkan mata, namun bukan karena dirinya sedang berbohong. Tapi karena Zero tak sanggup melihat ekspresi Sean dan Alice. Ia merasa sangat pengecut karena tak bisa menjaga kata-katanya untuk melindungi Alice.

Chris melebarkan seringaiannya. Lelaki itu menoleh ke arah Sean dengan pandangan mengejek. "Sepertinya ada yang mencuri start darimu."

Sean hanya bisa mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia tak tahu harus melakukan apa lagi. Perasaannya campur aduk. Sean tentu saja marah. Kenapa harus Zero yang mengambil Darah Pertama Alice? Kenapa tidak bisa dirinya? Ada rasa sakit di setiap tarikan napasnya. Ada kecewa yang amat dalam di setiap hembusan napasnya. Dan di setiap detik ini, hatinya meraung penuh kesakitan. Tertusuk lagi dengan jarum yang sama.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang