Bab 84 - Terkurung

23.8K 3.4K 379
                                    

Maaf. Karena mencintaiku, kau jadi terluka.

—ווח

SEAN tahu, pada akhirnya inilah yang akan terjadi. Setiap detik yang mereka habiskan di desa terlarang, rasanya seperti menghitung menit menunggu kedatangan V01.

Mereka berhasil tertangkap. Lalu kemudian mereka dipisahkan. Tak peduli sebanyak apa air mata Alice berderai. Tak peduli setulus apa Sean memohon, semua tak ada artinya untuk V01.

Meskipun begitu, Sean tak ingin berhenti. "Tolong, bebaskan Alice." Ia terus memohon sambil menatap Chris yang ada di samping kirinya. "Dia tidak akan memberitahu manusia yang lain tentang bangsa vampire. Aku yakin Alice akan merahasiakannya. Jadi aku mohon, berikan pengecualian untuk Alice. Satu kali ini saja."

Chris hanya melirik malas tanpa minta. Tak ada kata apapun yang keluar. Sean jadi terlihat bodoh sekarang. Tapi masa depan Alice bahkan lebih penting daripada harga dirinya.

"Aku akan menuruti semua perintahmu," ucap Sean mulai frustrasi. "Jika kau ingin aku menjadi pelayanmu, maka akan aku lakukan."

Sam —yang duduk di samping kanan Sean, menoleh dengan mata melotot tajam. Gigi lelaki itu mengatup keras. Nampak sekali bahwa ia tak setuju dengan perkataan adiknya.

Lagi-lagi Chris terlihat tak tergiur. Lelaki pirang itu menghela napas lelah. Melirik Sean sekali lagi. "Keputusanku sudah bulat. Alice harus menikah dengan Zero dan kau, Sean ... harus menjalani hukumanmu."

Sean mengepalkan tangannya. Ia ingin sekali berteriak. Menjambak rambutnya keras-keras. Sean tak tahu bagaimana lagi membujuk Chris. Sejak dulu inilah yang paling ia benci, melihat Chris yang keras kepala dan begitu mematuhi aturan. Peraturan yang bahkan tak pernah Sean sukai.

"Kenapa kau harus bersikap seperti ini, hanya untuk manusia seperti Alice? Membuang waktu saja." Chris membuka suara lagi. Matanya menatap ke luar jendela.

Sean mengeratkan kepalan tangannya. Berusaha menahan gejolak emosi. Lalu ia menjawab dengan nada frustrasi. "Aku mencintainya, sangat. Kau tak akan mengerti!"

***

Tiga mobil hitam itu melaju meninggalkan kota Rogue River. Tujuan mereka adalah mansion vampire Merah. Perjalanan yang cukup jauh itu tak membuat Chris mengeluarkan perintah untuk beristirahat. Setelah bersenang-senang dengan permainannya, sekarang ia hanya ingin segera mengakhirinya. Membuat Alice menikah dengan Zero dan Sean mendapat cambukan, itu termasuk akhir menyenangkan untuk Chris.

Tak terasa, matahari yang begitu terik pun perlahan meninggalkan peraduannya. Meredupkan cahaya, membiarkan kegelapan mulai mendominasi.

Di dalam mobil, Alice hanya bisa menunduk. Sebelah kiri dan kanannya ada Leo serta Caleb. Ia tak berniat sedikit pun untuk melarikan diri. Sebagian dari dirinya pasrah, sebagian lagi ingin berjuang untuk mencabut hukuman yang akan diberikan pada Sean. Namun apalah daya Alice, ia bahkan tak diperbolehkan untuk membuka suara.

Hingga akhirnya mereka pun memasuki kawasan vampire Merah. Mobil yang ditumpangi Alice dan Zero berbelok ke arah kiri, sedangkan mobil Sean ke arah kanan. Sontak hal itu membuat Alice melotot panik. Kepalanya segera menengok ke kaca mobil yang searah dengan kepergian Sean.

"Kenapa mereka ke sana?!" Alice menatap orang-orang di mobil satu persatu. "Mereka mau membawa Sean kemana?!" Matanya kini fokus pada Caleb dan Leo. Berharap ada di antara mereka yang mau menjawab pertanyaannya.

"Ke kastil tempat vampire yang melanggar peraturan dihukum," jawab Caleb dengan senyum miring.

Sontak saja —setelah mendengar hal itu, Alice merasa seluruh tenaganya telah runtuh. Hatinya bagai teriris dengan pilu. Apalagi ketika menyadari bahwa dirinya benar-benar lemah dan tak berguna.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang