Bab 96 - Selesai

40.2K 3.5K 310
                                    

Benarkah semua berakhir seperti yang kita inginkan?

—ווח

SEMUA berjalan normal seperti biasanya. Meskipun hari ini Zero dan kedua saudaranya harus kembali ke mansion vampire Merah untuk mendengarkan keputusan Chris. Kemungkinan besar mereka akan dibebaskan. Dan Alice yang kini berdiri di depan Zero menatap lelaki itu dengan senyum senang.

"Aku bahagia kau bisa bertemu dengan orang tuamu lagi."

Zero ikut tersenyum. Lelaki itu kemudian meraih lengan kiri Alice dan mencium punggung tangannya. Hal itu sontak membuat Alice terkejut dan Sean—yang beberapa langkah di belakang gadis itu—mulai melotot tajam.

"Ini salam perpisahanku." Zero menjauhkan tubuhnya dengan senyum yang masih mengembang. Namun dalam matanya menyimpan kesedihan karena harus meninggalkan tempat itu.

Alice mengernyit bingung. "Maksudmu?" Ia bahkan melupakan fakta bahwa Zero telah lancang mencium tangannya.

"Kemungkinan aku akan dibebaskan. Itu artinya, tak ada alasan lagi aku berada di sini. Kami akan kembali ke rumah dan mungkin memulai hidup baru di sana." Zero mengangkat kedua bahunya seolah tak peduli. Tapi Alice tahu, semua hal yang mereka lalui bersama membekas penuh arti di ingatan Zero.

Ada perasaan sedih dan tak rela mengetahui kenyataan tersebut. Ya, memang. Zero, Vernon, dan Reid bersekolah di Foster karena perintah Chris untuk memata-matai tempat tersebut. Jadi jika mereka dibebaskan, maka semua tugas pun akan dicabut, Zero serta kedua saudaranya tak perlu lagi sekolah di sana.

"Tidak bisakah kau tetap di sini?" Alice tersenyum kikuk.

Zero yang melihat itu gemas ingin mengacak rambutnya. Tapi ia masih memikirkan kekasih Alice yang terus menghujamnya dengan tatapan tajam. Jadi Zero hanya terkekeh. "Aku tidak bisa. Kecuali kau memintaku menjadi pengawalmu."

Setelahnya ia tertawa. "Aku bercanda." Dengan senyuman jahil khasnya, Zero melangkah mundur menuju mobil hitam yang ada di belakang. "Aku pergi." Ia melambai pada Alice. Gadis yang masih berdiri di tempatnya itu menatap sendu sambil membalas lambaiannya.

"Jaga Alice!" teriak Zero, kali ini pada Sean. Sampai akhirnya lelaki itu benar-benar masuk ke dalam mobil. Lalu pergi menyisakan Sean dan Alice yang masih termenung di tempat.

"Apa menurutmu Zero akan kembali?" Alice bertanya pada Sean yang kini ada di sampingnya. Gadis itu tak menoleh, masih menatap arah di mana mobil Zero menghilang.

"Entahlah." Sean ikut menatap kepergian Zero, seolah di sana masih ada bayang-bayang lelaki itu. "Jika Zero benar-benar merindukan tempat ini, dia akan kembali."

Alice menghela napas dan mengangguk setuju. Ia menatap Sean sebelum akhirnya mereka berbalik kembali memasuki gedung sekolah.

***

Tak terasa, musim panas tiba. Semua murid Foster terlihat sibuk mengemasi pakaian mereka. Alice, Helen, Ana, dan Lexi menghabiskan satu malam bersama untuk mengacaukan isi kamar. Mereka berpesta tanpa peduli dengan ketidaknyamanan kamar sebelah. Karena rata-rata semua penghuni kamar melakukan hal yang sama. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Keesokan harinya menjadi yang paling menyenangkan. Alice menarik koper sedang itu menuju halaman asrama. Sean segera membantunya dan mereka melangkah menghampiri mobil yang terparkir di dekat gerbang sekolah. Semua orang tahu bagaimana hubungan Sean dan Alice. Jadi tak perlu ada yang disembunyikan lagi.

Hasil ulangan kemarin bisa dibilang cukup memuaskan. Perkembangan nilainya baik dan Alice bisa berlibur sambil bernapas lega. Oh ya, soal Angel. Alice dengar gadis itu sudah dijatuhi hukuman kerja bakti di beberapa mansion vampire Amber. Alice yakin, musim panas ini Angel akan sangat sibuk. Benar-benar sibuk. Tidak hanya itu, Angel juga akan mendapat pengawasan dan pelatihan tentang kedisiplinan. Alice tak tahu apakah hukuman itu setimpal dengan perbuatan Angel karena telah mencelakainya. Tapi, jika itu untuk membuat Angel sadar dan merenungkan kesalahannya, Alice akan sangat setuju.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang