BAB 5 & BAB 6 - THE LAST ONE

3.4K 448 37
                                    

BAB 5 - BERTEMU

Dia yang membutuhkan tempat untuk pulang.

—ווח

ALICE tak menemukan petunjuk lain tentang ayahnya. Itu pun karena beberapa laci di ruang kerja Thomas masih terkunci. Entah di mana kuncinya, tapi nama Jake Wayder dan inisial A.L cukup untuk saat ini. Alice menduga, dua orang itu yang paling dekat dengan Thomas. Ia harus menemukan mereka dan menanyakannya sendiri.

Alice menatap ponsel di genggamannya. Kemarin, Sean memberikan pesan bahwa lelaki itu sudah pulang. Hari ini mereka akan bertemu. Dari yang Alice ingat, bahkan belum seminggu dari saat mereka berpisah. Ia pikir Sean akan pulang dan menginap di sana, setidaknya untuk beberapa hari.

Sean juga sempat memaksa ingin datang menjemputnya. Namun, Alice tahu itu bukan keputusan yang tepat. Alice khawatir Ross akan curiga pada Sean jika mereka bertemu. Entah kenapa ia punya firasat buruk tentang hal itu. Meskipun Alice belum tahu pasti apakah ibunya mengetahui tentang bangsa vampire, tapi ia tetap merasa pertemuan Sean dan Ross akan memperumit keadaan. Jadi untuk saat ini, Alice menyuruh Sean
menunggu di hutan belakang rumahnya.

Kaki gadis itu melangkah ke depan cermin, menatap pantulan dirinya, terutama mata hijau yang diwariskan Thomas. Jika memang dirinya adalah keturunan terakhir yang diincar bangsa vampire, Alice rasa pertemuannya dengan mereka bukanlah sebuah keterpaksaan. Cepat atau lambat Alice memang terseret dalam dunia vampire. Ia akan berhadapan dengan mereka, terutama dalam urusan perebutan keturunan Salvatore.

Penjelasan Sean cukup jelas untuknya. Kedua bangsa vampire yang sudah sejak lama mencari sang penyihir akan langsung memperebutkannya untuk memperkuat klan mereka. Mungkin itu yang akan terjadi jika V01 dan V02 mengetahui marga Alice sebenarnya. Namun, tentunya Alice tak akan membiarkan hal itu. Ia akan menyembunyikan fakta tersebut selama mungkin sampai menemukan kebenaran atas keluarganya.

Ponsel Alice tiba-tiba berbunyi, membuat pandangannya teralihkan. Ada sebuah pesan dari Sean.

From : Mr. Black
Aku sudah sampai.

Alice bergegas turun ke bawah. Baju musim panasnya nampak sederhana. Hanya celana jeans panjang yang dan kaos lengan pendek. Rambutnya pun diikat satu untuk menghindari rasa gerah. Ketika sampai di bawah, Alice melihat Ross sedang tertawa di depan tv. Jarang sekali ia melihat pemandangan itu. Ibunya jadi terlihat lebih menikmati hidup.

Alice berbalik menuju pintu belakang. Kakinya sedikit berjinjit untuk meredam suara langkahnya. Hal yang sama ia lakukan, membuka dan menutup pintu dengan perlahan. Sebuah hutan langsung menyambut tepat beberapa meter dari tempatnya.

Alice menyipitkan mata. Kakinya terus bergerak turun melewati tangga. Tak berselang lama, terlihat Sean muncul di antara pepohonan. Lelaki itu tersenyum, lalu melambaikan tangan, membuat Alice berlari menghampirinya.

Tanpa aba-aba, Alice langsung memeluk Sean. Lelaki di depannya nampak sudah siap dengan hal itu. Sebelah tangan kekarnya mengusap lembut kepala Alice. Senyum langsung mengembang di bibir Sean.

"Sepertinya ada yang merindukanku," ucap Sean dengan kekehan. Gadis di pelukannya ikut tertawa.

"Aku juga merindukan teman-teman kita di Foster," kata Alice menambahkan.

Mereka dengan sendirinya berjalan memasuki hutan. Alice menoleh ketika Sean bergumam tak jelas. Lelaki itu memakai kaos putih berlengan pendek dan celana jeans. Alice baru menyadari style pakaian mereka tidak jauh berbeda.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang