Bab 7 - Menjalani Hukuman

88.1K 7.4K 580
                                    

Menjauh bukanlah solusi. Tapi menghadapi langsung, adalah keputusan yang berani.

—ווח

ALICE membuka matanya. Seketika dirinya dilanda kebingungan. Di sekelilingnya, berdiri kokoh pepohonan yang menjulang tinggi dan rumput-rumput liar yang sebagian menutupi tanah.

Hanya satu pertanyaan yang terlintas di kepalanya.

Kenapa aku bisa ada di hutan? Kenapa harus hutan? Dari sekian banyak tempat yang bisa aku jelajahi.

Mereka mengejarku!

Aku harus lari ...

Aku harus lari!


Sebuah suara perempuan terngiang di sekitarnya. Terdengar seperti suara yang menggema di hutan tersebut.

Alice mengedarkan pandangannya. Ia bahkan mendongak menatap tingginya pohon-pohon di tempat tersebut. Sinar bulan terlihat samar-samar menyelinap masuk lewat celah hutan. Membuat tempat tersebut didominasi oleh kegelapan.

Tolong!

Siapa saja!

Sembunyikan aku.

Sembunyikan aku dari mereka!


Alice kembali mendengarnya. Suara orang yang sama. Dan ia semakin bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Hingga ...

Sret!

Alice terlonjak kaget saat seorang gadis bergaun putih berlari begitu saja di hadapannya. Pandangan Alice terfokus pada gadis itu. Gadis yang kini berlari semakin jauh. Membiarkan rambut sepinggangnya yang bergelombang, tergerai bebas dan bergoyang mengikuti irama langkahnya.

"Tangkap dia! Tangkap gadis itu!" Alice refleks membalikkan badannya ketika suara yang lain kembali mengisi keheningan malam. Ia mendapati segerombol manusia sedang berlari mendekat dengan raut wajah marah.

Siapa orang-orang itu? Sedang apa mereka?

Alice menyernyit bingung. Tanpa diduga, orang-orang yang sedang diperhatikannya tiba-tiba menambah kecepatan berlari mereka menuju ke arah Alice. Sangat cepat seperti sekumpulan atlet lari yang siap menabraknya kapan saja.

Alice langsung menutup matanya. Berharap ia tidak akan terjatuh setelah itu. Atau lebih parah lagi, mati terinjak. Namun setelah beberapa detik ia menunggu, tidak ada rasa sakit apapun yang menimpa tubuhnya. Hanya saja untuk beberapa saat ia merasa seperti ada hembusan angin yang menerpa melewati tubuhnya.

Apa mungkin mereka sedang mengepungku? Alice membatin. Namun ia belum berani membuka matanya. Atau aku sudah mati? Untuk pikiran kedua, Alice benar-benar penasaran. Ia pun memberanikan diri untuk melihat apa yang sedang terjadi di depannya.

Ajaib. Tak ada siapapun di depan Alice. Hanya ada suasana hutan yang sepi. Kemana orang-orang itu? Alice menggerakan kepalanya menatap sekeliling. Tidak ada siapapun, hanya ada ia bersama pohon-pohon yang mulai menghilang seperti debu.

Perlahan semua yang ada di hadapannya memudar. Berganti menjadi ruangan semerah darah. Atau mungkin lebih tepatnya ruangan yang dipenuhi darah. Dan sesuatu yang berat, tiba-tiba jatuh di hadapan Alice.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang